Jejak Pesawat Buatan Montir Tamatan SD di Pinrang Diuji Terbang Januari

Tim detikSulsel - detikSulsel
Senin, 12 Des 2022 09:10 WIB
Foto: Unhas melakukan uji coba bergerak darat pesawat jenis ultralight buatan montir lulusan SD asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) Haerul.(Muhclis Abduh/detikSulsel)
Pinrang -

Pesawat buatan montir tamatan SD di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), Haerul diuji coba bergerak darat di Bandara Malimpung, Pinrang. Selanjutnya pesawat jenis ultralight tersebut akan diuji terbang.

"Ini baru uji taxi (uji bergerak darat). Kalau uji terbang semoga bulan ini sebelum tutup tahun," ujar Ketua Pendamping Pesawat Haerul (PPH) dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Nasaruddin Salam saat ditemui detikSulsel, Minggu (11/12/2022).

Nasaruddin mengatakan uji terbang pesawat paling lambat dilakukan Januari 2023 mendatang. Pesawat buatan Haerul itu rencananya akan ditampilkan terbang saat HUT Pinrang bulan Februari 2023.


"Paling tidak kalau menyeberang itu bulan depan (Januari 2023). Kan Februari ada ultah Pinrang. Kita akan tunjukkan (pesawat bisa terbang) di situ," katanya.

Pesawat buatan Haerul tersebut dapat menempuh jarak sekitar 480 kilometer (Km). Artinya pesawat bisa pergi-pulang (PP) Pinrang-Makassar atau Pinrang-Toraja.

"Tangki pesawat muat 80 liter. Jadi jarak tempuh 480 Km. Bisa Pinrang ke Toraja atau Bone. Bisa juga Pinrang-Makassar PP," ungkap Nasaruddin.

Nasaruddin menjelaskan ketinggian pesawat Haerul diproyeksi terbang hingga 5.000 feet (setara 152 meter). Adapun kecepatannya bisa mencapai 160 km/jam.

"Ketinggian jelajah itu nantinya bisa 5.000 feet dengan kecepatan 160 km per jam," ujar Nasaruddin.

Dirangkum detikSulsel, Senin (12/12/2022), berikut rekam jejak pesawat buatan montir tamatan SD di Pinrang:

Terbang Perdana Januari 2020

Pesawat ultralight buatan Haerul berhasil mengudara pada 15 Januari 2020. Saat itu, Haerul melakukan uji coba terbang pesawatnya di Pantai Ujung Tape, Pinrang.

Pesawat tersebut sempat berputar di atas laut sebanyak satu kali dan mendaratkan mulus di atas pasir. Haerul berhasil menerbangkan pesawatnya setelah dua percobaan sebelumnya gagal.

"Ada beberapa komponen yang saya ganti termasuk mesinnya, dan akhirnya bisa terbang," kata Haerul, Rabu (15/1/2020).

Pesawat terbang buatan Haerul itu terbuat dari barang bekas seperti roda gerobak pengangkut pasir, sayap pesawat dari parasut bekas yang biasa dijadikan penutup mobil. Adapun mesinnya dari motor Kawasaki Ninja RR 150 cc.

"Untuk badan pesawat saya menghabiskan biaya Rp 8 juta semantara untuk mesin motor Rp 15 juta," ungkapnya.

Baca selengkapnya di halaman sleanjutnya.




(hsr/hmw)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork