Cara Mengembangkan Teks Eksplanasi dan Penjelasannya dari Ahli Bahasa UNM

Cara Mengembangkan Teks Eksplanasi dan Penjelasannya dari Ahli Bahasa UNM

Urwatul Wutsqaa - detikSulsel
Sabtu, 19 Nov 2022 03:00 WIB
pelepas stres bisa menulis
Foto: Thinkstock
Makassar -

Teks eksplanasi merupakan salah satu jenis teks yang umum ditemukan di berbagai jenis teks dan media berita. Teks eksplanasi biasanya memuat penjelasan mengenai berbagai fenomena, mulai dari fenomena alam, fenomena sosial, budaya, serta berbagai fenomena lainnya.

Ahli Bahasa dari Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof Dr Ramly M Hum menjelaskan teks eksplanasi merupakan jenis teks yang sifatnya menjelaskan sesuatu. Secara umum, teks eksplanasi menguraikan suatu fenomena dan di dalam penjelasannya terdapat uraian dalam setiap segmen informasinya.

"Dari katanya, dari istilahnya juga, eksplanasi, artinya teks itu menjelaskan sesuatu, sifatnya menjelaskan sesuatu. Di buku-buku pelajaran itu kan sudah diuraikan secara lengkap mengenai fitur-fitur yang berlaku untuk masing-masing teks itu. Tapi secara umum, namanya juga eksplanasi, itu explain, jadi artinya teks yang menguraikan atau menjelaskan sesuatu," jelas Prof Ramly kepada detikSulsel, Jumat (18/11).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Secara umum teks eksplanasi itu, suatu teks yang menguraikan suatu fenomena dan di sepanjang penjelasannya terdapat penjelasan-penjelasan terhadap setiap segmen informasinya," imbuhnya.

Struktur Teks Eksplanasi

Struktur teks eksplanasi merupakan rangkaian yang membangun suatu teks eksplanasi. Secara garis besar, struktur teks eksplanasi terdiri dari tiga bagian, yaitu pernyataan umum, uraian penjelasan, serta penutup.

ADVERTISEMENT

"Teks eksplanasi itu kan terdiri atas pernyataan umum, kemudian ada uraian atau untaian penjelasan sebab akibat dalam rentetan penjelasan, kemudian ada interpretasi yang bisa disebut sebagai kesimpulan, interpretasi terhadap semua penjelasan," jelas Prof Ramly.

Cara Mengembangkan Teks Eksplanasi

Berdasarkan penjelasan Prof Ramly, pada dasarnya untuk mengembangkan teks eksplanasi perlu memahami kaidah-kaidah penulisan. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa cara mengembangkan paragraf eksplanasi dan penjelasannya

1. Mengetahui Kaidah Penulisan Secara Umum

Untuk dapat mengembangkan penulisan eksplanasi, pertama-tama seorang penulis perlu mengetahui kaidah penulisan secara umum. Hal ini menjadi dasar dalam pembuatan penulisan secara umum.

2. Memahami Fitur Utama/Struktur Teks Eksplanasi

Selanjutnya, untuk mengembangkan teks eksplanasi seorang penulis harus mengetahui struktur atau fitur utama dari teks eksplanasi. Dengan memahami fitur teks eksplanasi, seseorang bisa lebih mudah mengembangkan penulisan teks eksplanasi secara lebih terstruktur.

"Yang kedua, tentu tahu ciri khas atau fitur-fitur utama dari teks eksplanasi," ujarnya.

3. Memahami Persoalan atau Tema yang Diangkat

Untuk mengembangkan teks eksplanasi, penulis juga perlu memahami persoalan atau tema yang diuraikan dalam teks eksplanasi. Jika tidak memahami persoalan yang dituliskan dengan baik, seseorang akan kesulitan menuliskan penjelasan mengenai topik tersebut.

"Kemudian juga, tahu persoalan yang akan ditulis. Teks eksplanasi itu menjelaskan, jadi kalau tidak mengetahui secara persis apa yang mau ditulis, ya tidak bisa membuat penjelasan-penjelasan yang justru menjadi persyaratan dalam teks eksplanasi," jelas Prof Ramly.

4. Menjelaskan Fenomena Berdasarkan Fakta

Cara selanjutnya untuk mengembangkan teks eksplanasi adalah dengan menjelaskan sebuah fenomena berdasarkan fakta. Teks eksplanasi hendaknya juga menghindari tulisan yang bersifat persuasif.

