Duduk Perkara Masjid di Sultra Disegel Warga gegara Masalah Pilkades

Sulawesi Tenggara

Duduk Perkara Masjid di Sultra Disegel Warga gegara Masalah Pilkades

Ibrahim Rewa - detikSulsel
Sabtu, 05 Nov 2022 16:24 WIB
Masjid di Sultra disegel gegara cakades kalah di pilkades.
Foto: Dokumen Istimewa
Konawe -

Sebuah masjid di Desa Waley, Kecamatan Abuki, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) disegel oleh warga yang calon kepala desa (cakades) dukungannya kalah saat pilkades. Polisi setempat kini sedang menengahi permasalahan tersebut.

Kapolsek Abuki AKP M Adi Ismanto mengatakan masjid tersebut disegel pada Kamis (3/11) lalu. Awalnya Desa Waley menggelar pilkades dengan dua calon kepala desa. Saat pilkades usai, warga yang calonnya menang menyinggung pihak yang kalah melalui status di media sosial.

Warga yang merasa tersinggung akhirnya nekat menyegel masjid di desanya. AKP Adi mengaku sudah menanyakan ke pihak yang kalah mengapa sampai harus menyegel masjid yang merupakan tempat ibadah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi bahasa dari masyarakat bahwa kami pak ingin biar kami diakomodir kembali begitu, diakomodir kembali diberi ruang untuk sama-sama kembali untuk membangun desa jadi kita berkoordinasi dengan kepala desa incumbent amben yang menang juga dalam pemilihan kepala desa kemarin," kata AKP Adi.

AKP Adi mengatakan pihaknya sudah mengajak kedua belah pihak untuk bertemu pada Senin (7/11) mendatang. Kedua pihak akan diajak mencari solusi dari persoalan ini.

ADVERTISEMENT

"Sehingga diputuskan bahwa hari Senin bersama Tripika di kantor desa jam 3 sore mempersatukan kembali warga yang sudah terpecah belah," katanya.

Dua Pihak Akan Dipertemukan Senin Nanti

Kedua belah pihak yang bertikai saling menyindir di sosial media berujung penyegelan masjid direncanakan akan dipertemukan Senin (7/11) mendatang. AKP Adi Ismanto telah menyampaikan pertemuan tersebut kepada kepala desa yang terpilih.

"Terus dari pihak KUA yang menangani masalah agama kecamatan, tokoh-tokoh masyarakat di desa, pemerintah desa dalam hal ini perangkat-perangkat desa, termasuk masyarakat-masyarakat tokoh pemuda dari kedua pihak," sebutnya.

Adi mengatakan pada pertemuan tersebut nantinya akan dibahas sejumlah poin. Dia pun mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan penyerangan atau melempar isu-isu atau status yang bisa menyinggung masyarakat yang beda pilihan.

"Kami akan menyampaikan bahwa pesta demokrasi pilkades sudah selesai dan mari kita kembali rukun bersatu padu membangun kembali desa jadi tidak terpecah belah pascapilkades. Bahkan kami sampaikan termasuk nanti kami akan sampaikan poin-poin kira-kira apa yang bisa nanti memecah belah masyarakat," harapnya.




(hmw/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads