Kekeh Gubernur ASS Garap Mattoanging Tahun Ini Dianggap Demi Hindari Tekanan

Kekeh Gubernur ASS Garap Mattoanging Tahun Ini Dianggap Demi Hindari Tekanan

Tim detikSulsel - detikSulsel
Selasa, 27 Sep 2022 08:06 WIB
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.
Foto: Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman. (dok. istimewa)
Makassar -

Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman (ASS) kekeh mau menggarap proyek Stadion Mattoanging tahun ini. Legislator DPRD Sulsel Selle KS Dalle menganggap ASS melakukan hal itu hanya karena ingin menghindari tekanan publik.

"Kalau tidak dia tempuh (pelaksanaan pembangunan) itu, ya ini kan hanya menghindari tekanan publik saja, sesaat. Tapi pada akhirnya tetap, lebih kuat tekanan publik kalau ini misalnya tidak dikawal dengan baik realisasinya," ujar Selle kepada detikSulsel, Senin (26/9/2022).

Anggota Komisi E DPRD Sulsel ini menyebut keinginan kuat Gubernur ASS untuk tetap ingin mengerjakan proyek Stadion Mattoanging tahun ini terkesan terlambat lantaran baru muncul di akhir-akhir tahun anggaran. Mestinya keinginan untuk mengerjakan proyek Stadion Mattoanging sejak awal tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau Pak Gubernur punya keinginan kuat seperti ini, kenapa di ujung-ujung begini baru memberikan penguatan kepada OPD teknis. Kan semestinya sejak dari awal," jelasnya.

Anggaran Mattoanging Rp 66 Miliar Potensi Jadi Silpa

Selle menuturkan ASS menginginkan anggaran proyek Stadion Mattoanging tidak dialihkan ke program lain. Proyek Stadion Mattoanging diminta tetap dilaksanakan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) sehingga ASS ingin tetap mendorong realisasi kegiatan pembangunan Stadion Mattoanging di APBD Perubahan 2022.

ADVERTISEMENT

"Kalau tetap mau jalan, potensi silpa itu. Rugi kita itu. Tapi kalau memang begitu kebijakannya gubernur ya sudah. Kita support lah. Pokoknya kalau Pak Gubernur memang punya keyakinan memang itu bisa terlaksana dengan baik, senang kita," ungkap Selle, Senin (26/9).

Selle menjelaskan sebenarnya bisa saja ada kebijakan adendum kontrak. Misalnya, masa pengerjaan ditambah menjadi 3 bulan jika masa pengerjaan menyeberang tahun sehingga totalnya bisa menjadi 6 bulan kalau tahun ini akan dilakukan tender.

Namun adendum kontrak ini mesti dengan koordinasi ke BPK dan Inspektorat untuk menghindari masalah hukum.

"Jadi yang paling memungkinkan kalau Pak Gubernur tetap mau paksakan kegiatan itu tetap jalan ya dilelang (tahun ini). Lalu nanti kemudian ada adendum. Di adendum, diberikan waktu untuk penyelesaian pekerjaan barang 3 bulan. Ya siapa tahu Pak Gubernur mau tempuh itu," bebernya.

Menurut Selle, idealnya proyek Stadion Mattoanging ini tak perlu dipaksakan di APBD Perubahan 2022. Anggaran ini bisa dialihkan untuk kegiatan-kegiatan yang lain kemudian proyek stadion nanti dianggarkan kembali di APBD Pokok 2023.

"Karena menjadi masalah ini kalau jadi silpa. Ini (anggaran Mattoanging) kalau menjadi silpa, itu nanti penggunaannya di APBD Perubahan tahun depan (2023)," tukasnya.




(tau/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads