Dinkes Pinrang Audit Penyebab Kematian Ibu Hamil-Bayinya Usai Ditandu 7 Km

Dinkes Pinrang Audit Penyebab Kematian Ibu Hamil-Bayinya Usai Ditandu 7 Km

Muhclis Abduh - detikSulsel
Selasa, 10 Jan 2023 15:32 WIB
Ibu hamil di Pinrang ditandu pakai sarung.
Foto: Ibu hamil di Pinrang ditandu pakai sarung. (Dok. Istimewa/Tangkapan Layar)
Pinrang -

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) akan melakukan Audit Maternal Perinatal (AMP) terkait kematian ibu hamil bernama Asmia (33) dan bayinya usia ditandu 7 kilometer (Km) memakai sarung. Audit dilakukan untuk menyelidiki penyebab kematian Asmia dan bayinya.

"Dengan adanya kejadian seperti ini, ada namanya AMP. Itu audit penyebabnya (kematian janin dan Asmi)," ungkap Kadis Kesehatan Pinrang drg. Dyah Puspita Dewi kepada detikSulsel, Selasa (10/1/2023).

Dewi mengatakan pada dasarnya audit tersebut merupakan audit yang dilakukan jika terjadi kematian ibu dan anak. Audit bertujuan untuk mencegah kejadian serupa terulang lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini audit penyebab bukan untuk mencari ini kesalahan siapa, tetapi kita mau ketahui dan belajar untuk mengetahui apa sebabnya," imbuhnya.

Dengan adanya audit tersebut, lanjutnya, maka ke depan para bidan dan juga ibu hamil beserta keluarga bisa mendapatkan pelajaran. Bagaimana mengantisipasi saat ada masalah yang terjadi pada ibu hamil.

ADVERTISEMENT

"Kita audit agar belajar bersama kalau ada kejadian yang sama apa yang harus kita lakukan untuk mengatasi dan bentuk penanggulangannya. Baik ke bidan, keluarga dan pemerintah setempat," paparnya.

Dewi menambahkan bahwa Dinkes memiliki program Rumah Singgah, terutama di daerah terpencil yang aksesnya jauh dari pusat kesehatan. Rumah Singgah merupakan bentuk pelayanan bagi ibu hamil yang akan melahirkan dan kondisi rumahnya jauh dari puskesmas.

"Kami sebenarnya punya Rumah Singgah dan itu sudah ada sejak 5 tahun lalu. Itu melalui dana alokasi khusus dari pusat anggarannya," ungkapnya.

Dewi menjelaskan, Rumah Singgah merupakan bentuk perlindungan terhadap ibu yang sedang hamil agar tidak mengalami gangguan selama proses menuju persalinan. Sebelum persalinan, ibu hamil beserta keluarga sudah ditempatkan di Rumah Singgah.

"Jadi kalau dia risiko tinggi, itu 2 minggu sebelum bersalin sudah ada di rumah singgah. Biaya ditanggung bersama keluarga oleh kami (Dinkes)," paparnya.

Diberitakan sebelumnya, ibu hamil bernama Asmia (33) di Pinrang yang ditandu sejauh 7 kilometer meninggal dunia usai melahirkan di rumah sakit. Asmia meninggal setelah bayi yang dilahirkannya menghembuskan napas terakhirnya lebih dulu.

"Bayinya meninggal saat dilahirkan," ungkap Kepala Desa Kariango Muhammad Jafar kepada detikSulsel, Minggu (8/1).

Jafar mengatakan, Asmia awalnya dibawa ke Puskesmas Salimbongan tetapi kemudian dirujuk ke RSUD Lasinrang pada Jumat (6/1). Pada hari yang sama, Asmia melahirkan bayinya, tetapi bayinya meninggal.

"Sempat kami singgah ke Puskesmas Salimbongan, tetapi kemudian dirujuk ke RSUD Lasinrang," paparnya.

Namun saat tiba dan melahirkan pada Jumat (6/1), Asmia melahirkan bayinya namun sudah dalam kondisi meninggal. Setelah sempat menjalani perawatan, kondisi Asmia juga terus drop hingga meninggal keesokan harinya.

"Kemudian Sabtu besoknya ibunya (Asmia) yang meninggal," imbuhnya.




(hsr/nvl)

Hide Ads