9 Hal Tentang Isu Pergantian Sekda Sulsel, ASS Tak Mau Pusing-Serahkan ke BKD

Tim detikSulsel - detikSulsel
Selasa, 29 Nov 2022 05:40 WIB
Foto: Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman. (Noval Dhwinuari Antony-detikcom)
Makassar -

Isu pengusulan pergantian Abdul Hayat Gani sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Sulsel masih menggantung. Gubernur Andi Sudirman Sulaiman (ASS) ogah mengklarifikasi wacana yang berkembang di tengah publik tersebut.

Alih-alih membantah atau menjelaskan konteks sekaitan isu tersebut, Andi Sudirman justru melimpahkan persoalan itu ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulsel. Dia berdalih kabar pergantian pejabat urusan perangkat daerah itu.

"Kalau itu tanya BKD," ucap Andi Sudirman saat ditemui di kantor Gubernur Sulsel, Senin (28/11/2022).


Menurutnya, evaluasi kinerja pejabat rutin dilakukan BKD. Semua pejabat tanpa terkecuali dievaluasi, termasuk pejabat eselon I setingkat Sekda Sulsel.

"Karena evaluasi rutin itu dari BKD ya. Eselon 1, eselon 2 semuanya ASN memang wajib dievaluasi. Setiap 6 bulan kita berlakukan di sini," tuturnya.

Dirangkum detikSulsel, berikut 9 hal tentang isu pergantian Sekda Sulsel yang dikabarkan diusulkan Gubernur ASS ke pusat;

1. ASS Tak Mau Ambil Pusing

Andi Sudirman Sulaiman (ASS) mengaku tidak mau ambil pusing terkait isu pergantian Sekda Sulsel yang santer terdengar. Dirinya tidak mau mengurusi kabar yang beredar tersebut.

"Kalau saya tidak urus masalah begituan ya. Saya tidak ada pusing," ungkap Andi Sudirman.

Dia hanya ingin agar pejabat Pemprov Sulsel bisa bekerja dengan baik. Fokus menjalankan tugas sesuai dengan tanggung jawab masing-masing.

"Yang pusing saya itu bagaimana bisa menjalankan dengan baik kinerja nya. Tetap fokus saja kerja," imbuhnya.

2. BKD Sulsel Bungkam

Andi Sudirman Sulaiman meminta agar isu pergantian Sekda Sulsel ditanyakan ke BKD Sulsel. Namun Plt BKD Sulsel yang dikonfirmasi terkait hal tersebut memilih bungkam.

detikSulsel berupaya meminta penjelasan Imran Jausi usai diinformasikan tidak berada di kantornya di kompleks Kantor Gubernur Sulsel, Senin (28/11). Informasi yang diterima, Imran Jausi sedang menghadiri rapat di DPRD Sulsel. Namun saat berada di lokasi, Imran Jausi sudah tidak berada di tempat.

Namun Imran Jausi tidak menanggapi upaya konfirmasi wartawan. Upaya konfirmasi lewat panggilan telepon beberapa kali, maupun pesan elektronik tidak direspons.

3. Picu Prasangka Negatif Publik

Pengamat politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Sukri Tamma menyoroti gaya komunikasi Gubernur ASS terkait isu pergantian Sekda. Menurutnya sikap ASS bisa memicu prasangka negatif di mata publik.

"Jangan sampai justru menimbulkan prasangka negatif dari masyarakat karena adanya kesan diam-diam dalam proses ini," sebut Sukri kepada detikSulsel, Senin (28/11).

Potensi itu bisa terjadi lantaran Gubernur ASS yang cenderung tertutup. Kepala daerah yang enggan terbuka memberikan informasi kata Sukri, patut diduga menyembunyikan sesuatu demi kepentingan tertentu.

"Dengan kurang jelas atau kurang terbuka dalam melakukan komunikasi untuk suatu kebijakan penting apalagi cukup menyita perhatian masyarakat, maka gubernur sangat mungkin dianggap menyembunyikan sesuatu terkait dengan kepentingan tertentu," urai dia.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.




(sar/ata)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork