Sulawesi Barat

Perjuangan Bertaruh Nyawa Pelajar di Polman Lintasi Tebing demi ke Sekolah

Tim detikcom - detikSulsel
Selasa, 25 Okt 2022 09:00 WIB
Foto: Pelajar di Polman bertaruh nyawa melewati tebing bekas longsor. (Abdy Febriady)
Polewali Mandar -

Pelajar di Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) harus melewati tebing curam bekas longsor demi menuju ke sekolah. Mereka terpaksa bertaruh nyawa melewati jalur tersebut dikarenakan akses utama penghubung kampung ke sekolah amblas gegara longsor.

Pantauan detikcom, Senin (24/10/2022), para pelajar nampak melewati tebing curam bekas longsor sepanjang 200 meter. Mereka harus ekstra berhati-hati saat melewati jalan darurat ini.

Selain berada di pinggir jurang, permukaan jalan ini juga dipenuhi bebatuan yang gampang lepas jika diguyur hujan. Selain itu, terdapat sejumlah batang pohon yang melintang, menyulitkan pelajar ketika melintas.


Jalan ekstrem yang dilalui para pelajar ini, berada di Kelurahan Taramanu, Kecamatan Tutar. Jalan tersebut merupakan akses utama menuju Lingkungan Lullung dan Lingkungan Robboang.

"Sudah seminggu sini karena tidak ada jalan lain," ujar salah satu pelajar SMA Negeri Tutar, Ramon kepada wartawan, Senin (24/10).

Diketahui, jalan utama penghubung kampung yang telah dilapisi beton amblas sepanjang 200 meter pada Jumat (14/10). Kondisi tanahnya yang labil diduga akibat beberapa hari diguyur hujan.

"Jalan yang biasa sudah susah dilewati, akibat hujan terus jadi longsor," ungkap Ramon.

Para pelajar mengaku cukup takut melintasi jalur tersebut. Namun, mereka mengaku tidak punya pilihan selain melintasi jalan darurat di pinggir jurang itu. Dirinya mengaku harus tetap ke sekolah demi menuntut ilmu.

"Sebenarnya takut, karena jalannya berbahaya, apalagi kalau sudah diguyur hujan. Tapi mau bagaimana, kita mau ke sekolah," tuturnya.

Jalur Terdekat ke Sekolah

Pelajar lainnya bernama Ifa mengaku bertaruh nyawa melewati jalan yang berbahaya ini karena ingin cepat sampai di sekolah. Pasalnya jalur tersebut adalah yang terdekat dari sekolah mereka.

"Takut, tapi ini jalan yang terdekat yang bisa dilalui untuk sampai di sekolah," ungkapnya.

Menurut Ifa, dirinya bersama pelajar lainnya pernah mencoba jalan lain melewati kawasan hutan. Hanya saja, jalan tersebut lebih sulit karena jaraknya lebih jauh dan harus menerobos semak belukar yang berduri.

"Ada jalan lain lewat hutan, tapi jauh, lewati semak belukar juga, banyak durinya," terangnya.

Para pelajar berharap kepada pemerintah, untuk segera turun memperbaiki akses jalan yang amblas. Agar mereka dapat ke sekolah dengan nyaman, tanpa dibayangi rasa takut terjatuh ke dalam jurang.

"Ya harapannya, supaya pemerintah segera perbaiki ini jalan, supaya lebih aman dilewati kalau mau ke sekolah," pungkas Ifa.

Simak selengkapnya di halaman berikut.




(alk/sar)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork