Disdik Makassar Liburkan Siswa SD-SMP Selama 5 Hari Imbas Cuaca Ekstrem

Disdik Makassar Liburkan Siswa SD-SMP Selama 5 Hari Imbas Cuaca Ekstrem

Anggi Amelia - detikSulsel
Rabu, 18 Des 2024 17:00 WIB
Ilustrasi Sekolah di Jepang
Foto: Ilustrasi sekolah. (iStock)
Makassar -

Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar meliburkan siswa SD dan SMP selama 5 hari imbas cuaca ekstrem. Kebijakan ini diambil menindaklanjuti adanya peringatan dini dari BMKG dan mempertimbangkan keselamatan siswa.

Kebijakan itu tertuang dalam surat edaran bernomor: 10748/Edar/Disdik/XIII/2024 yang ditujukan kepada kepala TK/PAUD, SD dan SMP di Makassar. Keputusan itu mulai berlaku terhitung 18-22 Desember 2024.

"Dengan selaku adanya peringatan dari BMKG, kami sudah menindaklanjuti yang bisa menimbulkan risiko rencana, utamanya anak-anak kita," kata Kepala Disdik Makassar Muhyiddin kepada detikSulsel, Rabu (18/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muhyiddin berdalih kebijakan ini tidak mengganggu agenda pendidikan. Dia mengaku siswa SD dan SMP saat ini sudah menjalani ujian semester sekolah.

"Sekarang sisa menunggu termasuk perampungan nilai dari sekolah. Saya sampaikan juga, kalau pun memang masih ada remedial maka dilakukan remedial secara daring," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan pihaknya mengambil tindakan mitigasi bencana. Pihak sekolah juga diminta mendirikan posko untuk melaporkan tiap perkembangan di tengah ancaman cuaca buruk.

"Kami utamakan mitigasi keselamatan anak. Apalagi inikan cuaca berdasarkan peringatan dari BMKG. Jadi saya ke mitigasi, karena kita tidak menyangka ada proses di sekolah tiba-tiba hujan, kan namanya musibah," ucap Muhyiddin.

"Saya juga meminta kepada kepala sekolah kalau umpanya nanti pada saat pembagian rapor, nah kebetulan cuaca yang tidak memungkinkan, maka dilaksanakan setelah libur sekolah. Karena liburnya dari 27 Desember sampai 5 Januari," paparnya.

Muhyiddin mengaku sejumlah SD dan SMP memang sempat dilaporkan terendam banjir. Hal ini imbas hujan deras yang menerjang Makassar beberapa hari terakhir.

"Intinya bahwa saya sebagai kadis mengutamakan keselamatan anak karena banyak kejadian-kejadian, untuk menghindari itu harus ada mitigasi risiko," tegas Muhyiddin.




(sar/sar)

Hide Ads