Horor Tabrakan Beruntun Tol Pejagan-Pemalang Diduga Dipicu Asap Jerami

Berita Nasional

Horor Tabrakan Beruntun Tol Pejagan-Pemalang Diduga Dipicu Asap Jerami

Tim detikJateng - detikSulsel
Senin, 19 Sep 2022 15:27 WIB
Penyebab Kecelakaan Beruntun Tol Pejagan-Pemalang, Ada Asap Tebal
Foto: dok Polda Jateng
Brebes -

Tabrakan beruntun melibatkan belasan kendaraan terjadi di Km 253 Tol Pejagan-Pemalang, Brebes, Jawa Tengah (Jateng) pada Minggu (18/9) sore. Kecelakaan beruntun ini diduga dipicu asap dari pembakaran jerami di sekitar lokasi.

Melansir detikJateng, Senin (19/9/2022) asap tebal dari pembakaran jerami tersebut menyebabkan ruas jalan menjadi gelap. Kondisi ini membuat jarak pandang pengemudi menjadi terbatas sehingga terjadilah kecelakaan beruntun.

"Iya saya membenarkan (kecelakaan beruntun)," terang Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy kepada detikJateng melalui pesan singkat, Minggu (18/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bermula Kendaraan Rem Mendadak Karena Pandangan Terhalang Asap

Berdasarkan informasi yang diperoleh, salah satu kendaraan pribadi jenis SUV yang paling depan melintas di lokasi kejadian terhalang pandangannya lalu mengerem mendadak. Akibatnya, sejumlah kendaraan di belakangnya tak bisa mengantisipasi dan kehilangan kendali.

Beberapa pengemudi di belakang yang melihat kejadian itu berusaha menghindar ke lajur berbeda. Sayangnya karena jarak yang sudah terlalu dekat tabrakan pun tidak bisa dihindari.

ADVERTISEMENT

Nampak ada kendaraan yang menabrak pembatas jalan. Sementara kendaraan lain juga menabrak bagian belakang kendaraan di depannya.

Posisi akhir, 8 kendaraan berada menutupi seluruh lajur 2 dan lajur 1, berimpit menghadap ke timur dan mengalami kerusakan berat.

Asap Diduga dari Pembakaran Lahan

Manager Operasional Pejagan-Pemalang Tol Road (PPTR), Ian Dwinanto mengatakan asap tersebut bukan dipicu oleh puntung rokok. Namun, lebih karena pembakaran lahan areal sawah seusai panen.

"Sumber kebakaran bukan dari puntung rokok, tapi dari lahan yang dibakar secara sengaja oleh petani sekitar wilayah tol," ungkap Ian, Senin (19/9).

Menurut Ian, hal tersebut biasa dilakukan oleh petani menjelang masa tanam baru.

"Intensitasnya saat akhir musim kering menjelang masa tanam baru, biasa dilakukan bakar lahan ini," ungkapnya.

Ian mengatakan, pihaknya telah melakukan sosialisasi ke para pemilik lahan pertanian untuk tidak melakukan pembakaran lahan di areal persawahan yang mengapit jalur tol karena membahayakan. Namun tampaknya pemilik lahan tidak mengindahkan hal tersebut.

Ian mengatakan pihaknya akan lebih masif untuk melakukan sosialisasi. Ia juga berencana menggandeng muspida dan stakeholder terkait.

"Sosialisasi sudah sering kita lakukan, karena memang berbahaya pengguna jalan tol. Ke depan, pasti kita gandeng Muspida dan stakeholder yg lain untuk intensifkan sosialisasi larangan bakar lahan tersebut," jelasnya.

Selengkapnya di halaman berikut...

13 Kendaraan Terlibat Tabrakan Beruntun

Berdasarkan data yang dihimpun, ada 13 kendaraan terlibat dalam kecelakaan beruntun ini. Dari informasi yang didapatkan kejadian berada pada jalur A atau arah Semarang.

Kendaraan yang terlibat antara lain Toyota Fortuner H 1236 IP, Toyota Avanza B 1674 EVM, Toyota Avanza H 8538 YP, Honda civic AG 1870 ME, Mitsubishi Expander AB 1125 UP, Kijang Innova G 9133 QC, Suzuki Ertiga B 1781 DS, Toyota Calya B 1466 UIK, truk boks B 9076 UCG, Daihatsu Xenia B 1301 BK. Kemudian juga Mitsubishi Expander H 8538 YP, Chevrolet spin D 1782 XU, dan Kijang Innova B 1674 EVM.

Kerusakan kendaraan bervariasi, mulai dari kerusakan ringan hingga kerusakan berat dan bahkan ada mobil yang sudah tidak berbentuk lagi. Selain kerusakan yang cukup parah, diketahui satu mobil sempat masuk ke kolong truk boks.

Satu Korban Tewas-Anak Jamintel

Kecelakaan beruntun ini mengakibatkan satu orang tewas dan 19 korban lainnya yang mengalami luka-luka. Korban tewas tersebut diketahui bernama Mumahad Singgih Adika, putra dari Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung, Amir Yanto.

"Satu yang meninggal dunia," kata Kasat Lantas Polres Brebes, AKP Edi Sukamto.

Korban diduga sudah meninggal dunia di lokasi kejadian. Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh Direktur Utama RS Bhakti Asih, Khoziatun Azmi.

"Pas datang (ke rumah sakit) sudah meninggal dunia. Diduga korban ini tewas di tempat," terang Azmi kepada wartawan saat ditemui di rumah sakit, Senin (19/9) dini hari.

Azmi mengatakan awalnya pihak rumah sakit tidak mengetahui identitas korban. Pihaknya baru mengetahui setelah mendapatkan informasi dari pihak kepolisian.

"Kami baru tahu identitasnya setelah mendapat informasi dari polisi," ucapnya.

Ayah korban yakni Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung, Amir Yanto, mendatangi langsung RS Bhakti Asih, Brebes untuk membawa pulang jenazah putranya.

Keluarga korban datang ke rumah sakit dengan beberapa mobil sekira pukul 23.00 WIB. Rombongan ini dikawal petugas Patwal dari Polda Metro Jaya.

Halaman 2 dari 2
(alk/tau)

Hide Ads