"Ya, (harus) berdasarkan fakta. Jadi teks eksplanasi itu hendaknya berbasis pada fakta," kata Prof Ramly.

"Teks eksplanasi bukan teks persuasi, justru merupakan teks ilmiah, teks ilmu pengetahuan," imbuhnya.

Perbedaan Teks Eksplanasi dengan Jenis Teks Lainnya

Teks eksplanasi memiliki ciri khas yang membedakannya dengan jenis teks lainnya. Meskipun beberapa teks tampak mirip dengan teks eksplanasi, Prof Ramly menyebut terdapat perbedaan yang cukup signifikan yang menjadi pembeda antara teks eksplanasi dengan teks lainnya.

Prof Ramly kemudian memberikan contoh perbedaan teks eksplanasi dengan teks deskriptif yang sekilas tampak mirip. Menurut Prof Ramly, teks deskriptif umumnya hanya memuat gambaran, sedangkan teks eksplanasi memuat penjelasan mengenai suatu fenomena.

"Deskripsi itu memang ditujukan untuk memberikan gambaran sehingga yang membaca itu mendapatkan gambaran seperti yang diinginkan oleh yang membuat gambaran. Sedangkan teks eksplanasi ini memberikan penjelasan," ujar Prof Ramly.

Lebih lanjut, Prof Ramly juga mengatakan teks eksplanasi berbeda dengan teks deskriptif karena tidak sekadar memberikan gambaran. Penulisan teks eksplanasi memiliki target yang lebih tinggi agar pembaca paham mengenai fenomena yang dijelaskan.

"Jadi, (teks eksplanasi) tidak sekadar memberikan gambaran seperti teks deskriptif, melainkan untuk memberikan pemahaman kepada pembaca. Dari mana pemahamn itu timbul? Ya dari uraian-uraian mengenai, misalnya penjelasan sebab akibat yang terjadi dari fenomena yang diuraikan. Jadi lebih tinggi targetnya memang pada pemahaman," jelas Prof Ramly.

Prof Ramly lalu menjelaskan, jika suatu tulisan tidak bisa membuat pembaca paham perhadap fenomena yang dijelaskan, maka tulisan tersebut tidak bisa dikatakan teks eksplanasi.

"Kalau anda tidak bisa menjelaskan atau memahami hal-hal yang detail, atau bagian-bagian tertentu dari yang digambarkan, berarti tulisan itu tidak mencapai tingkatan teks eksplanasi," jelasnya.

Kesalahan Umum Penulisan Teks Eksplanasi

Saat menuliskan sebuah teks eksplanasi, terdapat kesalahan umum yang biasa dilakukan penulis. Kesalahan umum ini bisa terjadi karena penulis tidak memahami dengan baik penulisan teks eksplanasi.

Prof Ramly mengatakan, kesalahan dalam penulisan teks eksplanasi biasanya sangat variatif. Namun, jika mengacu pada kaidah dasar, kesalahan yang paling umum dilakukan adalah memasukkan unsur opini dalam penulisan teks eksplanasi.

"Kesalahan itu kan bisa sangat variatif dari satu orang ke orang lain. Tapi kalau kita mengacu kepada kaidah dasarnya, sangat berpotensi seseorang memasukkan uraian yang sebenarnya bukan penjelasan secara aktual, bukan penjelasan autentik, melainkan misalnya memasukkan unsur-unsur opini, unsur pendapat," ujarnya

Dia pun menegaskan penulisan teks eksplanasi hendaknya didasarkan atas fakta dan data yang akurat. Penulis sama sekali tidak boleh memasukkan unsur opini atau unsur lain yang merupakan keinginan pribadi dari penulis.

"Artinya sesuatu yang dijelaskan itu hendaknya didasarkan pada faktanya, bukan keinginan, bukan sensasi," pungkasnya.

Contoh Teks Eksplanasi

Contoh teks eksplanasi bisa ditemukan dengan mudah dalam keseharian, baik di media massa maupun buku teks. Contoh teks eksplanasi diperlukan sebagai referensi dalam menulis teks eksplanasi.

