Pegawai Bank Sulselbar bernama Hermin merupakan sosok di balik raibnya uang nasabah di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). Uang di tabungan sejumlah nasabah raib dengan total Rp 10 miliar.
Ketua Tim Audit Bank Sulselbar Fadly mengatakan Hermin kini telah dinonaktifkan. Langkah ini diambil oleh Bank Sulselbar saat kasus hilangnya dana nasabah terkuak pada September 2022.
"Hermin sudah nonaktif," kata Ketua Tim Audit Bank Sulselbar Fadly kepada wartawan, Selasa (8/11/2022).
Fadly mengungkapkan, tugas Hermin di Bank Sulselbar bukan menjemput dana nasabah, melainkan bertugas menghimpun dana nasabah.
"Tugasnya dia ini (Hermin) menghimpun nasabah, beda dengan menjemput dana nasabah. Ada ketentuan tersendiri kalau pick up service, ada surat tugasnya dan itu (dana nasabah) disetorkan ke teller," jelas Fadly.
Fadly menambahkan Hermin saat bertugas di luar selalu membawa nama bank untuk meyakinkan para nasabah. Para nasabah diyakinkan akan memperoleh banyak keuntungan dengan program yang ditawarkan.
"Hermin menggunakan nama bank di luar seperti menjemput dana dan menawarkan program," bebernya.
Bank Sulselbar Janji Kembalikan Dana Nasabah yang Raib
Fadli mengatakan pihak Bank Sulselbar berjanji akan mengembalikan dana 30 nasabah yang uangnya hilang di tabungan dengan total Rp 10 miliar. Namun sebelum itu, Bank Sulselbar akan melakukan validasi data terlebih dahulu.
"Intinya di bank kami selama itu menjadi hak nasabah (dana dikembalikan) cuman verifikasi dulu. Intinya kami bank bertanggung jawab, tapi proses tanggung jawabnya itu kami perlu validasi ini rekening-rekening dan tabungan," kata Ketua Fadly.
Lebih lanjut Fadly menjelaskan pihaknya kini dengan melakukan validasi dan verifikasi terkait data nasabah yang tabungannya hilang. Kendati demikian, pihaknya enggan membeberkan total nasabah dan tabungan yang hilang sebelum proses verifikasi selesai.
"Setelah diverifikasi bisa saja turun angkanya atau bisa lebih angkanya makanya paling bagus saya sampaikan angkanya setelah saya validasi dan verifikasi," ungkapnya.
Lebih jauh, Fadly mengatakan kasus yang menimpa nasabah Bank Sulselbar cabang Mamuju tak hanya merugikan para nasabah namun juga pihak bank. Ia meminta agar para nasabah tak menyalahkan sepihak dan meminta dukungan agar kasus tersebut segera selesai.
"Jangan sampai nasabah berfikiran bank dan bank. Tapi kita posisinya sama (korban). Makanya kita minta dukungan dan sedang dilakukan validasi data," jelasnya.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak Video "Video 2 Mahasiswa Bawa Bom Molotov saat Demo di DPRD Sulbar Ditahan"
(alk/hsr)