Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) kembali memperpanjang status tanggap darurat banjir hingga tiga hari ke depan. Kebijakan ini diambil karena penanganan pascabencana banjir dianggap belum selesai.
"Kita perpanjang lagi 3 hari ke depan," kata Bupati Mamuju Sutinah Suhardi saat ditemui detikcom, Jumat (14/10/2022).
Perpanjangan status masa tanggap darurat terhitung sejak 14 Oktober hingga 16 Oktober 2022. Sutinah mengaku masih banyak wilayah yang belum stabil akibat banjir bandang sehingga keputusan perpanjangan status tanggap darurat diambil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena melihat kondisi yang belum stabil sekarang ini karena curah hujan juga kemarin itu sampai malam," sambungnya.
Sutinah menambahkan, pihaknya kesulitan mempercepat penanganan bencana lantaran keterbatasan alat berat. Akibatnya sejumlah akses jalan belum sepenuhnya dibersihkan dari material yang terbawa banjir maupun longsor.
"Alat berat kami kesulitan karena armada sangat terbatas kami berharap teman-teman balai bisa membantu termasuk perusahaan yang ada di Kecamatan Tommo itu," terangnya.
Namun bantuan logistik kepada warga terdampak bencana terus disalurkan. Pemkab Mamuju juga sudah menyediakan dapur umum di lokasi.
"Bantuan makanan kita prioritaskan untuk saudara-saudara kita yang terisolir, bantuan didistribusikan kesana. Saya sudah minta Dinsos bantuan dibawa ke sana," tambahnya.
Anggaran penanganan bencana yang bersumber dari Belanja Tidak Terduga (BTT) pun rencananya akan ditambah. Hal ini jika anggaran Rp 200 juta yang dialokasikan sebelumnya habis terpakai untuk bahan makanan di dapur umum.
"Anggaran BTT yang kemarin Rp 200 juta itu selama 3 hari kita belum dapat laporannya dari Dinsos apakah sudah habis atau tidak. Tapi kalau habis tentu kita akan usahakan untuk 3 hari kedepan ini," jelasnya.
Untuk diketahui, bencana banjir melanda dua kecamatan di Kabupaten Mamuju, yakni Kecamatan Mamuju dan Kalukku pada Selasa (12/10). Akibatnya Pemkab Mamuju menetapkan status tanggap darurat banjir untuk memaksimalkan penanganan bencana pada wilayah yang dianggap paling terdampak.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan ada 2.448 rumah terdampak banjir bandang di Kabupaten Mamuju, Sulbar. Akibatnya, 397 orang terpaksa mengungsi ke tempat aman.
"Ada 2.448 rumah terdampak banjir, 6 rumah hanyut dan 13 rumah rusak berat tertimpa tanah longsor," kata Kepala Pelaksana BPBD Mamuju Muhammad Taslim dalam keterangan tertulis diterima wartawan, Rabu (12/10).
Taslim menambahkan ada 7.854 jiwa terdampak banjir bandang kali ini. Sementara 392 jiwa di antaranya mengungsi ke rumah kerabatnya.
(sar/asm)