"Kendalanya dengan material. Kayunya termasuk langka didapatkan. Bahkan harus dicari sampai ke pelosok Suku Dayak," kata Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang Bone Askar kepada detikSulsel, Kamis (8/12/2022).
Askar mengatakan, Pemkab Bone ingin material bangunan yang digunakan untuk Bola Soba menggunakan kayu ulin. Jenis kayu itu juga memiliki standar tersendiri.
"Rekanan yang mengerjakan proyek pembangunan Rumah Adat Bola Soba harus terbang sampai ke Pulau Kalimantan untuk mencari material yang sesuai. Kayu ulin yang dicari harus memiliki diameter 40 sentimeter dengan panjang 12 meter. Total kebutuhan mencapai ratusan kubik," sebutnya.
Dalam pembangunan proyek Bola Soba ini, Pemkab Bone menempuh kontrak bersyarat dengan CV Megah Jaya menggunakan anggaran Rp 12 miliar. Selain itu, juga dianggarkan Rp 8 miliar untuk penataan jalan hingga taman yang master plannya sementara didesain.
"Untuk pembangunan Bola Soba sudah mulai berjalan. Pengadaan kayu sudah termasuk dari kontrak. Sekarang pengadaannya masih sementara proses," jelasnya.
Sementara itu, Bupati Bone Andi Fahsar Mahdin Padjalangi menuturkan proyek pembangunan Bola Soba dipastikan akan berjalan menyeberang tahun. Namun dia menilai itu tidak masalah karena proyek dikerjakan dalam kontrak bersyarat dan sudah dikonsultasikan.
"Sudah dikonsultasikan hal tersebut. Kontrak bersyarat ini kita tempuh karena tidak mungkin selesai pengerjaannya hingga akhir tahun 2022, sehingga harus menyeberang ke tahun 2023. Tapi insyaallah akan rampung sesuai dengan kontrak," ucapnya.
(asm/sar)