Kelompok suporter wanita Arema FC, yakni Aremanita, Sulastri (50) meminta agar gas air mata tidak lagi digunakan di stadion usai Tragedi Kanjuruhan, Malang karena menimbulkan kepanikan hingga korban jiwa. Sulastri mengatakan insiden kerusuhan suporter tersebut menyebabkan istri jadi janda dan anak-anak jadi yatim.
"Semoga nggak terjadi lagi, kami ini suka sepak bola, kalau lihat begini kan trauma. Sudah kehilangan suami, banyak teman-teman meninggal juga. Kasihan. Semoga tidak terjadi lagi. Istri menjadi janda, anak-anak jadi yatim piatu. Jangan terulang lagi ada gas air mata. Banyak korban jiwa!" kata Sulastri seperti dikutip dari detikJatim, Senin (3/10/2022).
Akibat Tragedi Kanjuruhan, Sulastri harus kehilangan suaminya, Ahmad Wahyudi (40). Keduanya sempat berjuang bersama untuk keluar dari stadion sebelum suaminya terjatuh pingsan lalu terinjak-injak suporter lain yang panik gegara gas air mata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mau pulang. Mau sampai tangga sudah ada gas air mata di depan kami, di Tribun 12. Waktu mau turun aku pegangan sama suami. Tapi lepas. Terus saya sudah nggak ingat apa-apa lagi. Sudah pingsan saya," ujar Sulastri di Kantor Kecamatan Lowokwaru, Malang.
Sulastri menjadi salah satu korban Tragedi Kanjuruhan yang menerima bantuan dari Kementerian Sosial. Saat menceritakan peristiwa dan momen terakhirnya bersama suami ke wartawan, Sulastri tidak kuasa menahan air mata.
Suaminya, Ahmad Wahyudi kini telah tiada. Dia menjadi 1 dari 125 korban tewas dalam tragedi terburuk sepak bola Indonesia bahkan dunia itu.
"Iya enggak nyangka, itu (pertemuan) terakhir dengan bapak," kata Sulastri.
Sulastri mengaku tak banyak yang dia ingat saat suasana di Stadion Kanjuruhan Malang mencekam selain momen menggandeng tangan suaminya untuk yang terakhir kalinya. Termasuk matanya menjadi perih dan dadanya sesak akibat gas air mata sebelum akhirnya pingsan.
Begitu siuman, dia sempat masih mengalami sesak napas hingga tidak bisa berjalan karena kakinya sempat terinjak-injak oleh suporter lain ketika peristiwa di tribun 12 itu terjadi.
"Aku juga nggak tahu kalau bapak dibawa ke rumah sakit. Soalnya aku pingsan. Tahu-tahu dikasih kabar dari keponakan, sudah dibawa ke rumah sakit Wafa," ujar Sulastri.
Kini Sulastri yang sehari-hari bekerja sebagai pembantu rumah tangga hidup sebatang kara. Ahmad Wahyudi yang sehari-hari bekerja sebagai tukang parkir telah meninggalkan dirinya untuk selamanya.
Sulastri dan Ahmad Wahyudi adalah Aremania dan Aremanita sejati. Sebelum menikah mereka berdua selalu menonton Arema FC bertanding baik di Malang maupun saat laga away di luar kota.
(hsr/sar)