Balita 31 Bulan di Minahasa Sulut Meninggal gegara Ginjal Akut Misterius

Sulawesi Utara

Balita 31 Bulan di Minahasa Sulut Meninggal gegara Ginjal Akut Misterius

Trisno Mais - detikSulsel
Jumat, 21 Okt 2022 12:34 WIB
Sick baby with high fever. Shadow DOF. Developed from RAW; retouched with special care and attention; Small amount of grain added for best final impression. 16 bit Adobe RGB color profile.
Ilustrasi Balita Alami Bell's Palsy. Foto : iStock
Minahasa -

Balita 31 bulan bernama Cyrene Melody Mamonto di Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut) dilaporkan meninggal dunia akibat kasus gagal ginjal akut atau gagal ginjal misterius. Cyrene meninggal setelah sempat dirawat di rumah sakit selama 6 hari.

Ibu dari Cyrene, Curie Mamonto Loho mengatakan dia awalnya membawa anaknya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sam Ratulangi Tondano, Minahasa, Sulut pada Selasa (26/7) lalu. Saat itu Cyrene mengalami gejala demam.

"Demam tanggal 19 Juli, tapi dibawa dan dirawat Selasa 26 Juli masuk di Rumah Sakit Tondano," ujar Curie kepada detikcom, Jumat (21/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Curie, diagnosa awal menunjukkan anaknya mengalami paratifoid, suatu penyakit infeksi pada usus yang disebabkan oleh bakteri. Cyrene lalu menjalani rawat inap di rumah sakit.

"Pas ditanya itu bukan demam berdarah atau malaria tapi ada gejala paratifoid. Tapi karena takutnya ada demam lagi, kami mau nginap," ujar Curie.

ADVERTISEMENT

Seiring berjalannya waktu, Cyrene kembali mengalami demam pada keesokan harinya, Rabu (27/7). Selanjutnya petugas medis lantas memberikan infus serta antibiotik karena korban sudah malas makan.


Karena tidak mengalami perubahan signifikan, Cyrene akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Kandou, Manado pada Sabtu (30/7). Menurut Curie, dalam surat rujukan tersebut terdapat keterangan bahwa anaknya mengalami gagal ginjal akut.

"Saat dirujuk itu gagal ginjal akut," kata Curie.

Simak video 'Menkes: Obat Gagal Ginjal Akut Sudah Ditemukan!':

[Gambas:Video 20detik]



Simak cerita selengkapnya di halaman berikutnya..

Curie menjelaskan bahwa dia sempat meminta anaknya dirujuk ke Rumah Sakit Siloam Manado. Tapi karena tidak ada dokter spesialis ginjal di rumah sakit tersebut, korban akhirnya dirujuk ke RSUP Kandou Manado.

"Saat itu saya langsung meminta rujuk ke RS Siloam, tapi karena di sana tidak ada dokter spesialis anak untuk ginjal, yang ada cuma di RS Kandou Malalayang," ungkap dia.

Lebih lanjut Curie mengaku kesadaran anaknya makin lama makin berkurang. Menurut dia, anaknya semakin lama mengedipkan matanya sehingga dokter menyarankan agar Melodi dimasukkan ventilator.

"Tanggal 31 Juli sekitar pukul 7.45 Wita Melodi meninggal. Jadi Melodi hanya 4 hari di rumah sakit awal, dan dua hari di rumah sakit rujukan, hanya 6 hari di rumah sakit," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(hmw/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads