7 Korban Tewas Longsor Poros Malino Ditemukan Setelah 5 Hari Pencarian

7 Korban Tewas Longsor Poros Malino Ditemukan Setelah 5 Hari Pencarian

Tim detikSulsel - detikSulsel
Senin, 21 Nov 2022 08:00 WIB
Proses evakuasi korban longsor Poros Makassar-Malino, di Gowa.
Foto: Proses evakuasi korban longsor Poros Makassar-Malino, di Gowa. (dok. istimewa)
Gowa -

Sebanyak tujuh korban tewas akibat longsor yang terjadi di Jalan Poros Makassar-Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) kini telah ditemukan setelah dilakukan pencarian selama lima hari. Korban terakhir yaitu seorang bocah berusia 6 tahun, Muh Royan ditemukan di dekat pintu air bendungan Bili-bili.

"Jenazah korban ditemukan sekitar 16 kilometer dari lokasi kejadian, dekat pintu air bendungan Bili-bili Gowa," kata Humas Basarnas Makassar Fajri Mursalin dalam keterangannya, Minggu (20/11/2022).

Korban terakhir longsor Jalan Poros Malino ini ditemukan sekitar pukul 20.15 Wita malam. Setelah Tim SAR menemukan korban terakhir pada hari kelima pencarian, total ada 7 korban yang dinyatakan meninggal dunia akibat longsor tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ditemukan setelah hari kelima Tim SAR Gabungan melakukan pencarian. Atas penemuan ini, total ada 7 korban yang dinyatakan meninggal dunia akibat tanah longsor yang terjadi pada Rabu (16/11/2022) lalu," ujar Fajri.

Selama 5 hari melakukan pencarian, Basarnas melibatkan sejumlah Tim SAR Gabungan dari berbagai unsur seperti Polri, TNI, Pemda Gowa, hingga Pemprov Sulsel. Tim SAR juga melibatkan sejumlah organisasi potensi SAR lainnya.

ADVERTISEMENT

"Selain itu, 2 alat berat ekskavator digunakan untuk membuka akses dan memindahkan material longsor di lokasi kejadian untuk membantu pencarian," terangnya

Tim SAR Lakukan Penyisiran Sepanjang 3 Kilometer

Korban terakhir longsor Jalan Poros Malino, Muh Royan ditemukan setelah sebelumnya dilakukan penyisiran Sungai Jeneberang sejauh 3 kilometer oleh Tim SAR.

"Penyisiran sekitar 3 kiloan," Fajri Mursalin kepada detikSulsel, Minggu (20/11).

Menurut keterangan Fajri, pencarian dilakukan dari dua titik berbeda di antara titik longsor untuk mempercepat proses pencarian.

"Satu bergerak dari lokasi longsor ke hilir, satu bergerak dari hilir ke hulu menuju lokasi longsor. Jadi 2 arah menuju ke tengah," terangnya.

Sebelumnya, pada hari keempat pada Sabtu (19/11), proses pencarian difokuskan terhadap korban bernama Muh Royan. Namun Tim SAR belum berhasil menemukan korban hingga sore hari.

"Hari keempat dengan fokus pencarian terhadap satu korban yang masih belum ditemukan. Hingga menjelang malam, keberadaan korban masih nihil," ungkap Fajri, Sabtu (19/11).

Proses Pencarian 7 Korban Longsor

Tim SAR yang bertugas sebelumnya melaporkan ada 7 korban longsor, 3 orang meninggal dan 4 orang lainnya saat itu belum ditemukan. Pada Kamis siang (17/11), Tim SAR kembali menemukan 2 korban yang sempat hilang.

Pada Jumat (18/11), di hari ketiga pencarian, satu orang korban bernama Nur Syamsia kembali ditemukan.

"Hari ini sekitar (pukul) 13.05 Wita Tim SAR gabungan menemukan 1 korban atas nama Nur Syamsi setelah material longsoran pinggir tebing dipindahkan," ungkap Fajri Mursalin, Jumat (18/11).

Sementara itu, korban terakhir atas nama Muh Royan ditemukan di dekat pintu air bendungan Bili-bili setelah tim melakukan pencarian selama lima hari.




(urw/urw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads