Sempat Dipamerkan di Kanada, Fosil Dinosaurus Ini Diklaim yang Terbaik di Dunia

Sempat Dipamerkan di Kanada, Fosil Dinosaurus Ini Diklaim yang Terbaik di Dunia

Tim detikINET - detikSulsel
Minggu, 18 Des 2022 03:00 WIB
Fosil dinosaurus
Fosil dinosaurus dengan kondisi paling baik di dunia. Foto: CBC
Makassar -

Pada Maret 2011, Shaw Funk, operator tambang Millenium Suncor Energy di Fort McMurray, Kanada, melakukan penggalian di tepi sungai besar. Shaw Funk kemudian menemukan sebuah fosil dinosaurus yang disebut-sebut sebagai fosil yang terbaik kondisinya di dunia.

"Segera kami tahu bahwa fosil itu akan menjadi sesuatu yang bagus," kata Don Henderson, kurator dinosaurus di Museum Royal Tyrrell di Drumheller, Alta seperti dilansir dari detikINET yang mengutip Guardian.

Diketahui fosil yang diberikan nama Borealopelta Markmitchel itu diyakini sebelumnya merupakan dinosaurus jenis nodosaurus. Pada 2017 fosil hasil rekonstruksinya dipamerkan si museum Kanada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Biasanya ketika kami menemukan fosil dinosaurus, kami hanya memiliki kerangka, tulang belulang. Kita harus menggunakan imajinasi untuk merekonstruksi seperti apa bentuknya," ujar Caleb Brown, peneliti di Museum Paleontologi Royal Tyrrell di Alberta.

"Dalam hal ini, kami sangat beruntung karena tak hanya tulangnya, kita memiliki semua zirah di kulitnya, osteoderm-nya diawetkan, kami juga memiliki semua kulit yang awet dalam tiga dimensi," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Jika dilihat sekilas, fosil Borealopelta Markmitchel benar-benar terlihat persis seperti Dinosaurus yang hidup jutaan tahun lalu. Fosil itu mewujud sebagai herbivora raksasa dengan kuku paku di kulit yang berguna untuk melindungi diri.

Namun Kurator Paleontologi di Royal BC Museum, Victoria Arbour meyakini bahwa paku itu tidak hanya digunakan untuk melindungi diri, melainkan juga untuk berperang dan memperebutkan status di spesiesnya.

"Bisa sekaligus menjadi sinyal bagi pasangan bahwa Anda dalam keadaan sehat," katanya.

Selain itu para peneliti juga berhasil melacak kandungan makanan dalam perut fosil tersebut. Diperkirakan nodosaurus itu terbawa ke laut karena tersapu banjir ketika sedang memakan pepohonan.

Setelah tenggelam, para peneliti percaya nodosaurus itu menciptakan kawah tumbukan yang membuatnya tertimbun sedimen dengan cepat.

"Karena terkubur begitu cepat, tak ada yang bisa mengais binatang itu dan tak banyak membusuk sebelum benar-benar jadi fosil," terang Brown.




(xez/alk)

Hide Ads