Jalan Poros Maros-Bone di daerah Camba, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) sempat membuat akses lalu lintas lumpuh total. Akibat insiden ini, satu orang warga ditemukan tewas tertimbun longsor dan lima lainnya masih hilang.
Lokasi longsor tepatnya terjadi di Desa Rompegading, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros. Longsor terjadi pada Selasa (27/12) sekitar pukul 17.00 Wita dan langsung menutup seluruh badan jalan.
Dirangkum detikSulsel, berikut 7 fakta longsor Jalan Poros Maros-Bone di Camba:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Lalin Macet 4 Kilometer
Akibat longsor di Jalan Poros Maros-Bone menutup seluruh badan jalan, kemacetan tidak bisa terhindarkan. Lalin sempat macet sepanjang 4 kilometer hingga malam hari.
"Panjang macet, sudah 4 kilometer kayaknya," kata salah seorang sopir Emong kepada detikSulsel, Selasa (27/12/2022).
Emong mengatakan saat itu proses pembersihan material longsor sementara dilakukan. Dia menyebut alat berat langsung diterjunkan ke titik longsor.
"Masih pembukaan jalur, ada mi alat berat. Sejak jam 5 tadi saya terjebak macet, ada juga tiang listrik putus, makanya di sini mati lampu," imbuhnya.
2. Pengendara Dialihkan ke Jalur Lain
Polisi langsung mengimbau pengendara untuk melewati jalur alternatif lain. Akses dari Makassar menuju Bone dialihkan sementara ke jalur Buludua di Kabupaten Barru-Soppeng, begitu pula sebaliknya.
"Kondisi lalu lintas di Poros Bone-Maros masih tertahan. Makanya kita alihkan dulu lalu lintas di poros Buludua, Soppeng," kata Kasat Lantas Polres Soppeng AKP Saharuna kepada detikSulsel, Selasa (27/12).
Saharuna mengaku pihaknya sudah melakukan sosialisasi pascalongsor yang menimpa jalur trans Sulawesi. Polisi melakukan sosialisasi di Takkalala, Kecamatan Marioriwawo, tepatnya pertigaan poros Buludua-Bone.
"Sejak terjadi longsor tadi kami langsung melakukan sosialisasi dan mengarahkan ke Buludua. Baik itu kendaraan roda 2 atau pun roda 4," sebutnya.
3. Tiga Alat Berat Diterjunkan
Tim SAR gabungan melanjutkan pembersihan material longsor di hari berikutnya, Rabu (28/12). Ada 3 alat berat yang dikerahkan untuk membersihkan material longsor.
"Evakuasi material longsor sementara berlangsung. Sudah ada 3 alat berat yang beroperasi," kata Kasat Lantas Polres Maros AKP Supriyanto kepada detikSulsel, Rabu (28/12).
Supriyanto mengatakan, kondisi di lokasi yang masih diguyur hujan menyebabkan alat berat yang beroperasi kadang berhenti. Operator pun mengaku khawatir akan adanya longsor susulan karena air mengalir terus dari atas pegunungan.
"Jalan belum bisa tembus, masih pembersihan karena di lokasi diguyur hujan. Upaya pembersihan material longsor terus dilakukan," ujarnya.
Fakta lainnya di halaman selanjutnya.
4. Lima Orang Hilang, Satu Ditemukan Tewas
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maros mengungkap ada enam orang warga yang tertimbun longsor di Jalan Poros Maros-Bone. Satu di antaranya ditemukan tewas dan lima lainnya masih hilang.
"Enam orang (korban tertimbun longsor). Satu yang ditemukan," kata Kepala Pelaksana BPBD Maros Fadli saat dikonfirmasi detikSulsel, Rabu (28/12).
Adapun korban meninggal dunia atas nama Ilham (48). Sementara lima korban lainnya yang masih dalam pencarian ialah Dilla (16), Emi (47), Rimang (80), Adel (12), dan Cellung (2).
Dia mengatakan Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban yang hilang dengan menyisir sungai.
"Jadi untuk penyisiran di sungai itu dilaksanakan oleh Basarnas dan BPBD, (pakai) perahunya," ujar Fadli.
5. Tiga Mobil Hanyut di Sungai Akibat Longsor
BPBD Maros juga menyebut ada 3 mobil yang turut hanyut akibat tertimpa longsor di Jalan Poros Maros-Bone. Proses pencarian masih dilakukan.
"Ada mobil yang hanyut. Ada dua tetapi kemungkinan bertambah satu yang mobil," kata Kepala Pelaksana BPBD Maros Fadli saat dikonfirmasi detikSulsel, Rabu (28/12).
Fadli menuturkan salah satu mobil yang hanyut tertimpa longsor saat sedang melintas. Sementara dua lainnya sedang terparkir di sekitar lokasi.
"Ada mobil yang lewat juga satu diseret juga turun. Mobil pengendara. Jadi dia pas lewat, longsor itu tanah jadi dibawa turun," terangnya.
Fakta lainnya di halaman selanjutnya.
6. Pertamina Pastikan Suplai BBM di Bone-Sinjai Aman
Pertamina memastikan suplai bahan bakar minyak (BBM) ke wilayah Bone dan Sinjai tetap aman. Meski diakui proses penyaluran sempat terhambat.
"Tidak terganggu karena dialihkan sementara melalui Bantaeng dan Bukukumba," kata Senior Supervisor Communication dan Relations Pertamina Patra Niaga Sulawesi Taufiq Kurniawan kepada detikSulsel, Rabu (28/12).
Taufiq mengatakan penyaluran BBM sempat terdampak akibat Jalan Poros Maros-Bone terputus akibat longsor, Selasa (27/12) kemarin. Ada 12 SPBU di Bone dan 6 SPBU di Sinjai yang penyaluran BBM-nya terhambat.
"Namun untuk stok di SPBU tetap aman. SPBU tetap beroperasi normal," sebutnya.
7. Akses Jalan Dibuka Pakai Sistem Buka Tutup
Akses Jalan Poros Maros-Bone sudah terbuka setelah pembersihan material longsor dilakukan. Namun polisi masih menerapkan sistem buka tutup jalur.
"Sudah terbuka. Sudah bisa dilalui namun masih kita terapkan sistem buka tutup," kata Kasat Lantas Polres Maros AKP Supriyanto kepada detikSulsel, Rabu (28/12).
Supriyanto mengatakan pengaturan buka tutup dilakukan karena material longsor masih ada di bahu jalan. Kendaraan dibolehkan melintas menggunakan satu jalur.
"Kita lakukan pergantian arus untuk Maros Bone. Begitupun sebaliknya," sebutnya.