Tarik tambang yang digelar oleh Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin Sulawesi Sulawesi Selatan (IKA Unhas Sulsel) di Jalan Jenderal, Kota Makassar menyebabkan satu warga peserta meninggal dunia. Delapan peserta lainnya dilaporkan mengalami luka-luka.
Tarik tambang ini berlangsung sekitar pukul 07.40 Wita, Minggu (18/12/2022). Korban meninggal merupakan wanita bernama Masyita (43).
Dirangkum detikSulsel, berikut 7 fakta tarik tambang IKA Sulsel menewaskan seorang peserta:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Tarik Tambang IKA Unhas untuk Rekor MURI
Lomba tarik tambang ini digelar oleh IKA Unhas wilayah Sulsel. Lomba ini digelar untuk memecahkan rekor MURI dengan peserta terbanyak, yakni diikuti oleh 5.000 hingga 6.000 orang.
Lomba tarik tambang juga jadi salah satu rangkaian pelantikan pengurus IKA Unhas Sulsel.
Pantauan detikSulsel di lokasi, Minggu (18/12), para peserta lomba tarik tambang terbagi menjadi dua kelompok, yakni tim kostum putih dan tim kostum merah.
Lomba tarik tambang ini juga diikuti Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto. Danny sendiri merupakan Ketua IKA Unhas Sulsel.
Danny sempat memberi pengarahan kepada peserta. Dia meminta peserta mengambil posisi sudah disiapkan.
Setelah peserta siap, Danny masuk ke barisan tarik tambang. Saat lomba tarik tambang berlangsung, tak ada insiden di lokasi.
2. Peserta Tewas Terbentur Aspal
Sekitar 15 menit kemudian, seorang peserta dilaporkan tewas terbentur aspal. Hal ini turut diungkapkan oleh Ikram Saputra, seorang saksi mata di lokasi.
"Dia tertarik ke depan," ujar Ikram Saputra, kepada detikSulsel di lokasi, Minggu (18/12).
Ikram mengatakan korban tewas awalnya datang jogging di Lapangan Hasanuddin, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar. Korban kemudian melihat lomba tarik tambang di jalanan sehingga ikut ambil bagian.
"Sebenarnya mau jogging, ternyata ada acara lomba tarik tambang, rekor MURI," kata Ikram.
Pada saat tarik tambang, korban dan kelompoknya kalah sehingga tertarik ke depan. Nahas, korban jatuh dan terbentur aspal.
"Dia kecelakaan akibat tekanan talinya. Dia maju (tertarik ke depan hingga jatuh ke aspal dan terbentur)," ujar Ikram.
3. Panitia Bantah Ada Kelalaian
Panitia turut membenarkan ada korban jiwa. Namun panitia membantah anggapan kecelakaan terjadi akibat kelalaian pihaknya.
"Peristiwa ini tidak diinginkan, bukan kelalaian kita panitia," ujar panitia bernama Nursalim kepada detikSulsel di lokasi, Minggu (18/12).
Nursalim memberikan keterangan berbeda dari saksi bernama Ikram. Menurutnya, dia melihat korban melakukan foto selfie saat proses tarik tambang.
"Saya kan pegang toa, menyampaikan bahwa bapak ibu harus di sebelah kanan tali. Saya perintahkan begitu. Aman lah dia," kata Nursalim.
"Setelah itu dia main selfie-selfie ibu-ibu ini, pegang-pegang tali main selfie. Seakan-akan dia baku tarik tambang begitu. Jadi tidak ada unsur kesengajaan," sambungnya.
Simak di halaman berikutnya...
4. Delapan Peserta Luka-luka
Belakangan diketahui, tarik tambang IKA Unhas Sulsel ini juga menyebabkan 8 orang lainnya luka-luka.
"Data yang diperoleh, 1 orang MD (meninggal dunia) dan 8 orang luka," ujar Kasubag Humas Polrestabes Makassar AKP Lando kepada detikSulsel, Minggu (18/12).
Lando menjelaskan salah satu korban luka bahkan mengalami luka serius pada telapak kaki. Para korban luka dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan medis.
"(Dari total 8 luka) 7 luka lecet dan 1 luka robek pada telapak kaki," kata Lando.
Namun Lando mengaku belum bisa menjelaskan banyak hal. Dia mengaku pihaknya menyelidiki lebih lanjut terkait insiden maut ini.
"Cuma sebatas itu yang bisa saya sampaikan untuk saat ini," tuturnya.
5. Danny Jelaskan Kronologi Peserta Tewas
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto turut menjelaskan kronologi tewasnya Masyita. Danny menyebut korban tewas terbentur aspal bukan saat acara tarik tambang, melainkan setelah acara tersebut selesai.
"Kejadian pas mulai hujan. Saya kan di tengah, itu sudah selesai (acara tarik tambangnya). Rupanya (tali) tambang itu kan menyimpan energi (masih tertarik setelah acara)" kata Danny saat dihubungi detikSulsel, Minggu (18/12).
Danny menjelaskan, peserta ada sekitar 6.000 orang yang terbagi menjadi 2 tim. Tim pertama menggunakan kostum merah, dan tim kedua menggunakan kostum putih.
"Yang menang kan yang 3.000 Orang itu (pakai baju merah), dia (korban) di ujung di putih yang kalah. Dia berdiri di atas tali, talinya kan terlecut (tertarik) kena kakinya kemudian (korban) terpental ke beton," sambung Danny.
Simak di halaman berikutnya...
6. Sosok Korban Tewas: Ketua RT Berdedikasi
Danny juga mengaku kenal baik dengan korban. Masyita adalah Ketua RT 001 di Kelurahan Ballaparang, Rappocini, Makassar. Masyita dikenal sebagai Ketua RT berdedikasi.
"Itu (korban) kan tim saya kasihan, orang baik, orang berdedikasi. Dia masuk PKK, dia aktif. Saya juga merasa kehilangan," kata Danny Pomanto saat dihubungi detikSulsel, Minggu (18/12).
Masyita memiliki dua orang anak yang masih duduk di bangku sekolah. Danny menyebut posisi Masyita sebagai ketua RT akan digantikan oleh suaminya.
"Kemudian suaminya gantikan dia RT," kata Danny.
7. IKA Unhas Sulsel Santuni Keluarga Korban
Danny Pomanto mengatakan pihaknya memberikan santunan biaya ibadah umrah dan beasiswa untuk keluarga almarhumah Masyita.
"Kan ada hadiah umrah itu, kita kasi untuk keluarganya untuk doakan beliau, atas nama beliau," kata Danny kepada detikSulsel, Minggu (18/12).
"2 Anaknya. Kita kasi beasiswa sampai dia selesai," kata Danny.
Danny mengungkapkan, pihaknya juga langsung membatalkan sejumlah acara terkait IKA Unhas Sulsel akibat insiden tewasnya Masyita seusai acara tarik tambang.
"Acara-acara kita batalkan semua, acara pertandingan domino, ini saya di rumah kita ganti dengan doa. Pemecahan rekor MURI kita tidak rayakan juga itu. Kita batalkan semua," kata Danny.
Simak Video "Video: Detik-detik Truk Tabrak Pagar Taman di Makassar gegara Rem Blong"
[Gambas:Video 20detik]
(hmw/hmw)