Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel), Amson Padolo meminta warga untuk waspada akan cuaca ekstrem yang akan terjadi 7 hari ke depan, dari tanggal 3 hingga 9 Januari 2023. Pemerintah kabupaten/kota diminta aktif berkoordinasi ke Pemprov Sulsel terkait potensi bencana.
"Mengharapkan masyarakat, termasuk dengan perangkat-perangkat pemerintahan setempat untuk waspada terhadap peringatan dini terhadap BMKG, dan kita berdoa agar marabahaya itu dapat berlalu," ujar Amson kepada detikSulsel (3/1/2023).
Menanggapi potensi cuaca ekstrem tersebut, Amson mengaku telah menjalin komunikasi dengan BPBD di setiap kabupaten. Ia mengatakan, akan mendukung dan memberikan fasilitas yang dibutuhkan setiap daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kita telah menjalin komunikasi ke semua pemerintah daerah, karena intinya itu kan ada beberapa kabupaten dan (kita) tetap senantiasa berkoordinasi dan meng-backup setiap langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten," ucapnya.
"Yang pasti kita senantiasa melakukan kesiapsiagaan terkait hal-hal tersebut," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya BMKG Wilayah IV Makassar mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel). Hujan lebat yang disertai angin kencang diprediksi terjadi di sejumlah wilayah Sulsel pada tanggal 3 hingga 9 Januari 2023.
"Prakiraan tanggal 03-09 Januari 2023, hujan dengan intensitas lebat yang cenderung pada dini hari sampai pagi hari berpotensi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan," tulis BMKG dalam keterangannya, Selasa (3/1)
Kondisi cuaca ekstrem ini diprediksi terjadi di wilayah Sulsel bagian barat, tengah dan selatan yang meliputi:
- Sulawesi Selatan bagian barat: Parepare, Barru, Pangkajene dan Kepulauan, Maros, Makassar, dan Takalar
- Sulawesi Selatan bagian tengah: Soppeng, Gowa, Bone bagian timur
- Sulawesi Selatan bagian selatan: Kabupaten Jeneponto dan Bantaeng
Selain itu, BMKG dalam keterangannya juga mengatakan angin kencang juga berpotensi terjadi di wilayah Sulsel bagian barat dan selatan.
"Serta Potensi angin kencang di sulawesi selatan bagian barat dan selatan," tulis BMKG.
Berdasarkan analisis dari BMKG, kondisi cuaca di wilayah Sulsel dalam beberapa hari terakhir memang cenderung cerah berawan. Kendati demikian, hasil analisis menunjukkan ditemukan adanya peningkatan curah hujan di wilayah Sulsel.
"Dinamika atmosfer terkini menunjukkan indikasi adanya potensi peningkatan curah hujan di wilayah Sulawesi Selatan," jelas BMKG.
Dalam keterangannya, BMKG juga mengimbau agar seluruh masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrim. Adapun dampak yang bisa terjadi antara lain genangan/banjir, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, dan keterlambatan jadwal penerbangan/pelayaran.
Selain itu, BMKG juga mengimbau agar masyarakat memantau informasi terkini mengenai kondisi cuaca di Sulsel agar dapat melakukan antisipasi serta mitigasi saat terjadi bencana.
"Masyarakat diharapkan selalu mengikuti informasi dari BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik,"imbauBMKG.
(urw/nvl)