.webp)
Jalan Poros Maros-Bone di daerah Camba, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) masih lumpuh akibat tertimpa longsor. Jalur alternatif bisa menjadi pilihan.
Akses di Jalan Poros Maros-Bone, tepatnya di Desa Rompegading sudah tertutup material longsor sejak Selasa (27/12) kemarin. Kendaraan sama sekali tidak dapat melintas dan dialihkan ke jalur lain.
Diketahui, jalur ini merupakan salah satu akses utama yang dilalui kendaraan, baik untuk kepentingan perjalanan antardaerah maupun penyaluran logistik. Khusus kendaraan logistik biasanya menuju Kabupaten Bone untuk menyeberang ke wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aparat kepolisian sejak kemarin juga sudah bersiaga di sekitar Jalan Poros Maros-Bone baik dari arah Makassar maupun Bone. Polisi mengarahkan warga untuk tidak melintas di lokasi longsor karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Berikut ini sejumlah jalur alternatif yang dapat dilalui selama akses di Jalan Poros Maros-Bone masih lumpuh.
1. Makassar menuju Bone bisa melalui jalur Barru-Buludua-Soppeng
2. Makassar menuju Bone bisa melalui Parepare-Sidrap-Soppeng
3. Makassar menuju Sinjai bisa melalui jalur Malino di Gowa
4. Makassar menuju Sinjai bisa melalui jalur Bulukumba
Jalur alternatif di atas juga berlaku untuk sebaliknya. Khusus di jalur Buludua, kondisi jalan kurang baik sehingga jalur Parepare juga bisa menjadi opsi.
Tiga Alat Berat Diterjunkan ke Lokasi Longsor
Tim gabungan pemerintah setempat melanjutkan pembersihan material longsor di Camba yang menutup Jalan Poros Maros-Bone hingga lumpuh total. Pagi ini 3 alat berat dikerahkan untuk membersihkan material longsor.
"Evakuasi material longsor sementara berlangsung. Sudah ada 3 alat berat yang beroperasi," kata Kasat Lantas Polres Maros AKP Supriyanto kepada detikSulsel, Rabu (28/12).
Dia mengatakan kondisi di lokasi yang masih diguyur hujan menyebabkan alat berat yang beroperasi kadang berhenti. Operator pun mengaku khawatir akan adanya longsor susulan karena air terus mengalir dari atas pegunungan.
"Jalan belum bisa tembus, masih pembersihan karena di lokasi diguyur hujan. Upaya pembersihan material longsor terus dilakukan," ujarnya.
Supriyanto menambahkan, pengendara yang terjebak longsor kebanyakan memilih menunggu. Mereka rata-rata menginap di rumah warga.
"Memang semalam dikasih pemahaman, kalau mau putar balik silakan, kalau mau menunggu juga tidak masalah. Tetapi cari tempat aman," jelasnya.
(asm/sar)