Contoh 1: Gempa Aceh

Pernyataan Umum:

Gempa dahsyat pernah terjadi di Aceh, 26 Desember 2004, pada pukul 17.58 WIB. Pusat gempa terletak di sebelah barat Aceh dengan kedalaman 10 km. Bencana ini merupakan gempa bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. Dampak kerusakan, meliputi Aceh, Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.

Eksplanasi:

Gempa ini mengakibatkan gelombang laut setinggi 9 meter. Kekuatan gempa pada penghujung tahun 2004 itu mencapai 9.0 richter dengan korban tewas mencapai 283.100, 14.000 orang hilang dan 1.126.900 kehilangan tempat tinggal. Gempa bumi yang disertai gelombang tsunami itu merupakan bencana yang mengakibatkan kematian terbesar sepanjang sejarah.

Di Indonesia, gempa menelan lebih dari 126.000 korban jiwa. Puluhan gedung hancur oleh gempa utama, terutama di kawasan Meulaboh dan Banda Aceh di ujung Sumatera. Di Banda Aceh, sekitar 50% dari semua bangunan rusak terkena tsunami, sedangkan untuk korban jiwa yang disebabkan oleh tsunami yang menghantam kawasan pantai Barat Aceh dan Sumatera Utara mencapai 230.000 jiwa.

Di Sri Lanka dikonfirmasikan 45.000 korban jiwa jatuh dan lebih dari 1 juta jiwa penduduk negara ini terkena dampak gempa secara langsung. Di India, termasuk Kepulauan Andaman dan Nicobar diperkirakan menelan lebih dari 12.000 korban jiwa.

Di Thailand banyak pula wisatawan asing terkena bencana, terutama di daerah Phuket diperkirakan ada sekitar 4.500 korban jiwa. Bhumi Jensen, cucu Raja Rama IX atau lebih dikenal dengan nama Bhumibol Adulyadej juga termasuk salah satu korban. Bhumi Jensen baru berusia 21 tahun.

Bahkan di Somalia, di Benua Afrika ribuan kilometer dari Indonesia, dilaporkan lebih dari 100 korban jiwa. Akan tetapi, sebagian besar dari mereka adalah para nelayan.

Interpretasi:

Gempa Bumi dan Tsunami Aceh yang juga menghantam Thailand. Selain menempati posisi gempa berkekuatan terbesar kedua setelah gempa Chili 1960 yang mencapai 9.5 skala richter, gempa Aceh menempati peringkat pertama sebagai gempa dengan waktu (durasi) penyesaran yang paling lama, yaitu sekitar 10 menit. Gempa ini cukup besar untuk membuat seluruh bola bumi ikut bergetar.

Contoh 2: Teks Eksplanasi tentang Petir

Pernyataan Umum:

Petir adalah suatu fenomena alam yang terjadi karena adanya perbedaan potensial atau muatan yang ada pada awan dan bumi atau dengan awan yang lainnya, sehingga di langit tampak kilatan cahaya yang terang menyilaukan.
Gejala alam ini biasanya terjadi ketika musim hujan pada langit dan terkadang terlihat menembus hingga sampai ke bumi

Eksplanasi:

Petir terjadi akibat adanya perbedaan muatan yang ada di awan. Muatan di awan ini bergerak secara terus menerus dan teratur, sehingga selama proses bergerak ini, muatan berinteraksi satu sama lain dengan muatan pada awan lain.

Interaksi ini menjadikan muatan negatif berkumpul di satu sisi saja, semisal di bagian atas atau di bagian bawah Adapun muatan positif juga berkumpul di satu sisi, tepatnya di sisi sebaliknya dari muatan negatif.

Hal ini berarti terjadi perbedaan potensial yang ada pada awan dan bumi. Jika perbedaan muatan potensial cukup besar, pembuangan muatan negatif (elektron) pun akan berlangsung dari awan ke bumi atau sebaliknya agar tercapai kesetimbangan. Ketika proses pembuangan muatan inilah, terjadi ledakan suara yang diiringi dengan nampaknya kilatan cahaya amat terang.

Petir lebih sering muncul ketika musim hujan karena aliran udara yang lebih besar akibat ada kadar air yang terdapat di dalam udara relatif lebih tinggi.

Interpretasi:

Petir umumnya di musim hujan ketika terjadi jika aliran udara lebih tinggi. Aliran udara yang tinggi membuat perbedaan potensial atau muatan lebih besar sehingga lebih mudah memunculkan petir.




(urw/alk)

Hide Ads