193 Rumah Rusak-2 Orang Meninggal Akibat 5 Hari Cuaca Ekstrem di Makassar

Kota Makassar

193 Rumah Rusak-2 Orang Meninggal Akibat 5 Hari Cuaca Ekstrem di Makassar

Tim detikSulsel - detikSulsel
Senin, 09 Jan 2023 06:55 WIB
Rumah Kakek Dg Gewa yang tertimpa pohon tumbang di Makassar
Foto: Rumah warga di Kota Makassar rusak akibat ditimpa pohon tumbang yang dipicu hujan deras disertai angin kencang. (Ibrahim Rewa/detikSulsel)
Makassar -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar mencatat 193 rumah warga rusak akibat diterjang angin kencang dan pohon tumbang. Selama 5 hari terakhir, dilaporkan ada dua orang meninggal dunia imbas cuaca ekstrem tersebut.

"(Insiden angin kencang dan pohon tumbang menimbulkan) 4 korban itu. (Rinciannya) 2 meninggal dunia, 2 luka," papar Kepala Pelaksana BPBD Makassar Achmad Hendra Hakamuddin kepada detikSulsel, Minggu (8/1/2023).

Berdasarkan data BPBD Makassar tanggal 3-7 Januari 2023, angin kencang dan pohon tumbang berdampak pada 330 jiwa dan 26 warga mengungsi. Kejadian ini tersebar di 10 kecamatan, yakni Biringkanaya, Bontoala, Panakukang, Mariso, Rappocini, Tamalanrea, Tamalate, Tallo, Ujung Pandang, dan Ujung Tanah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara khusus angin kencang, dilaporkan mengakibatkan 184 rumah rusak yang berdampak kepada 183 kepala keluarga (KK). Sedangkan dampak pohon tumbang membuat 9 rumah warga rusak dan berimbas pada 9 KK.

Hendra menjelaskan, Pemkot Makassar sudah menangani korban terdampak angin kencang dan pohon tumbang. Personel di lapangan tidak hanya membantu evakuasi, namun juga menyalurkan bantuan.

ADVERTISEMENT

"Sejak tanggal 4 (Januari) kita sudah turun untuk menyalurkan bantuan," sebut Hendra.

Menurutnya, warga terdampak mendapat bantuan perbaikan rumah. Khususnya kediamannya yang memang tidak layak untuk ditempati.

"Dengan bantuan kedaruratan siapa tahu rumahnya sudah tidak layak tinggal kan," tambahnya.

Hendra menjelaskan, bantuan perbaikan rumah diprioritaskan untuk hunian yang rusak berat. Pemerintah kecamatan atau kelurahan yang akan melaporkan untuk kemudian dilakukan asesmen di lapangan.

"Kami turun mengasesmen kemudian menentukan skala prioritas, karena kan bantuan kami pasti terbatas toh. Kita skala prioritaskan yang betul-betul rusak berat," urai Hendra.

Namun dia memastikan bantuan kepada korban terdampak akan dilakukan secara bertahap. Pihaknya juga tengah menyiapkan penganggarannya.

"Ini kan di awal tahun penganggaran jadi kita nanti akan berupaya untuk menyegerakan penyerapan anggaran di tahun 2023 dengan mengadakan lagi bantuan-bantuan kedaruratan seperti itu," jelasnya.

Banjir Makassar di 2 Kecamatan

Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang, tidak hanya menyebabkan pohon tumbang. Cuaca ekstrem juga menyebabkan banjir yang kini masih merendam rumah warga di dua kecamatan.

Hendra menyebut, dua kecamatan itu yakni Biringkanaya dan Mangala. Dari data terakhir, masih ada 287 warga mengungsi akibat banjir di wilayah tersebut.

"Ada 287 jiwa terdiri dari 76 kepala keluarga tersebar di dua kecamatan dan enam titik pengungsian," beber Hendra.

