Stadion Mattoanging tak kunjung dibangun setelah dirobohkan sejak 2 tahun lalu. Legislator DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) menyindir Pemprov memberikan harapan yang tidak pasti karena tak kunjung merealisasikan pembangunannya.
"Sayang sekali ya, markasnya PSM sebagai salah satu klub tertua di Indonesia yang awalnya rencana direnovasi, dibangun ulang menjadi lebih megah tetapi memasuki 2 tahun setelah dibongkar sampai saat ini dia masih menyisakan harapan yang tidak pasti," ujar anggota DPRD Sulsel Selle KS Dalle kepada detikSulsel, Jumat (21/10/2022).
Stadion Mattoanging dibongkar pada 21 Oktober 2020 lalu. Hari ini sudah tepat dua tahun eks markas PSM Makassar itu terbengkalai tanpa pembangunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selle menganggap Pemprov Sulsel tidak membangun Stadion Mattoanging. Menurutnya, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman tidak punya kegigihan yang kuat yang membangunnya kembali.
"Kita sangat sayangkan pemerintah daerah dalam hal ini Pak Gubernur ya, tidak memperlihatkan kegigihan yang kuat untuk membangun kembali menghadirkan fasilitas olahraga yang berstandar internasional di Sulsel," lanjutnya.
Selle juga menyoroti pernyataan Gubernur Sulsel pada Paripurna HUT Sulsel ke-353 pada Rabu (19/10) lalu. Saat itu ASS mengatakan proses pembangunan Mattoanging tetap berjalan.
Legislator Sulsel Fraksi Demokrat ini mempertanyakan apa yang dimaksud ASS dengan proses berjalan. Karena hingga saat ini dia belum mendapatkan informasi terkait kelanjutan pembangunan Mattoanging.
"Kalau misalnya tidak jalan ya ngomong saja apa adanya. Tidak usah menyampaikan semacam statement yang sekedar lip service ya. Karena akhirnya boomerang," katanya.
Selle turut menyinggung Pemprov Sulsel yang sebelumnya batal membangun Stadion Mattoanging lewat anggaran dana pemulihan ekonomi nasional (PEN). Jika lewat skema pembiayaan itu Selle optimis Stadion Mattoanging bisa segera terbangun.
"Ketika memakai skema PEN itu bisa lebih realistis dan bisa jadi andaikan itu yang lanjut sebagaimana rencana awal mungkin sudah selesai pembangunannya," ungkap Selle.
Selle justru menyayangkan sikap Gubernur Sulsel yang terlalu percaya diri mengubah skema pembiayaan dari PEN ke APBD murni. Menurutnya dalam membangun stadion dibutuhkan dana yang tidak sedikit dan tidak cukup jika hanya bertumpu pada APBD.
"Sulsel yang awalnya sudah menggunakan skema PEN tapi kemudian dibatalkan. Diubah skemanya menjadi skema yang bertumpu pada APBD. Ini yang membuat agak berat," katanya.
Dia kemudian mencontohkan beberapa kota lain yang menggunakan skema pembiayaan PEN, misalnya Jakarta International Stadium (JIS). Hingga akhirnya lewat skema pembiayaan itu, justru berhasil menyelesaikan pembangunan stadion.
"Karena buktinya beberapa kota lain yang menggunakan skema PEN selesai semua kan. Di Malang selesai, di Jakarta, JIS selesai. Kemudian di Bekasi selesai. Ada banyak daerah pakai PEN selesai," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Komisi E DPRD Sulsel Rahman Pina menilai pembangunan Stadion Mattoanging sudah salah sejak awal. Perencanaannya dianggap tidak matang.
"Memang ada kesalahan di awal, kenapa terlalu cepat dibongkar. Tapi sudah terjadi, tidak ada pilihan lain, kita berharap segera dibangun," tutur Rahman Pina yang dikonfirmasi terpisah.
Pihaknya berharap Stadion Mattoanging yang dijanjikan dibangun segera terealisasi. Apalagi pembangunannya sudah dianggarkan lewat APBD Perubahan 2022 senilai Rp 66 miliar.
"Harapan kita semua bisa segera dibangun. Urusan teknis di eksekutif," tegasnya.
Simak awal pembongkaran Mattoanging di halaman selanjutnya.
Sempat Ditarget Rampung 2022
Untuk diketahui, Stadion Mattoanging dibongkar saat Nurdin Abdullah masih menjabat sebagai Gubernur Sulsel pada 21 Oktober 2020 lalu. Saat itu Nurdin optimis Stadion Mattoanging bisa rampung 2022.
"Harapan kita Insya Allah 2022 awal, 18 bulan paling lama (pengerjaan renovasi)," ujar Nurdin di Stadion Mattoanging, Makassar, Rabu (21/10/2020).
Selain itu, Dinas Pemuda dan Olahraga Sulsel sebelumnya juga telah menyelesaikan seluruh rangkaian proses administrasi pelaksanaan renovasi Stadion Mattoanging, terutama terhadap dukungan perencanaan.
"Kita sudah melakukan audit konstruksi, malah sebelumnya di tahun 2019 melakukan pra desain. Kemudian penyusunan dokumen evaluasi lingkungan hidup, kemudian penyusunan amdal," ujar Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sulsel, Andi Arwin Azis dalam keterangannya saat itu.
Simak Video "Video ASS Ingin Tambah RS Regional di Sulsel, Azhar Usul Smart Health"
[Gambas:Video 20detik]
(sar/hmw)