Majelis Ulama Indonesia (MUI) Makassar meminta para penganut aliran Hakikinya Hakiki untuk segera bertobat. MUI Makassar juga mengaku siap melakukan pembinaan.
Sebagai bentuk kepedulian, MUI Makassar bahkan mengagendakan pertemuan dengan pimpinan dan para penganut aliran Hakikinya Hakiki pada Senin (9/1) hari ini. Hal ini disebut sebagai sebuah langkah pembinaan.
"MUI Makassar itu masih ingin mendengarkan mereka itu ketulusannya untuk apakah siap bertobat, siap dibina atau bagaimana kan. Makanya kita undang besok hadir," kata Sekretaris MUI Kota Makassar KH Masykur Yusuf kepada detikSulsel, Minggu (8/1/2023).
Masykur mengatakan MUI Makassar akan terlebih dahulu menanyakan kesiapan para penganut Hakikinya Hakiki untuk diberikan pembinaan. Sehingga ke depan mereka dapat kembali pada ajaran Islam yang benar.
"Ya kita kan tanya mereka, siap nggak dibina? Siap nggak berhenti itu menyebarkan pahamnya, itu kan nama pola pembinaannya," ujarnya.
"Intinya, kalau mereka berhenti mengembangkan itu ajarannya, berarti itu kan sudah merupakan tahap mereka bertobat dan itu merupakan awal dari pembinaan," imbuh Masykur.
Namun demikian, Masykur mengungkapkan MUI Makassar juga siap mengambil langkah tegas jika para penganut Hakikinya Hakiki tidak mau berubah. Terlibih MUI Makassar telah mengeluarkan maklumat dan menetapkan aliran itu sesat.
"Diserahkan ke pihak berwajib aja toh. Karena MUI itu hanya mengeluarkan fatwa dan membina," tegasnya.
Pemkot Makassar Percayakan Penindakan ke MUI
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto turut menanggapi keberadaan aliran sesat Hakikinya Hakiki. Danny menyebut penindakannya diserahkan sepenuhnya kepada MUI Makassar.
"Pemerintah tidak bisa bikin apa-apa. Karena otorisasinya ada di Majelis Ulama. Bagi yang melanggar tauhid atau apa yang menilai itu adalah MUI," kata Danny kepada wartawan di Baruga Anging Mammiri Komplek Rujab Wali Kota Makassar, Minggu (8/1).
Menurutnya, aliran yang muncul dan diduga sesat itu bukan kali pertama terjadi di Kota Makassar. Danny mengatakan peristiwa serupa sudah terjadi berulang-ulang.
"Itu (munculnya aliran sesat) kan peristiwa bukan kali ini, berulang-ulang seperti ini. Biasanya seperti itu diawali dengan fatwa MUI. Nanti fatwa MUI itulah yang berikan sesat atau bukan," ucapnya.
Dia kemudian berbicara soal pengalamannya sebelum menjadi wali kota yang mengadukan ajaran diduga sesat. Namun Danny tidak menyebut nama aliran yang dimaksud, tetapi dia mengaku pernah mengadukannya kepada Ketua MUI Sulsel periode 2006-2016, almarhum KH Sanusi Baco.
"Pengalaman saya sebelum jadi wali kota, saya juga menghadapi hal sama seperti ini. Saya adukan waktu itu di almarhum Ustaz Sanusi Baco itu hari," tutur Danny.
Lebih lanjut Danny menegaskan peran RT/RW sangat krusial untuk mengawasi aktivitas warganya di wilayah masing-masing. Jika melihat ada perilaku mencurigakan, langsung dilaporkan kepada aparat setempat.
"Pemkot tentunya lewat RT-RW memberikan informasi dan menyampaikan ke (pihak) yang berwajib," jelasnya.
Baca maklumat MUI Makassar di halaman selanjutnya.
(asm/hsr)