Tabrakan beruntun melibatkan belasan kendaraan terjadi di Km 253 Tol Pejagan-Pemalang, Brebes, Jawa Tengah (Jateng) pada Minggu (18/9) sore. Kecelakaan beruntun ini diduga dipicu asap dari pembakaran jerami di sekitar lokasi.
Melansir detikJateng, Senin (19/9/2022) asap tebal dari pembakaran jerami tersebut menyebabkan ruas jalan menjadi gelap. Kondisi ini membuat jarak pandang pengemudi menjadi terbatas sehingga terjadilah kecelakaan beruntun.
"Iya saya membenarkan (kecelakaan beruntun)," terang Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy kepada detikJateng melalui pesan singkat, Minggu (18/9).
Bermula Kendaraan Rem Mendadak Karena Pandangan Terhalang Asap
Berdasarkan informasi yang diperoleh, salah satu kendaraan pribadi jenis SUV yang paling depan melintas di lokasi kejadian terhalang pandangannya lalu mengerem mendadak. Akibatnya, sejumlah kendaraan di belakangnya tak bisa mengantisipasi dan kehilangan kendali.
Beberapa pengemudi di belakang yang melihat kejadian itu berusaha menghindar ke lajur berbeda. Sayangnya karena jarak yang sudah terlalu dekat tabrakan pun tidak bisa dihindari.
Nampak ada kendaraan yang menabrak pembatas jalan. Sementara kendaraan lain juga menabrak bagian belakang kendaraan di depannya.
Posisi akhir, 8 kendaraan berada menutupi seluruh lajur 2 dan lajur 1, berimpit menghadap ke timur dan mengalami kerusakan berat.
Asap Diduga dari Pembakaran Lahan
Manager Operasional Pejagan-Pemalang Tol Road (PPTR), Ian Dwinanto mengatakan asap tersebut bukan dipicu oleh puntung rokok. Namun, lebih karena pembakaran lahan areal sawah seusai panen.
"Sumber kebakaran bukan dari puntung rokok, tapi dari lahan yang dibakar secara sengaja oleh petani sekitar wilayah tol," ungkap Ian, Senin (19/9).
Menurut Ian, hal tersebut biasa dilakukan oleh petani menjelang masa tanam baru.
"Intensitasnya saat akhir musim kering menjelang masa tanam baru, biasa dilakukan bakar lahan ini," ungkapnya.
Ian mengatakan, pihaknya telah melakukan sosialisasi ke para pemilik lahan pertanian untuk tidak melakukan pembakaran lahan di areal persawahan yang mengapit jalur tol karena membahayakan. Namun tampaknya pemilik lahan tidak mengindahkan hal tersebut.
Ian mengatakan pihaknya akan lebih masif untuk melakukan sosialisasi. Ia juga berencana menggandeng muspida dan stakeholder terkait.
"Sosialisasi sudah sering kita lakukan, karena memang berbahaya pengguna jalan tol. Ke depan, pasti kita gandeng Muspida dan stakeholder yg lain untuk intensifkan sosialisasi larangan bakar lahan tersebut," jelasnya.
Selengkapnya di halaman berikut...
(alk/tau)