Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule didesak mundur dari jabatannya buntut Tragedi Kanjuruhan. Desakan itu muncul lewat petisi yang sudah ditandatangani ribuan orang.
Dilansir dari detikSport, PSSI disebut sebagai pihak yang paling bertanggung jawab dalam insiden yang menewaskan 131 orang tersebut. Tragedi kerusuhan suporter itu terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10) lalu.
Lewat petisi change.org, desakan Iwan Bule untuk mundur dari jabatan Ketum PSSI kian menguat. Bahkan setelah empat hari kejadian hingga berita ini diturunkan petisi sudah ditandatangani 1.662 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka yang menandatangani petisi tersebut memiliki alasan yang berbeda-beda. Salah satunya, Fahrud Dien yang menilai pemimpin harus berani bertanggung jawab atas tragedi yang terjadi.
"Pemimpin harus mengambil porsi tanggung jawab terbesar," tulis Fahrud Dien dalam keterangannya di kolom komentar change.org terkait petisi tersebut, Rabu (5/10).
"Peduli dengan kemanusiaan dan masa depan PSSI. Ketum harus malu dan mundur," tulis Niel Makinuddin.
"Dia telah gagal memimpin PSSI," tulis Khen Elstar
Hal yang sama juga disampaikan Takdir Ilahi dalam kolom komentar change.Org. "Saya menandatangani ini karena PSSI di bawah komando Iwan Bule tidak becus dalam mengurus persepakbolaan Indonesia."
Sementara itu, PSSI sendiri menilai Tragedi Kanjuruhan merupakan salah oknum. Mereka bahkan meyakini tidak akan ada sanksi yang diberikan oleh FIFA kepada Indonesia terkait tragedi memilukan tersebut.
"Ini hanya oknum saja yang salah. Pemerintah dan polisi sudah meresponsnya dengan positif, semoga diapresiasi FIFA. Ini kesalahan oknum," kata anggota Komite Eksekutif PSSI Ahmad Riyadh, dalam jumpa pers pada Selasa (4/10) kemarin.
(hsr/sar)