6 Penderitaan Warga Sulbar yang Diterjang Banjir dan Tanah Longsor

6 Penderitaan Warga Sulbar yang Diterjang Banjir dan Tanah Longsor

Tim detikcom - detikSulsel
Sabtu, 15 Okt 2022 08:40 WIB
Banjir bandang di Mamuju, Sulawesi Barat terjadi sejak Selasa (11/10/2022). Selain bencana banjir bandang, wilayah Mamuju juga dilanda longsor.
Foto: Hafis Hamdan/detikcom
Mamuju -

Bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) membuat warga terdampak kehilangan tempat tinggal hingga akses jalan terputus. Atas peristiwa tersebut Pemkab Mamuju menetapkan status tanggap darurat.

Banjir bandang dan longsor menerjang Mamuju pada Selasa (11/10/2022). Ada dua kecamatan yang terdampak bencana tersebut yakni Kecamatan Mamuju dan Kalukku.

Dirangkum detikcom, Sabtu (15/10/2022) berikut 5 penderitaan warga terdampak bencana banjir dan longsor di Mamuju:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Rumah Hanyut

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju mencatat ada 2.448 rumah terdampak banjir bandang dan longsor. Enam diantaranya hanyut dan 13 rumah mengalami rusak berat.

"Ada 2.448 rumah terdampak banjir, 6 rumah hanyut dan 13 rumah rusak berat tertimpa tanah longsor," kata Kepala Pelaksana BPBD Mamuju Muhammad Taslim dalam keterangan tertulis diterima wartawan, Rabu (12/10).

ADVERTISEMENT

Taslim membeberkan 7.854 jiwa terdampak banjir bandang dan longsor. Sebagian besar memilih bertahan di rumahnya sementara 392 jiwa mengungsi ke rumah kerabatnya.

"Dari jumlah tersebut 392 jiwa terpaksa mengungsi ke rumah sanak kerabat," bebernya.

2. Warga Jalan Kaki 10 Km Jemput Logistik

Enam dusun di Mamuju terisolir akibat banjir dan longsor. Warga pun harus berjalan kaki sejauh 10 kilometer untuk menjemput logistik atau bahan makanan.

Enam dusun tersebut berada di Desa Uhaimate, Kecamatan Kalukku, yakni Dusun Kumaka, Uhaimate, Sudangang, Kalukku Dua, Karappuang dan Tabelo.

"Ada 6 dusun di (Desa) Uhaimate yang terisolir dan mereka (warga) jemput logistik ke sini (dapur umum) jalan kaki," kata Koordinator Bidang Pendataan dan Informasi Tagana Sulbar, Muh Tahir saat ditemui detikcom di Dapur umum Desa Sondoang, Kamis (13/10).

Tahir menuturkan, warga dari enam dusun di desa terpaksa berjalan kaki. Perjalanannya tidak mudah karena menempuh jarak 10 kilometer.

"Kemarin warga dari Dusun Kumaka itu saja yang datang ke dapur umum jalan kaki sekitar 10 kilometer," paparnya.

3. Rumah Ambruk

Sebanyak 49 Kepala Keluarga (KK) di Mamuju minta direlokasi usai rumah mereka ambruk dihantam banjir bandang. Mereka trauma dan tak ingin kembali ke rumahnya.

"Ada 49 KK tidak mau mi tinggal disini (rumah sebelumnya yang ambruk), kami minta dipindahkan, jadi kami mohon bantuannya pemerintah," kata Kepala Dusun Batang Barana, Jodi saat ditemui detikcom, Kamis (13/10).

Mereka merupakan korban banjir bandang di Dusun Batang Barana, Desa Sondoang, Kecamatan Kalukku, Mamuju. Bencana banjir di wilayah tersebut menyebabkan 20 rumah rusak berat 3 lainnya hanyut terbawa arus sungai.

"Ada 20-an rumah rusak berat bahkan ambruk. Sedangkan 3 rumah hanyut itu terbawa arus sungai," ungkapnya.

4. Bangun Tenda Darurat

Warga di Mamuju yang rumahnya ambruk diterjang banjir bandang membangun tenda darurat di halaman rumah. Mereka sempat mengungsi ke rumah kerabatnya.

"3 rumah semua langsung ambruk terbawa arus banjir," kata Andi, salah satu pemilik rumah yang ambruk saat ditemui detikcom, Rabu (12/10).

Andi menuturkan ketiga rumah itu dihuni masing-masing tiga KK dengan jumlah 8 orang. Saat ini ia tengah mendirikan tenda sementara untuk ditempati tiga keluarga tersebut.

"8 orang semua di 3 rumah. Semalam kita mengungsi di rumah warga, sekarang baru mau buat tenda ini," katanya.

5. Kesulitan Air Bersih

Andi, salah satu korban banjir bandang di Mamuju mengaku kesulitan air bersih dan makanan. Termasuk kebutuhan bagi anak-anak.

"Paling dibutuh sekarang ini air bersih, sama buat makan. Ini juga ada anak kecil," ungkapnya.

Andi mengatakan kerugian yang dialami belum bisa dipastikan namun diperkirakan mencapai ratusan juta.

"Kerugian ratusan juta, kalau kerugian satu rumah saja ini sampai Rp 40 juta," terangnya.

6. Khawatir Banjir Susulan

Warga korban banjir bandang di Mamuju mulai membersihkan lumpur bawaan banjir yang masuk ke rumah. Namun warga masih khawatir terjadi banjir susulan.

"Baru mau selesai rumah dibersihkan hujan lagi. Ini lumpur masih banyak juga," kata Indra, salah satu warga Lingkungan Sampoang, Kelurahan Sinyonyoi kepada detikcom, Kamis (13/10).

Indra mengaku pembersihan rumahnya telah dilakukan sejak Rabu (12/10) pagi. Namun lumpur yang masuk ke dalam rumah sulit dibersihkan dalam waktu sehari ditambah hujan yang kembali mengguyur wilayah tersebut.

"Banyak lumpur ini. Bahkan di samping-samping rumah saja masih banyak belum dibersihkan. Apalagi hujan mi sekarang banyak lagi genangan air," imbuhnya.

Halaman 2 dari 3
(hsr/alk)

Hide Ads