Kapal Sailing Vessel Dulce berbendera Belanda hilang kontak di Perairan Seget, wilayah Kabupaten Sorong, Papua Barat. Kapal yang membawa 2 WNA Australia dan 1 WNA Prancis ini masih dalam proses pencarian tim SAR.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan SAR Sorong Amiruddin AS mengatakan pihaknya menerima laporan kapal hilang kontak sekitar pukul 12.30 WIT, Sabtu (19/11). Dia mengatakan kapal Dulce awalnya melakukan pelayaran bersama kapal Sea Monkey pada Rabu (16/11).
"Jadi kapal ini ada 2 dan diberi nama Sea Monkey dan Sea Dulce. Lalu keduanya bersamaan dari Sorong menuju Australia pada hari Rabu (16/11) sekitar pukul 10.00 WIT," ujar Amiruddin kepada detikcom, Sabtu (19/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam perjalanannya, Kapal Sea Mongky melaju lebih cepat sehingga sehingga meninggalkan Kapal Sea Dulce. Namun kru kedua kapal itu sepakat bertemu kembali di Tanjung Seget.
"Awalnya Kapal Sea Mongky lebih cepat melaju. Lalu mereka janjian akan bertemu di Tanjung Seget untuk selanjutnya melakukan perjalanan berbarengan," kata Amiruddin.
"Namun sampai dengan dilaporkannya hilang kontak, Kapal Sea Dolce tidak kunjung bertemu di Tanjung Seget," lanjutnya.
Tim SAR Ungkap Sejumlah Kejanggalan
Amiruddin mengatakan pihaknya langsung mengerahkan Kapal SAR Baladewa untuk melakukan pencairan usai menerima laporan peristiwa itu. Namun sampai sejauh ini proses pencarian belum membuahkan hasil.
"Pencarian dilakukan sepanjang lintasan kapal melakukan perjalanan internasional. Dari pencarian itu sama sekali tidak ditemukan jejak kapal tersebut," katanya.
Amiruddin kemudian mengungkap sejumlah kejanggalan. Dia menilai posisi kapal harusnya bisa segera terdeteksi.
"Kalau terjadi kecelakaan laut tentu pastinya terdeteksi, karena lintasan mereka sangat padat kapal yang melintas," tuturnya.
Menurut Amiruddin, bahwa berdasarkan pengalamannya, apabila melintas di perairan internasional maka kapal tersebut biasanya memiliki alat navigasi yang lengkap. Jika ada insiden kru kapal seharusnya bisa segera memberi kabar darurat.
"Kalau seandainya terjadi insiden pasti kapal memancarkan signal radio emergency dan ditangkap oleh citra satelit yang langsung terlapor kepada SAR. Nah itu tidak terjadi," ucapnya.
Ia juga mengatakan kapal layar yang berpengalaman melintasi perairan internasional atau memiliki pengalaman berkeliling dunia tentunya dilengkapi dengan telepon satelit. Akan tetapi sampai sejauh ini tak ada telekomunikasi darurat terjadi di perairan Sorong.
"Itu kan kapal dilengkapi telepon satelit. Nah mereka tidak ada memberikan informasi mengenai sebuah insiden terjadi. Walau begitu pencarian sejak laporan kami terima dilakukan," tegasnya.
Kapal sempat terlihat nelayan di Tanjung Sele...
Kapal Dulce Terlihat Nelayan di Tanjung Sele
Beberapa jam setelah melakukan pencarian, tim SAR Sorong mendapat petunjuk tentang keberadaan Kapal Sailing Vessel Dulce. Tim SAR menerima informasi dari nelayan yang mengaku melihat kapal layar itu terlihat di Selatan Tanjung Sele.
"Kami mendapat petunjuk baru mengenai kapal yacht yang hilang kontak dari nelayan," ujar Amiruddin kepada detikcom, Sabtu (19/11) malam.
"Nelayan melihat kapal Yacht dengan tiang panjang dan body kapal kecil di seputaran lampu hijau Selatan Tanjung Sele Perairan Raja Ampat," imbuhnya.
Amiruddin mengatakan tim SAR dengan menggunakan Kapal SAR Baladewa akan menindaklanjuti informasi dari nelayan tersebut. Amiruddin menjelaskan informasi yang diberikan nelayan menyebutkan kapal tersebut terlihat berputar-putar di area itu dengan haluan menuju arah tenggara Pulau Yef Yus.
"Kapal Yacht dilihat oleh nelayan berputar aluannya menuju Tenggara, Pulau Yef Yus. Saat ini Kapal KN Baladewa masih melakukan pencarian menuju lokasi yang diinfokan nelayan di sekitar Perairan Seget," katanya.