Masyita (43) tewas saat mengikuti lomba tarik tambang Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin Sulawesi Selatan (IKA Unhas Sulsel) di Makassar. Ada 3 versi penyebab tewasnya Masyita dalam acara itu.
Lomba tarik tambang IKA Unhas Sulsel berlangsung di Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Minggu (18/12/2022) sekitar pukul 07.40 Wita. Lomba tersebut diikuti Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto yang juga selaku Ketua IKA Unhas Sulsel.
Lomba tarik tambang itu digelar untuk memecahkan rekor MURI dengan total peserta sekitar 6.000 orang. Lomba tarik tambang merupakan rangkaian pelantikan pengurus IKA Unhas Sulsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirangkum detikSulsel, Senin (19/12/2022), berikut tiga versi terkait tewasnya Masyita dalam acara tersebut.
Penjelasan Saksi Mata
Pertama, seorang saksi mata bernama Ikram Saputra menuturkan korban hendak jogging di Lapangan Hasanuddin tak jauh dari lokasi tarik tambang. Melihat ada lomba tarik tambang untuk rekor MURI, korban pun ikut.
"Sebenarnya mau jogging, ternyata ada acara lomba tarik tambang, rekor MURI," kata Ikram kepada detikSulsel di lokasi, Minggu (18/12).
Ikram menyebutkan korban dan kelompoknya kalah sehingga tertariklah korban ke depan. Saat itu, korban terjatuh dan terbentur di aspal.
"Dia kecelakaan akibat tekanan talinya. Dia maju (tertarik ke depan hingga jatuh ke aspal dan terbentur)," ujar Ikram.
Panitia Sebut Korban Selfie
Sementara seorang panitia atas nama Nursalim memberikan keterangan berbeda. Dia mengatakan korban adalah peserta lomba tarik tambang IKA Unhas Sulsel.
"Peristiwa ini tidak diinginkan, bukan kelalaian kita panitia," ujar Nursalim kepada detikSulsel di lokasi, Minggu (18/12).
Nursalim mengaku melihat korban dalam barisan peserta tarik tambang. Dia juga melihat korban melakukan foto selfie setelah lomba tarik tambang selesai.
"Saya kan pegang toa, menyampaikan bahwa bapak ibu harus di sebelah kanan tali. Saya perintahkan begitu. Aman lah dia," kata Nursalim.
"Setelah itu dia main selfie-selfie ibu-ibu ini, pegang-pegang tali main selfie. Seakan-akan dia baku tarik tambang begitu. Jadi tidak ada unsur kesengajaan," sambungnya.
Baca penjelasan Danny Pomanto di halaman berikutnya...
Penjelasan Danny Pomanto
Ketua IKA Unhas Danny Pomanto mengatakan korban tewas setelah lomba tarik tambang selesai. Saat itu, korban berdiri di atas tali tambang sementara talinya tertarik sehingga korban terpental ke beton.
"Kejadian pas mulai hujan. Saya kan di tengah, itu sudah selesai (acara tarik tambangnya). Rupanya (tali) tambang itu kan menyimpan energi (masih tertarik setelah acara)" kata Danny saat dihubungi detikSulsel, Minggu (18/12).
Danny menyebutkan peserta sekitar 6.000 orang yang terbagi menjadi dua tim. Tim pertama memakai kostum merah dan tim kedua menggunakan kostum putih.
"Yang menang kan yang 3.000 Orang itu (pakai baju merah), dia (korban) di ujung di putih yang kalah. Dia berdiri di atas tali, talinya kan terlecut (tertarik) kena kakinya kemudian (korban) terpental ke beton," sambung Danny.
Danny kemudian melayat ke rumah korban di Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini, Makassar. Dia mengatakan almarhumah merupakan anggota aktif PKK Makassar.
"Itu (korban) kan tim saya kasihan, orang baik, orang berdedikasi. Dia masuk PKK, dia aktif. Saya juga merasa kehilangan," kata Danny.
"Kita urusi semua, sampai takziah, terus juga 2 anaknya kita kasi beasiswa sampai dia selesai," lanjut Danny.