Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Sulawesi Selatan (Sulsel) blak-blakan menyebut ongkos politik di Indonesia mahal. Hal ini menjadi alasan dana bantuan partai politik (parpol) sudah sepatutnya dinaikkan empat kali lipat di Sulsel tahun 2023.
Ketua DPW PAN Sulsel Ashabul Kahfi menilai kenaikan dana bantuan parpol yang diusul naik tahun depan merupakan hal yang wajar. Tujuannya kata dia, untuk mengakomodir kegiatan partai di tengah masyarakat.
"Kenaikan dana parpol merupakan hal yang wajar. Sebab parpol memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kami harus menyerap aspirasi masyarakat, agar bisa mengagregasikannya kepada pengambil kebijakan," urai Ashabul kepada detikSulsel, Selasa (22/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ashabul, parpol memiliki agenda atau program kegiatan yang cukup banyak termasuk memberikan pendidikan politik kepada warga. Hal ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk mengakomodirnya.
"Karena memang cost (ongkos) politik itu mahal, bayangkan kalau (misalnya) pimpinan partai selevel DPP harus melakukan konsolidasi ke semua provinsi se-Indonesia," paparnya.
Ketua Komisi VII DPR RI ini menekankan, pemberian dana parpol bukan hanya demi partai semata. Apalagi penggunaannya bisa dikontrol langsung masyarakat.
"Jadi, tolong jangan dikesankan penguatan parpol itu tidak penting. Hal ini sama pentingnya," tegas Ashabul.
Usulan agar dana bantuan parpol dinaikkan memang menjadi harapan. Apalagi di tengah menjelang momentum pemilihan umum (pemilu).
"Justru kalau bicara momentum, sudah cukup lama anggaran parpol ini terkesan diabaikan. Pada pengajuan anggaran TA 2023, semua kementerian mengajukan kenaikan anggaran," ucapnya.
Ashabul menyebut kenaikan dana bantuan parpol bisa memberi penguatan kepada partai. Penguatan yang turut berimbas untuk membangun demokrasi.
"Di samping kebutuhan di atas kenaikan dana parpol bisa mengurangi atau tidak ada lagi intervensi dari luar untuk membiayai parpol," jelasnya.
Usulan Kenaikan Dana Parpol Dikaji
Pemprov Sulsel tengah mengkaji kenaikan dana parpol empat kali empat tahun 2023. Usulan ini disebut diajukan sejumlah parpol yang disampaikan lewat Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari kepada Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.
"Itu usul dari setiap partai melalui ibu Ketua DPRD," tutur Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Kesbangpol Sulsel Andi Besse Wana, Senin (21/11).
Nominal yang sebelumnya Rp 1.200 per suara sah, bakal diusul naik menjadi Rp 5.000 per suara sah. Namun Andi Wana menuturkan, hal itu masih dalam kajian sebelum ditetapkan Gubernur Sulsel.
"Baru sementara usulan (naik) dari Rp 1.200 per suara sah, diusul menjadi Rp 5.000 per suara sah (empat kali lipat)," imbuhnya.
Sementara Kepala Kesbangpol Sulsel Apalagi menambahkan, Pemprov juga perlu meninjau kembali kemampuan keuangan daerah sebelum mengambil keputusan menaikkan dana bantuan parpol.
"Itu disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah di Sulawesi Selatan. Itu yang menjadi pokok, mana yang menjadi prioritas dan sebagainya," tukasnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Asumsi Kenaikan Dana Parpol 2023
Diketahui berdasarkan keputusan gubernur (Kepgub) Sulsel nomor 1336/VI/Tahun 2022 yang diterima detikSulsel dari Kesbangpol Sulsel pada Senin (21/11), tahun ini Pemprov menggelontorkan dana bantuan sebesar Rp 5.189.200.800 untuk 11 parpol dengan total 4.324.334 suara sah pada pemilu 2019.
Berikut rincian dana bantuan yang diterima 11 parpol di Sulsel pada tahun 2022 sesuai perolehan suara masing-masing:
1. Golkar Rp 820.132.800 (683.444 suara)
2. NasDem Rp 677.546.400 (564.622 suara)
3. Gerindra Rp 657.639.600 (548.033 suara)
4. Demokrat Rp 515.457.600 (429.548 suara)
5. PAN Rp 453.734.400 (378.112 suara)
6. PKS Rp 449.148.000 (374.290 suara)
7. PDIP Rp 429. 244.800 (357.704 suara)
8. PKB Rp 401.750.400 (334.792 suara)
9. PPP Rp 381.399.600 (317.833 suara)
10. Hanura Rp 231.138.000 (192.651 suara)
11. Perindo Rp 172.009.200 (143.341 suara)
Jika dana bantuan parpol diputuskan naik menjadi Rp 5.000 per suara sah, maka Pemprov Sulsel akan menganggarkan sekitar Rp 21.621.670.000 pada tahun 2023 mendatang.