Hendra menambahkan, BPBD bersama Dinas Sosial Makassar akan berkoordinasi untuk bisa segera membangun dapur umum di titik pengungsian. Apalagi jumlah penyintas bencana sudah melebihi 100 orang.

"Menurut dari Dinas Sosial itu penyintasnya mulai dari 100 orang (syarat mendirikan dapur umum). Sedangkan (korban banjir yang mengunsi) sekarang kan 287 orang. Jadi itu sudah bisa digelar (dapur umum)," ucapnya.

Pihaknya juga sudah melakukan asesmen di lapangan untuk mendata korban terdampak. Hasil pendataan itu sekaligus menelusuri jenis bantuan yang dibutuhkan warga.

"Bantuan kedaruratan itu seperti baby kit, sarung, kemudian terpal kalau dibutuhkan. Kami juga menyediakan bantuan stimulan seperti bahan-bahan material balok, kayu dan paku seperti itu," terang Hendra.

Hendra berharap warga tetap waspada akan dampak cuaca ekstrem saat ini. Pihaknya juga sudah menyiagakan personel di titik rawan bencana untuk melakukan antisipasi hingga langkah evakuasi.

"Kita tahu kondisi masih belum normal, belum stabil. Berapa hari ini cuaca cukup mendukung. Namun jika terjadi sesuatu hal berupa pertolongan, evakuasi atau hal-hal kedaruratan yang lain, masyarakat silakan menghubungi nomor tunggal panggilan darurat 112," imbuhnya.

Simak kondisi terkini Waduk Nipa-nipa di halaman selanjutnya.

Waduk Nipa-nipa Status Waspada

Warga masih harus waspada akan ancaman banjir di Kota Makassar. Hal ini lantaran kondisi di Waduk Nipa-nipa status waspada lantaran pintu air melebihi batas normal.

"Status Kolam Regulasi Nipa-nipa saat ini Waspada," tulis Posko Induk Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang berdasarkan laporan yang diterima detikSulsel, Minggu (8/1).

Menurut data BBWS Pompengan Jeneberang, tampungan kolam saat ini mencapai 2.60 juta meter kubik. Angkanya sedikit berada di bawah tampungan normal sebesar 2.63 juta meter kubik.

Waduk Nipa-nipa juga berada pada elevasi 5,28 meter. Sementara sungai pada elevasi 5,25 dan top spillway pada elevasi 5,61 meter.

Kemudian selisih antara sungai dan kolam 0.03 meter. Lalu selisih top spillway dan sungai 0.36 meter.

Untuk diketahui kolam Waduk Nipa-nipa terbagi menjadi 3 kategori, yakni waspada, siaga, dan awas. Elevasi waspada dengan ketinggian 5,61 meter, elevasi siaga pada 6,53 meter, dan elevasi awas pada 6,58 meter.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Makassar Siaga Bencana

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto sudah menetapkan wilayah yang dipimpinnya status siaga bencana. Hal ini merespons peringatan dini cuaca ekstrem yang dikeluarkan BMKG Wilayah IV Makassar yang berpotensi terjadi sejak 3-9 Januari 2023.

"Semua (perangkat daerah terkait dan seluruh elemen masyarakat) bersiaga kembali," kata Danny Pomanto saat dikonfirmasi, Selasa (3/1).

Danny pun telah menerbitkan surat edaran Nomor: 451/549/S. Edar/Kesra/XII/2022. Surat ini ditetapkan per tanggal 28 Desember 2022 dan ditujukan kepada seluruh lurah, ketua LPM, ketua RT-RW hingga pengurus rumah ibadah se-Kota Makassar.

"Bahwa dalam rangka menghadapi musim hujan yang ekstrem saat ini, kami mengimbau untuk mengantisipasinya dengan bekerja bakti bersama serta tidak membuang sampah di sembarang tempat dan tetap menjaga kebersihan lingkungan masing-masing," demikian isi surat tersebut.

Halaman 2 dari 3
(sar/hsr)

Hide Ads