Pemprov Kalteng Bangun 15.529 Rumah Layak Huni dalam Enam Tahun

Kalimantan Tengah

Pemprov Kalteng Bangun 15.529 Rumah Layak Huni dalam Enam Tahun

Danica Adhitiawarman - detikSulsel
Rabu, 09 Nov 2022 15:26 WIB
Pemprov Kalteng
Foto: Dok. Pemprov Kalteng
Jakarta -

Pemerintah Provinsi Kalimantang Tengah terus berupaya untuk menurunkan angka kemiskinan dan kesenjangan sosial. Untuk mengatasi persoalan tersebut, salah satu programnya adalah bedah rumah untuk meningkatkan rumah layak huni bagi masyarakat.

Program ini diharapkan dapat memberi dampak baik pada aspek lain, seperti meningkatnya kesehatan warga, ketahanan keluarga, rasa aman, serta kenyamanan secara fisik dan psikis. Adapun realisasinya jumlah rumah layak huni kini meningkat sebanyak 15.529 unit dalam kurun waktu 6 tahun sejak 2017-2022.

Gubernur Kalimantan Tengah, H. Sugianto Sabran mengatakan upaya penyediaan Rumah Layak Huni (RLH) bagi warga tersebut adalah hal yang sangat penting. Sebab menurutnya, Rumah Layak Huni (RLH) merupakan cerminan dari kehidupan yang layak bagi warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Melalui sinergitas dengan pemerintah pusat, kita terus meningkatkan pemenuhan rumah layak huni melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang secara umum disebut bedah rumah. Alhamdulillah sejak tahun 2017 hingga tahun ini, kita sudah meningkatkan rumah layak huni sebanyak 15.529 unit yang tersebar di 13 kabupaten dan satu kota," ujar Sugianto dalam keterangan tertulis, Rabu (9/11/2022).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa terdapat 699.499 unit Rumah Tangga di Provinsi Kalimantan Tengah per Desember 2021. Jumlah Rumah Layak Huni (RLH) di Provinsi Kalimantan Tengah cenderung meningkat sejak tahun 2017 hingga tahun 2021. Secara presentase, Rumah Layak Huni (RLH) berdasarkan data BPS - Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2017 sebesar 42,17%. Kemudian pada 2018 sebesar 43,79%, pada 2019 sebesar 47,90%, pada 2020 sebesar 51,97%, dan pada 2021 sebesar 55,34%.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut Sugianto menilai pihaknya memiliki peran atas peningkatan presentase Rumah Layak Huni (RLH) dengan melakukan koordinasi dan singkronasi dengan Pemerintah Pusat. Kegiatan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dan program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota melalui APBD dan DAK.

Sugianto mengklaim Peningkatan Rumah Layak Huni (RLH) tersebar merata ke seluruh wilayah secara proposional dengan prinsip keadilan. Ia pun mengimbau Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan agar penerima program bedah rumah benar-benar tepat sasaran dan layak mendapat bantuan.

"Penerima program bedah rumah harus benar-benar yang berhak sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan. Saya telah perintahkan kepada Dinas Perkimtan untuk cek kembali data yang diusulkan, apakah sesuai dengan fakta lapangan. Agar program ini tepat sasaran dan tepat manfaat," imbuhnya.

Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah memiliki visi yang diterapkan untuk Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah untuk tahun 2021-2026, yakni Kalteng Makin BERKAH (Bermartabat, Elok, Religius, Kuat, Amanah, dan Harmonis). Menurut Sugianto, perwujudan dari bermartabat adalah upaya meningkatkan harkat dan martabat masyarakat melalui program-program kerakyatan yang mampu meningkatkan kesejahteraan agar dapat menikmati hidup yang layak.

"Bagaimana masyarakat bisa meningkatkan kesejahteraan, jika rumah tempat tinggal saja tidak layak? Hal itu akan berpengaruh kepada cara berpikir, cara bertindak hingga perilaku kehidupan lainnya, seperti kesehatan dan lain sebagainya," tegasnya.

Sugianto juga mengapresiasi pihak pengembangan yang berperan dalam membangun Rumah Layak Huni (RLH). Selain bantuan dari program pemerintah, pihak pengembang mencatat sebanyak 4.162 rumah baru layak huni telah dibangun di Provinsi Kalimantan Tengah per November tahun 2022. Hal ini menunjukkan upaya masyarakat yang cukup tinggi untuk meningkatkan tingkat hunian yang layak secara mandiri. Ini juga merupakan cerminan secara umum akan adanya peningkatan perekonomian keluarga.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah berupaya melakukan percepatan pemenuhan Rumah Layak Huni (RLH) dengan bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota untuk menginisiasi program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Program ini serupa dengan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang bersumber dari APBD dan DAK.

Pada tahun 2022 ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan kembali memberi bantuan kepada masyarakat yang tinggal di Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Perbaikan rumah dilakukan ke 54 unit di lima kabupaten dan satu kota, dengan memberi Rp30 juta per unit untuk setiap penerima bantuan.

Terkait program RTLH, Sugianto mengatakan ada wilayah di kabupaten dan kota yang sangat mendesak untuk ditingkatkan jumlah Rumah Layak Huni (RLH) bagi masyarakat. Hal ini belum diakomodir dalam program BSPS, sehingga memerlukan dukungan dari APBD dan DAK.

"Program Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni ini didanai oleh APBD dan DAK. Tahun 2022 ini, dibangun sebanyak 54 unit dengan besaran bantuan per unit sebesar 30 juta Rupiah. Program ini akan terus berjalan dan terus ditingkatkan untuk tahun-tahun berikutnya, dan berjalan seiring dengan program BSPS dalam rangka percepatan pemenuhan rumah layak huni bagi masyarakat Kalimantan Tengah yang masuk kategori menempati rumah tidak layak huni," ungkapnya.

Kalimantan Tengah merupakan provinsi terluas di Indonesia dengan luas yang setara dengan 1,5 kali pulau Jawa. Selain itu, provinsi ini memiliki karakteristik geografi dan demografi yang khas. Oleh karena itu, Kalimantan Tengah membutuhkan pemimpin yang mampu mengelola wilayah secara komprehensif, melakukan pembangunan secara merata, mengelola serta memaknai perbedaan dan keberagaman. Semua itu dijadikan suatu keberkahan dan kekuatan dalam membangun Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila Tanah Penuh Keberkahan.

"Memimpin provinsi terluas di Indonesia bukanlah pekerjaan mudah. Namun dengan semangat kebersamaan, semangat ingin maju dan bermartabat sejajar dengan daerah lain di Indonesia, merupakan multivitamin yang kuat dalam membangun Kalimantan Tengah untuk Indonesia. Kalimantan Tengah adalah miniatur Indonesia yang sesungguhnya, karena keberagaman yang begitu indah, hidup damai dan rukun berdampingan dalam perbedaan sebagaimana falsafah Huma Betang yang dijunjung tinggi masyarakat Dayak Kalimantan Tengah. Semangat kebersamaan," ucapnya.




(akn/ega)

Hide Ads