Ulah Warga di Sultra Segel Masjid gegara Cakades Pilihannya Kalah di Pilkades

Sulawesi Tenggara

Ulah Warga di Sultra Segel Masjid gegara Cakades Pilihannya Kalah di Pilkades

Tim detikcom - detikSulsel
Minggu, 06 Nov 2022 08:30 WIB
Masjid di Sultra disegel gegara cakades kalah di pilkades.
Foto: Masjid di Sultra disegel gegara cakades kalah di pilkades. (Dokumen Istimewa )
Konawe -

Sebuah masjid di Desa Waley, Kecamatan Abuki, Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) disegel warga karena konflik usai pemilihan kepala desa (pilkades). Masjid tersebut disegel oleh salah satu kelompok pendukung yang calon kepala desa (cakades) dukungannya kalah dalam kontestasi pilkades.

Kapolsek Abuki Konawe AKP M. Adi Ismanto mengatakan penyegelan tersebut terjadi pada Kamis (3/11) sekitar 05.30 Wita. Kini polisi turun tangan membantu menyelesaikan konflik tersebut.

"Itu kejadian (penyegelan) pagi sekitar jam 05.30 Wita. Kami mendapat informasi jam 08.00 jadi kami turun ke TKP dan mendapatkan bahwa dilakukan penyegelan terhadap masjid dengan Balai Desa," kata Kapolsek Abuki Konawe AKP M. Adi Ismanto saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (5/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ismanto mengatakan masjid ini disegel lantaran ada ejekan yang dilontarkan kelompok pendukung kepala desa petahana kepada kelompok pendukung cakades lainnya.

"Kami temui bahwa permasalahan itu timbul karena adanya saling ejek-mengejek di media sosial dalam hal ini Facebook," katanya.

ADVERTISEMENT

Massa Pendukung Cakades Kalah Merasa Tak Diperhatikan

Ismanto menuturkan, saat dirinya datang ke lokasi, pendukung cakades yang kalah menyampaikan alasan mengapa mereka melakukan aksi penyegelan tersebut. Dia menyebut pendukung cakades yang kalah merasa tidak diperhatikan oleh kepala desa yang terpilih.

"Jadi bahasa dari masyarakat (pendukung yang melakukan penyegelan) bahwa kami ingin diakomodir kembali, diakomodir kembali diberi ruang untuk sama-sama kembali membangun desa," bebernya.

Penyegelan satu Masjid dan Balai Desa kata Ismanto tidak berlangsung lama. Dia mengatakan satu masjid dan Balai Desa itu kembali bisa digunakan saat pihaknya bersama masyarakat kelompok pendukung cakades yang kalah melakukan dialog.

"Kita datang, kita dudukan kita dialog dan siang itu masjid sudah bisa kembali dipakai oleh masyarakat melakukan ibadah salat lohor sudah bisa dilaksanakan," katanya.

Dua Pihak Akan Dipertemukan Senin Nanti

Kedua belah pihak yang bertikai saling menyindir di sosial media berujung penyegelan masjid direncanakan akan dipertemukan Senin (7/11) mendatang. AKP Adi Ismanto telah menyampaikan pertemuan tersebut kepada kepala desa yang terpilih.

"Terus dari pihak KUA yang menangani masalah agama kecamatan, tokoh-tokoh masyarakat di desa, pemerintah desa dalam hal ini perangkat-perangkat desa, termasuk masyarakat-masyarakat tokoh pemuda dari kedua pihak," sebutnya Ismanto.

Adi mengatakan pada pertemuan tersebut nantinya akan dibahas sejumlah poin. Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan penyerangan atau melempar isu-isu atau status yang bisa menyinggung masyarakat yang beda pilihan.

"Kami akan menyampaikan bahwa pesta demokrasi pilkades sudah selesai dan mari kita kembali rukun bersatu padu membangun kembali desa jadi tidak terpecah belah pascapilkades. Bahkan kami sampaikan termasuk nanti kami akan sampaikan poin-poin kira-kira apa yang bisa nanti memecah belah masyarakat," harapnya.




(alk/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads