Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (DJPU) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah melakukan investigasi dugaan pungutan liar atau pungli di Bandara Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Saat investigasi DJPU tidak menemukan adanya pungli ke penumpang belum booster.
"Hasil investigasi yang dikirim ke saya kemarin bahwa tidak ditemukan hal-hal yang berbau pungli itu dari petugas kita di sini," ujar Kepala Bandara (kabandara) Haluoleo Kendari Benyamin Noach Apituley kepada detikcom, Jumat (2/12/2022).
DJPU Kemenhub diketahui melakukan investigasi dengan memerintahkan Otoritas Bandar Udara Wilayah V Makassar ke Bandara Haluoleo. Tim Otban V lalu melakukan investigasi di Bandara Haluoleo pada Jumat (25/11) hingga Minggu (27/11).
"Jadi kemarin Otoritas Bandara 3 hari di sini," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurut Benyamin, proses investigasi dilakukan dengan cara menelusuri rekaman CCTV. Selain itu, sejumlah stakeholder dikumpulkan.
"Jadi ditanya semua, dari proses-proses, yang bertugas pada hari itu ada petugas Avsec, porter, ada orang airline-nya, KKP-nya, dari situ kita dipetakan," tutur Benyamin.
Benyamin mengatakan sejak awal pihaknya siap untuk proses investigasi tersebut. Dia mengaku pihaknya siap dan terbuka.
detikcom Sempat memantau proses pemeriksaan penumpang di Bandara Haluoleo, Kendari, Kamis (1/12) lalu. Tampak dua orang petugas memeriksa sejumlah penumpang yang akan memasuki area check in.
Petugas mengecek menggunakan barcode aplikasi PeduliLindungi apakah penumpang tersebut sudah menerima vaksin booster.
Seorang penumpang wanita terlihat tidak menginstal aplikasi PeduliLindungi sehingga diarahkan melakukan pengecekan NIK KTP secara manual. Benyamin mengatakan jika penumpang ketahuan belum vaksin booster, maka akan diarahkan ke petugas (Kantor Kesehatan Pelabuhan) KKP.
"Jadi petugas KKP yang akan menentukan apakah penumpang itu layak terbang atau tidak," ujar Benyamin.
![]() |
Sebelumnya diberitakan, DJPU Kemenhub merespons dugaan pungli berupa pemerasan penumpang yang belum vaksin booster oleh petugas Bandara Haluoleo Kendari. Tim investigasi diturunkan untuk mengusut dugaan tersebut.
"Prinsipnya kami terjunkan orang (tim investigasi) sebagai bentuk perhatian kita," kata Kepala Bagian Kerja Sama Internasional, Humas, dan Umum DJPU Kemenhub, Mokhammad Khusnu kepada detikcom, Jumat (25/11).
Namun Khusnu belum bisa memastikan seperti apa hasil investigasi yang sementara berlangsung. Hasilnya akan disampaikan setelah proses investigasi selesai.
"Mereka masih bekerja. Tadi berangkat pagi dari Makassar. Mungkin sekarang masih di bandara," ucapnya.
Lebih lanjut, Khusnu menyebut investigasi ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi. Selain itu untuk mengukur sanksi yang bisa diberikan jika dugaan pemerasan benar terjadi.
"Sebagai bentuk perhatian pertama dalam rangka tidak terjadi lagi. Kedua juga ada punishment kalau memang terbukti," imbuhnya.
(hmw/nvl)