Mamuju -
Intensitas hujan yang tinggi membuat sejumlah wilayah di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) diterjang banjir bandang hingga longsor. Bencana tersebut menyebabkan 2.448 rumah terdampak dan enam diantaranya hanyut.
Banjir bandang dan longsor menerjang Mamuju pada Selasa (11/10/2022). Bencana ini terjadi di Kecamatan Mamuju dan Kalukku.
Dirangkum detikcom, Jumat (14/10/2022), berikut fakta-fakta parahnya banjir bandang dan longsor di Mamuju:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Status Tanggap Darurat
Pemkab Mamuju menetapkan status tanggap darurat bencana banjir bandang dan longsor di Kecamatan Mamuju dan Kalukku. Penetapan status tersebut untuk memaksimalkan penanganan bencana.
"Hari ini ditetapkan statusnya tanggap darurat hingga tiga hari kedepan (hingga Jumat 14/10)," kata Bupati Mamuju Sutinah Suhardi saat ditemui detikcom, Rabu (12/10).
Sutinah menjelaskan penetapan status tersebut penting untuk memaksimalkan penanganan bencana pada wilayah yang dianggap paling terdampak. Pemkab Mamuju menggunakan anggaran BTT.
"Karena situasi di lapangan banyak wilayah terdampak dan juga agar lebih maksimal ini (penanganan). Jadi kita pakai anggaran BTT sebesar Rp 200 juta," jelasnya.
Anggaran tersebut untuk kebutuhan konsumsi warga yang terdampak banjir dan tanah longsor. Ribuan warga terdampak akan dilayani di dapur umum yang disediakan Pemkab Mamuju.
"Khusus untuk di dapur umum saja (anggaran BTT). Jadi sekitar 7 ribuan warga dilayani di dapur umum ini," katanya.
2. Enam Rumah Hanyut
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan ada 2.448 rumah terdampak banjir bandang di Mamuju. Enam diantaranya hanyut dan 13 rumah mengalami rusak berat.
"Ada 2.448 rumah terdampak banjir, 6 rumah hanyut dan 13 rumah rusak berat tertimpa tanah longsor," kata Kepala Pelaksana BPBD Mamuju Muhammad Taslim dalam keterangan tertulis diterima wartawan, Rabu (12/10).
Taslim menambahkan ada 7.854 jiwa terdampak banjir bandang dan longsor kali ini. Sebagian besar memilih bertahan di rumahnya sementara 392 jiwa mengungsi ke rumah kerabatnya.
"Dari jumlah tersebut 392 jiwa terpaksa mengungsi ke rumah sanak kerabat," bebernya.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya.
3. Penerbangan di Bandara Mamuju Disetop
Layanan penerbangan di Bandara Tampa Padang, Mamuju disetop sementara usai dilanda banjir bandang. Runway atau landasan pacu bandara dipenuhi lumpur.
"Saat ini sedang dilakukan pembersihan runway akibat banjir dan lumpur. Jalur yang terendam itu sepanjang 500 meter setinggi lutut," ucap Kepala Bandara Tampa Padang Mamuju, Jarot Nugroho, Rabu (12/10).
Pihak bandara terpaksa membatalkan semua penerbangan menuju Makassar dan Balikpapan atau arah sebaliknya. Layanan penerbangan akan kembali dibuka usai dilakukan pembersihan.
"Pelayanan penerbangan sementara di-cancel. Tidak ada penerbangan hari ini Wings Air dan Susi Air," ungkap Jarot.
4. Enam Dusun Terisolir
Enam dusun terisolir akibat tertimbun bencana longsor di Desa Uhaimate, Kecamatan Kalukku, Mamuju. Dusun tersebut yakni Dusun Kumaka, Uhaimate, Sudangang, Kalukku Dua, Karappuang dan Tabelo.
"Ada 6 dusun di (Desa) Uhaimate yang terisolir dan mereka (warga) jemput logistik ke sini (dapur umum) jalan kaki," kata Koordinator Bidang Pendataan dan Informasi Tagana Sulbar, Muh Tahir saat ditemui detikcom di Dapur umum Desa Sondoang, Kamis (13/10).
Tahir menuturkan, warga dari enam dusun di desa terpaksa berjalan kaki untuk menjemput logistik. Perjalanannya tidak mudah karena menempuh jarak 10 kilometer.
"Kemarin warga dari Dusun Kumaka itu saja yang datang ke dapur umum jalan kaki sekitar 10 kilometer," paparnya.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya.
5. Warga Minta Direlokasi
Sebanyak 49 Kepala Keluarga (KK) di Dusun Batang Barana, Desa Sondoang, Kecamatan Kalukku, Mamuju minta direlokasi usai rumah mereka ambruk dihantam banjir bandang. Mereka trauma dan tak ingin kembali ke rumahnya.
"Ada 49 KK tidak mau mi tinggal di sini (rumah sebelumnya yang ambruk), kami minta dipindahkan, jadi kami mohon bantuannya pemerintah," kata Kepala Dusun Batang Barana, Jodi saat ditemui detikcom, Kamis (13/10).
Banjir bandang di wilayah tersebut menyebabkan 20 rumah rusak berat dan 3 lainnya hanyut terbawa arus sungai.
"Ada 20-an rumah rusak berat bahkan ambruk. Sedangkan 3 rumah hanyut itu terbawa arus sungai," ungkapnya.
Jodi mengatakan warga minta direlokasi karena trauma banjir kembali menerjang wilayah tersebut. Meski Dusun Batang Barana baru pertama kali dihantam banjir bandang.
"Kami trauma, kami sudah 30 tahun disini (Dusun Batang Barana) baru ini pertama begini (banjir bandang), tidak adami rumah, barang-barang, bahkan motor tertimbun lumpur. Untung tidak ada korban," terangnya.