Hacker Bjorka meretas situs resmi milik Pemprov Sulawesi Tenggara (Sultra) selama 14 jam lamanya. Namun pihak Pemprov menganggap Bjorka bukanlah musuh karena sang hacker hanya mau memperkenalkan diri.
Kepala Diskominfo Sultra Ridwan Badalah menjelaskan bahwa hacker Bjorka mulai melakukan peretasan ke situs Pemprov Sultra sekitar pukul 19.00 Wita, Minggu (25/9). Namun pihaknya bisa mengambil alih situs yang diretas pada Senin (26/9) sekitar pukul 09.00 Wita.
"Alhamdulillah sudah selesai dan sudah kita ambil kembali tanpa ada kerugian dan (tidak ada) data kita yang terjebol, aman," ujar Kepala Diskominfo Sultra Ridwan Badalah saat dihubungi detikcom, Senin (26/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ridwan, pihaknya awalnya langsung mematikan server setelah mengetahui Bjorka melakukan peretasan. Selanjutnya tim cyber melakukan reset dilanjutkan dengan langkah mitigasi.
"Langkah-langkah kami jam 11 malam kita matikan server, kita down dulu. Setelah kita down kita reset kembali, setelah kita reset kita mitigasi," tutur Ridwan.
Dari hasil mitigasi diketahui bahwa peretasan yang dilakukan Bjorka terhadap situs resmi Pemprov Sultra terbilang ringan. Oleh sebab itulah pihak Pemprov bisa segera melakukan pemulihan.
"Retasnya dia cuma masuk ke permukaan saja. Dia hanya menampakkan diri bahwa kami ada. Dia mengatasnamakan Bjorka," ujar Ridwan.
![]() |
Ridwan kemudian mengatakan bahwa hacker Bjorka hanya ingin eksis tanpa niat untuk membobol data situs resmi Pemprov Sultra. Dia menyebut hacker Bjorka bukan musuh dan hanya ingin berkenalan.
"Teman-teman hacker hanya ingin memperkenalkan diri bahwa kami ada, bukan musuh kami, mereka tidak mengutak-atik kami. Kemudian setelah itu kami pemulihan dari jam 2 malam sampai jam 9 pagi," katanya.
Bjorka Singgung Kasus Ferdy Sambo hingga Sindir Puan di halaman berikutnya...