Bendungan Bili-bili di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) dipastikan masih aman meski Kota Makassar dan sekitarnya terus diguyur hujan. Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang mencatat ketinggian air di pintu Bendungan Bili-bili masih di bawah normal.
Hal itu disampaikan Posko Induk BBWS Pompengan Jeneberang dalam keterangan resminya yang diterima detikSulsel, Kamis (5/1/2023).
BBWS Pompengan Jeneberang dalam laporannya tersebut menyebutkan, per Kamis (5/1/2023) pukul 12.00 Wita, tampungan air di Bendungan Bili-bili pada elevasi 96,75 mdpl. Kondisi tersebut masih di bawah elevasi normal 99,5 mdpl.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, debit air yang dikeluarkan 165 m3/detik atau 165 juta meter kubik.
Posko Induk BBWS Pompengan Jeneberang menambahkan, air yang dikeluarkan diatur untuk menyiapkan tampungan banjir dari hulu dengan memperhatikan kondisi bagian hilir agar tidak terjadi banjir.
Diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah IV Makassar mengeluarkan peringatan dini hujan lebat disertai petir dan angin kencang pagi ini untuk sejumlah wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel). BMKG memprakirakan kondisi ini bisa berlangsung hingga pukul 09.40 Wita.
"Masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang," demikian peringatan dini BMKG Makassar yang dirilis pagi ini, Kamis (5/1).
BMKG melaporkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang pada pukul 06.40 Wita berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Jeneponto seperti Bangkala dan Bangkala Barat.
Kemudian di Takalar meliputi wilayah Polombangkeng Utara. Sementara di Kabupaten Gowa bisa terjadi di wilayah Bajeng, Tinggimoncong, Parangloe, Bontomarannu, Palangga, Bungaya, Biringbulu, Pattalasang, Manuju, Parigi.
Cuaca Ekstrem di Sulsel hingga 9 Januari 2023
BMKG Wilayah IV Makassar sebelumnya juga telah mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk sejumlah wilayah Sulsel. Hujan lebat berpotensi menerjang wilayah Sulsel selama sepekan ke depan.
"Prakiraan tanggal 3-9 Januari 2023, hujan dengan intensitas lebat yang cenderung pada dini hari sampai pagi hari," ucap Kepala BMKG Wilayah IV Makassar Irwan Slamet dalam keterangan resminya, Senin (2/1/2023).
Irwan menjelaskan pemicu cuaca ekstrem itu dinamika atmosfer terkini menunjukkan indikasi adanya potensi peningkatan curah hujan di Sulsel. Ex-Siklon tropis Ellie terpantau masih berada di Australia bagian barat mampu meningkatkan kecepatan angin dan ketinggian gelombang laut di sepanjang daerah menuju pusat tekanan.
"Terdapat pertemuan arus angin (konvergensi) di sekitar Sulawesi Selatan menyebabkan penumpukan massa udara yang mendukung pertumbuhan awan hujan. Model cuaca menunjukkan kelembaban udara lapisan atas hingga ketinggian 700 mb dalam kondisi basah berkisar 70-100 persen," urai Irwan.
Situasi itu berpotensi terjadi di wilayah Sulsel bagian barat meliputi, Parepare, Barru, Pangkep, Maros, Makassar, dan Takalar. Sementara di Sulsel bagian tengah, yakni Soppeng, Gowa, dan Bone bagian Timur.
Selanjutnya wilayah Sulsel bagian selatan meliputi Jeneponto, dan Bantaeng. BMKG juga memperingatkan adanya potensi angin kencang di Sulsel bagian barat dan selatan.
"Masyarakat juga diimbau agar mewaspadai gelombang tinggi di perairan sekitar Sulawesi Selatan," tambah Irwan.
(ata/nvl)