Balita 31 bulan bernama Cyrene Melody Mamonto di Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut) dilaporkan meninggal dunia akibat gagal ginjal akut. Ibu korban, Curie Mamonto Loho mengakui sempat memberi anaknya obat sirup setiap 4 jam karena mengalami demam.
"Saat itu dia mulai demam, dan tanggal 19 dan 20 Juli 2022 kami konsultasi ke dokter via WhatsApp, karena kami memiliki dokter keluarga. Jadi dari situ dianjurkan untuk minum parasetamol, dan kami membeli di apotek," kata Curie Mamonto kepada detikcom, Jumat (21/10/2022).
"Yang kami beli parasetamol sirup. Melody mulai minum obat itu, tapi demamnya itu setiap minum obat itu selang sejam kemudian dia minum lagi," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Curie mengaku saat itu anaknya tetap demam meski telah diberi obat sirup. Dua hari kemudian, ia kembali berkonsultasi ke dokter keluarga terkait kondisi anaknya karena setiap satu jam demam anaknya kembali kambuh.
"Kemudian tanggal 21 (Juli) saya kembali menghubungi dokter, dan dia menyarankan untuk meminumkannya setiap 4 jam," ujarnya.
"Mungkin disebut minum secara ekstra. Tapi saat diminumkan secara ekstra, demam Melody pun tetap sama. Jadi selang sejam turun, tapi setelah itu kembali demam lagi," kata dia.
Keesokan harinya karena kondisi kesehatan anaknya masih sama, dokter keluarga menyarankan untuk diberikan tambahan antibiotik. Menurutnya antibiotik tersebut diminum tiga kali sehari.
Kendati begitu, antibiotik tersebut tidak membuat perubahan signifikan terhadap kesehatan anaknya.
"Jadi Jumat, Sabtu, dan Minggu dia masih tetap demam, walaupun sudah pakai antibiotik," jelasnya.
Selanjutnya pada Senin 25 Juli karena Melody tidak lagi demam, sehingga antibiotik dan parasetamol dihentikan. Namun keesokan harinya pada 26 Juli sekitar pukul 03.00 Wita, tangan dan kakinya dingin.
"Karena Selasa subuh demam kami beri parasetamol, nah di pagi jam 8 Melody dibangun, tapi minta minum air putih dan demamnya balik lagi," ujarnya.
Dia mengaku karena demamnya tidak biasanya, sehingga setelah seminggu berada di rumah, mereka lantas memutuskan membawa korban ke RSUD Tondano.
"Kami lalu berpikir ini tidak biasa, jadi kami bawa di RS terdekat di daerah kami," katanya.
Simak video 'Obat Gagal Ginjal Akut dari Singapura Diuji Coba ke Pasien RSCM':
Diagnosa Gagal Ginjal Akut
Balita Cyrene Melody sempat dibawa ke RSUD Sam Ratulangi Tondano pada Selasa (26/7) lalu. Saat itu Cyrene mengalami gejala demam.
"Demam tanggal 19 Juli, tapi dibawa dan dirawat Selasa 26 Juli masuk di Rumah Sakit Tondano," ujar Curie kepada detikcom, Jumat (21/10).
Namun hanya 4 hari di RSUD Tondano, pasien Cyrene dirujuk ke RSUP Prof Kandow pada pada Sabtu (30/7). Menurut Curie, dalam surat rujukan tersebut terdapat keterangan bahwa anaknya mengalami gagal ginjal akut.
"Saat dirujuk itu gagal ginjal akut," kata Curie.
Ibu Cyrene, Curie Mamonto Loho menjelaskan bahwa dia sempat meminta anaknya dirujuk ke Rumah Sakit Siloam Manado. Tapi karena tidak ada dokter spesialis ginjal di rumah sakit tersebut, korban akhirnya dirujuk ke RSUP Kandow Manado.
"Saat itu saya langsung meminta rujuk ke RS Siloam, tapi karena di sana tidak ada dokter spesialis anak untuk ginjal, yang ada cuma di RS Kandou Malalayang," ungkap dia, saat dimintai konfirmasi terpisah.
Lebih lanjut Curie mengaku kesadaran anaknya makin lama makin berkurang. Menurut dia, anaknya semakin lama mengedipkan matanya sehingga dokter menyarankan agar Melodi dimasukkan ventilator.
"Tanggal 31 Juli sekitar pukul 7.45 Wita Melodi meninggal. Jadi Melodi hanya 4 hari di rumah sakit awal, dan dua hari di rumah sakit rujukan, hanya 6 hari di rumah sakit," pungkasnya.