5 Dampak Longsor di Majene: Jenazah Terjebak-Pasokan BBM Terputus

Sulawesi Barat

5 Dampak Longsor di Majene: Jenazah Terjebak-Pasokan BBM Terputus

Tim detikSulsel - detikSulsel
Sabtu, 29 Okt 2022 08:45 WIB
Jalan Poros Majene-Mamuju, Sulbar, lumpuh tertimbun longsor.
Foto: Jalan Poros Majene-Mamuju, Sulbar, lumpuh tertimbun longsor. (Dok. Istimewa)
Majene -

Longsor kembali terjadi di salah satu titik ruas Jalan Trans Sulawesi di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar). Akibatnya akses jalan satu-satunya penghubung Mamuju-Majene lumpuh tertutup material longsor.

"Tadi sekitar jam 8 (malam) ini kembali longsor lagi di wilayah Tubo Sendana tepatnya di Onang," kata Kepala BPBD Majene Ilhamsyah saat dikonfirmasi, Kamis (27/10/2022).

Peristiwa longsor ini terjadi di Desa Onang, Kecamatan Tubo Sendana, Majene pada Kamis malam (27/10) sekitar pukul 20.00 Wita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut 5 dampak longsor yang terjadi di ruas Jalan Trans Sulawesi di Kabupaten Majene yang telah dirangkum detikSulsel:

1. Lalin Lumpuh Total

Kabag OPS Polres Majene AKP Suparman menuturkan panjang jalan yang tertutup material longsor mencapai 150 meter. Kondisi tersebut membuat Jalur Trans Sulawesi yang menghubungkan Majene-Mamuju lumpuh total.

ADVERTISEMENT

"Longsor menutup badan jalan sepanjang 150 meter, hingga akses jalan putus tidak bisa dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua," tuturnya, Jumat (28/10).

Material longsor terdiri dari tanah lumpur dan bebatuan besar menutup seluruh permukaan jalan. Sebagian warga yang ingin melanjutkan perjalanan nekat melewati material longsor yang masih labil dengan berjalan kaki.

2. Macet Sepanjang 3 Km

Akses lalu lintas yang lumpuh Total mengakibatkan kendaraan macet hingga 3 kilometer (km).

"Antrean kendaraan ini sudah sekitar tiga kilometer," kata Suparman.

Diakui Suparman, pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk membuka akses jalan yang tertutup longsor dengan mengerahkan alat berat. Hanya saja banyaknya material longsor disertai kondisi cuaca yang kurang bagus menjadi kendala dalam proses pembersihan.

"Tadi malam (Kamis malam) alat berat sudah bekerja, namun jam 3.30 Wita pagi tadi (Jumat dini hari) istirahat karena faktor cuaca," ungkapnya.

3. Jenazah-Orang Sakit Dievakuasi Pakai Perahu

Akibat akses lalu lintas yang lumpuh total, jenazah dan seorang warga sakit yang terjebak di lokasi dievakuasi melalui jalur laut menggunakan perahu ketinting. Evakuasi melalui jalur laut tersebut memakan waktu 30 menit untuk melewati wilayah terdampak longsor.

"Ada satu penumpang yang dari semalam di lokasi (longsor) truk dan satu jenazah juga dari Bone diangkut pakai ketinting tadi siang," kata Kepala Puskesmas Sendana II Gayatri saat dimintai konfirmasi, Jumat (28/10).

Gayatri mengatakan penumpang bernama Arman Rukmana (57) sebelumnya berangkat dari Mamuju Tengah (Mateng) namun terjebak longsor di wilayah Desa Onang, Majene sejak Kamis malam (27/10). Arman yang menderita sakit struk sempat mendapat perawatan sebelum akhirnya dirujuk ke rumah sakit Majene.

Sementara satu jenazah yang dibawa menggunakan perahu ketinting sebelumnya berangkat menggunakan ambulans dari Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) dan hendak diantar ke Pasangkayu. Namun ambulans tersebut juga terjebak di daerah longsor.

Simak selengkapnya di halaman berikut.

4. Pasokan BBM Terputus

Pasokan BBM Mamuju ikut terputus akibat longsor yang menutup jalan Trans Sulawesi tersebut. Hal ini membuat sejumlah penggunaan kendaraan tidak bisa mengisi BBM karena SPBU kehabisan stok.

"Dari subuh sekitar jam 4 sudah di sini (SPBU Simbuang), belum ada solar," ujar Irham, salah satu sopir truk di lokasi, Jumat (28/10).

Irham mengaku sebelumnya ia hendak mengisi BBM di SPBU Kali Mamuju namun stok solar juga tidak tersedia alias habis. Ia mengaku harus menunggu solar untuk melanjutkan perjalanan ke Makassar.

"Harus saya tunggu ini (solar) karena mau naik ke Makassar bawa minyak curah, sementara info dari petugas (SPBU) pagi tadi katanya masih menunggu solar yang tertahan di Majene," ujar Irham.

Sementara itu, petugas SPBU Simbuang Mamuju, Dedi mengungkapkan bahwa stok BBM jenis solar telah habis sejak Kamis malam (27/10). Ia mengaku truk milik SPBU masih tertahan di wilayah longsor Majene.

"Dari tadi malam sudah habis (solar) karena banyak juga antrean. Sementara ini truk (milik SPBU) masih di Majene sejak kemarin sore," beber Dedi.

Selain itu, Dedi mengungkapkan BBM jenis pertalite juga juga tersisa 30 ton, Stok ini diperkirakan hanya cukup sampai Sabtu (29/10).

"Pertalite ini sisa 30 ton untuk sampai besok (Sabtu) masih bisa," ujarnya.

5. Butuh Waktu 2 Hari Bersihkan Material Longsor

Kepala BPBD Majene Ilhamsyah mengatakan saat ini masih dilakukan pembersihan material longsor yang menutup ruas Jalan Trans Sulawesi tersebut. Namun karena kondisi cuaca dan wilayah terdampak sepanjang 150 meter sehingga membutuhkan waktu cukup lama.

"Sekitar 150 meter (longsor tutup jalan). masih dilakukan pembersihan apalagi sempat lagi gerimis tadi jadi harus hati-hati untuk pembersihan," jelasnya.

Ada 6 alat berat yang dikerahkan untuk membersihkan material longsor yang menutupi Jalan Trans Sulawesi di Desa Onang tersebut. Ilhamsyah mengatakan, pembersihan material longsor ini diperkirakan memakan waktu 2 hari.

"2 hari (pembersihan material longsor), jadi sampai besok (Sabtu) itu. Tapi kita upayakan lebih cepat lagi. Apalagi sudah 6 alat berat diturunkan. Dari Mamuju 3 dan dari Majene 3," kata Kepala BPBD Majene Ilhamsyah.

Ilhamsyah membeberkan longsor menutup ruas Jalan Trans Sulawesi sepanjang 150 meter dengan ketinggian tanah mencapai 15 meter. Material longsor terdiri dari tanah lumpur, pohon tumbang hingga bongkahan batu.

"Jadi pembersihan dilakukan hari ini sampai besok," ungkapnya.

Halaman 2 dari 2
(alk/hsr)

Hide Ads