Ibu Eny Sukaesi menjadi sorotan setelah diketahui menjadi pemilik rumah mewah yang terbengkalai di Jakarta Timur (Jaktim) hingga viral dijadikan konten media sosial oleh warga. Dia tinggal bersama putranya bernama Pulung Mustika Abima atau Tiko.
Dilansir dari detikNews, Jumat (6/1/2023) Ibu Eny tinggal berdua dengan anaknya di rumah mewah miliknya di kawasan Cakung, Komplek PLN Klender, Jl Peron Nomor 48, Jakarta Timur.
Ibu Eny mengalami depresi sejak tahun 2010 akibat ditinggal suaminya. Saat ini, Ibu Bu Eny dirawat di RSKD Duren Sawit untuk mendapatkan penanganan medis.
"Dilayani dengan baik dikonsultasikan ke dokter ahli jiwa. Saat ini dalam penanganan medis dan pendampingan oleh dokter psikiater," kata Direktur RSKD Duren Sawit, dr Nikensari Koesrindartia, dikutip dari Antara, Jumat (6/1/2023).
Sosok Ibu Eny diungkap salah satu tetangganya bernama Fady Hariadi. Ibu Eny disebut memiliki interaksi sosial yang tinggi sebelum jatuh sakit.
"Ya dulu kayak masyarakat umumnyalah, interaksi sosialnya tinggi," kata Fadly, Kamis (5/1).
Fadly mengatakan Ibu Eny adalah keluarga yang mampu. Menurutnya Ibu Eny dan suaminya bekerja di Departemen Keuangan.
"Gelarnya Ibu Eny dra. Ibu Eny itu kalau nggak salah kerja sama dengan suaminya," ujarnya.
"Kalau yang saya dapat informasinya, itu pokoknya dia seringnya di Departemen Keuangan," imbuh Fadly.
Berikut 5 hal tentang rumah mewah terbengkalai milik Bu Eny yang viral di media sosial:
1. Tiko, Putra Tunggal Ibu Eny
Pulung Mustika Abima atau Tiko merupakan anak tunggal dari Ibu Eny. Tiko dikenal sebagai anak yang pintar saat masih duduk di bangku SMP.
"Tiko itu termasuk murid yang pintar, ya, jadi dia dapat SMP-nya negeri. Pasti nilainya tinggi," kata Ibu RT 06 RW 02, Jatinegara, Cakung, Ina Sunarsih, Kamis (5/1).
Menurut Ina, Tiko terpaksa putus sekolah karena kondisi ekonomi keluarganya.
"Tapi lama-kelamaan (akhirnya putus sekolah) karena kondisi mungkin buat ongkosnya," ujarnya.
Warga dan guru SMP Tiko sempat memberikan bantuan buat Tiko berupa seragam dan tas sekolah. Tetapi, bantuan tersebut ditolak oleh Ibu Eny karena ingin selalu dekat dengan Tiko.
"Sebetulnya dari guru-guru SMP-nya pun sudah ada wali kelasnya yang bantu untuk tas seragam ada yang bantu," paparnya.
"Dari warga juga sempat mau bantu untuk sekolah, tapi sama ibunya ditolak karena nggak mau jauh-jauh dari Tiko," imbuhnya.
2. Tiko Jadi Tukang Gorengan hingga Sekuriti
Setelah putus sekolah, Tiko kemudian merawat ibunya. Ia mengaku sempat berjualan gorengan untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama ibunya.
"Aku memang kan mama sebelum kondisinya separah ini emang masih ada usaha dagang gorengan jadi aku keliling jualan," kata Tiko, kepada wartawan, Kamis (5/1).
Setelah kondisinya Ibu Eny memburuk, pihak RT menawari Tiko untuk bekerja sebagai sekuriti kompleks. Tiko sudah bekerja selama empat tahun.
"Semakin ke sini, mama kondisinya semakin buruk, jadi akuditawarin lingkungan Pak RT untuk jadi sekuriti setempat di sini," ungkapnya.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya...
Simak Video "Video: Cerita Penghuni Perumahan Mewah di Atas Mal"
(hsr/sar)