Sejumlah daerah di Sulsel diguyur hujan hari ini. Pintu air di Waduk Nipa-nipa, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) masuk dalam status waspada malam hari ini.
Posko Induk Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang menyampaikan perkembangan terbaru per pukul 19.00 Wita yang diterima detikSulsel, Minggu (8/1/2023).
"Status Kolam Regulasi Nipa-nipa saat ini Waspada," tulis Posko Induk BBWS Pompengan Jeneberang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tampungan kolam saat ini mencapai 2.60 juta meter kubik. Sedikit berada di bawah tampungan normal sebesar 2.63 juta meter kubik.
Posko Induk BBWS Pompengan Jeneberang juga mencatat Waduk Nipa-nipa saat ini berada pada elevasi 5,28 meter. Sementara sungai pada elevasi 5,25 dan top spillway pada elevasi 5,61 meter.
Kemudian selisih antara sungai dan kolam 0.03 meter. Lalu selisih top spillway dan sungai 0.36 meter.
Untuk diketahui kolam Waduk Nipa-nipa terbagi menjadi 3 kategori, yakni waspada, siaga, dan awas. Elevasi waspada dengan ketinggian 5,61 meter, elevasi siaga pada 6,53 meter, dan elevasi awas pada 6,58 meter.
BMKG Wilayah IV Makassar sebelumnya juga telah mengeluarkan peringatan dini cuaca. Potensi hujan deras disertai kilat hingga angin kencang diprediksi bakal berlangsung hingga sore ini.
"Berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang," tulis BMKG dalam keterangannya, Minggu (8/1).
Kondisi cuaca ekstrem itu disebut akan mulai terjadi pukul 16.00 Wita di tiga kabupaten di Sulsel. Wilayah terdampak yang dimaksud, yakni Kabupaten Bone, Pangkep, dan Barru.
"Kondisi ini diperkirakan masih dapat berlangsung hingga pukul 18.00 Wita," tambah BMKG.
Kota Makassar Banjir di 2 Kecamatan
Saat ini, Kota Makassar masih dilanda banjir. Dua kecamatan terdampak banjir yakni di Biringkanaya dan Manggala.
Kepala Pelaksana BPBD Achmad Hendra Hakamuddin mengatakan, banjir terjadi di 2 kecamatan yang membuat 287 orang terpaksa mengungsi.
"Ada 287 jiwa terdiri dari 76 kepala keluarga tersebar di dua kecamatan dan enam titik pengungsian," kata Hendra kepada detikSulsel, Minggu (8/1/2023).
Selain banjir, BPBD Makassar juga mencatat insiden angin kencang dan pohon tumbang. Terdampak 193 rumah rusak akibat insiden tersebut yang terjadi pada periode 3-7 Januari 2023.
"(Insiden angin kencang dan pohon tumbang menimbulkan) 4 korban itu. (Rinciannya) 2 meninggal dunia, 2 luka," paparnya.
Menurut Hendra, angin kencang dan pohon tumbang terjadi di tengah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Pihaknya pun sudah menyiagakan personel untuk menindaklanjuti dampak cuaca ekstrem itu, termasuk menyalurkan bantuan.
"Sejak tanggal 4 itu kita sudah turun untuk menyalurkan bantuan," imbuhnya.
(ata/sar)