Indonesia Bakal Sejajar China dan Jerman Jika Pabrik Tesla Jadi Dibangun

Indonesia Bakal Sejajar China dan Jerman Jika Pabrik Tesla Jadi Dibangun

Tim detikOto - detikSulsel
Minggu, 15 Jan 2023 19:10 WIB
SHANGHAI, CHINA - AUGUST 12: Aerial view of Tesla Shanghai Gigafactory on August 12, 2022 in Shanghai, China. (Photo by VCG/VCG via Getty Images)
Pabrik Tesla di Shanghai. (Foto: VCG via Getty Images/VCG)
Jakarta -

Tesla dikabarkan akan membangun pabriknya di Indonesia. Jika rencana ini terealisasi, maka Indonesia akan sejajar dengan Jerman dan China yang sama-sama memiliki fasilitas perakitan mobil listrik Tesla.

Melansir detikOto yang mengutip Bloomberg, rencana pembangunan pabrik Tesla di Tanah Air kabarnya telah mendekati kesepakatan awal. Tesla pun disebut-sebut ingin memanfaatkan cadangan nikel di Indonesia yang cukup banyak.

Indonesia sendiri dikenal memiliki sejumlah tambang nikel, yang merupakan bahan baku utama baterai kendaraan listrik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut salah seorang informan, pabrik Tesla Indonesia akan memproduksi mobil listrik di Indonesia dengan kapasitas produksi 1 juta unit per tahun. Hal itu sejalan dengan ambisi Tesla yang ingin setiap cabang pabriknya mencapai kapasitas produksi tersebut.

Diketahui, saat ini perusahaan Elon Musk ini memiliki dua Gigafactory di luar Amerika Serikat, yakni di Shanghai, China, dan Berlin, Jerman. Jika benar-benar terealisasi, maka Indonesia segera menjadi negara ketiga di luar Amerika Serikat yang memiliki fasilitas produksi mobil listrik Tesla.

ADVERTISEMENT

Sebagai informasi, pabrik Tesla di Shanghai mulai beroperasi sejak Oktober 2019. Pabrik tersebut berdiri di atas lahan seluas 864.885 meter persegi.

Pabrik di Shanghai ini difokuskan untuk merakit mobil termurah Tesla, Model 3. Dan pada akhir 2020, pabrik ini dipercaya merakit Tesla Model Y.

Tesla menargetkan bisa memproduksi sebanyak 250 ribu unit mobil listrik per tahun di pabrik ini. Namun target tersebut bisa dikembangkan lagi menjadi dua kali lipat menjadi 500 ribu unit per tahun, jika nantinya pabrik sudah bisa beroperasi secara penuh dengan kapasitas maksimal.

Sementara pabrik Tesla di Jerman baru beroperasi pada Maret 2022 lalu. Sama seperti di China, pabrik Tesla di Jerman juga difokuskan buat membangun Model Y, dengan kapasitas produksi hingga 500 ribu per tahun.

Jerman sendiri cukup beruntung bisa mendirikan pabrik Tesla di negaranya. Pasalnya, Jerman mendapat saingan dari 8 negara Eropa lainnya yang juga sama-sama ngebet pabrik Tesla dibangun di negaranya, seperti Prancis, Belanda, Ceko, Portugal, Spanyol, Finlandia, Lithuania, dan Estonia. Persaingan ini dimulai sejak tahun 2015 lalu.

Pada akhirnya, CEO Tesla Inc., Elon Musk, memilih Jerman sebagai lokasi pendirian Gigafactory keduanya di luar Amerika Serikat. Pabrik Tesla di Jerman memproduksi baterai, paket baterai, dan powertrain untuk mobil listrik Tesla. Pabrik ini juga merakit Tesla Model Y.




(alk/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads