Raja Charles III Pecat 100 Pekerja karena Clarence House Bakal Ditutup

Berita Interasional

Raja Charles III Pecat 100 Pekerja karena Clarence House Bakal Ditutup

Tim detikFinance - detikSulsel
Sabtu, 17 Sep 2022 21:05 WIB
LONDON, ENGLAND - SEPTEMBER 10: Camilla, Queen Consort meets well-wishers as she returns to Clarence House from Buckingham Palace along the Mall during a impromptu walkabout following the death of Queen Elizabeth II on September 10, 2022 in London, United Kingdom. His Majesty The King is proclaimed at the Accession Council in the State Apartments of St Jamess Palace, London. The Accession Council, attended by Privy Councillors, is divided into two parts. In part I, the Privy Council, without The King present, proclaims the Sovereign and part II where The King holds the first meeting of His Majestys Privy Council. The Accession Council is followed by the first public reading of the Principal Proclamation read from the balcony overlooking Friary Court at St Jamess Palace. The Proclamation is read by the Garter King of Arms, accompanied by the Earl Marshal, other Officers of Arms and the Serjeants-at-Arms. (Photo by Victoria Jones - WPA Pool/Getty Images)
Raja Charles III dan Istrinya (Foto: Getty Images/WPA Pool)
Jakarta -

Sekitar 100 pekerja di Clarence House telah mendapat informasi terkait pemecatan mereka. Sebagian besar pekerja tidak dibutuhkan lagi karena Raja Charles III dan Permaisuri harus pindah ke Istana Buckingham setelah kematian Ratu Elizabeth II sehingga rumah tangga Clarence House akan ditutup.

Dilansir dari detikFinance yang mengutip dari The Guardian, Sabtu (17/9/2022), ajudan utama Raja, Sir Clive Alderton dalam suratnya menulis 'perubahan kepemimpinan berarti perubahan bagi rumah tangga'. Sehingga portofolio pekerjaan yang sebelumnya dilakukan di rumah tangga raja charles III dan Camilla akan ditutup. Segala pekerjaan menyangkut kepentingan pribadi, aktivitas, dan rumah tangga mantan Pangeran Wales itu tidak akan dilakukan lagi.

"Oleh karena itu sepertinya kebutuhan akan pos-pos yang berbasis di Clarence House, yang pekerjaannya mendukung bidang-bidang ini tidak lagi diperlukan," tulisnya

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, sekitar 100 karyawan di Clarence House telah mendapat berita bahwa mereka bisa kehilangan pekerjaan. Sekalipun sebagian dari mereka ada yang sudah bekerja selama beberapa dekade.

Informasi tersebut diperoleh pada saat perayaan upacara penghormatan Ratu Elizabeth yang berlangsung di Katedral St Giles Edinburgh, Senin (12/9) lalu. Mulai dari bagian sekretaris pribadi, kantor keuangan, tim komunikasi, dan staf rumah tangga disebut berpotensi mendapat pemecatan.

ADVERTISEMENT

"Semua orang benar-benar marah, termasuk sekretaris pribadi dan tim senior. Semua staf telah bekerja lembur setiap malam sejak Kamis, hanya untuk mendapat info ini. Banyak orang terkejut karena ini," kata salah satu sumber kepada The Guardian.

Sementara, para staf berasumsi bahwa mereka yang tidak dipecat kemungkinan akan digabungkan ke kediaman baru Raja charles III. Mereka mengklaim tidak diberi petunjuk tentang apa yang akan terjadi sampai surat pemberitahuan dari Alderton tiba.

Diketahui, Raja Charles III mempekerjakan sebanyak 101 staf penuh waktu di Clerence House. Sebanyak 31 staf di kantor sekretaris pribadi, termasuk sekretaris pribadi dan asisten pribadi, staf penelitian, administrasi dan equerry. Hal itu diketahui dari tinjauan tahunan Clarence House.

Selain itu, Raja Charles III juga mempekerjakan sebanyak 12 orang di kantor komunikasinya. Sementara anggota staf rumah tangganya sebanyak 28 terdiri dari empat koki, lima manajer rumah, tiga pelayan dan meja rias, dan beberapa kepala pelayan. Belum termasuk 491 staf penuh waktu yang dipekerjakan Ratu.

Selanjutnya Sekretaris pribadi Raja Charles III mengungkapkan...

Sekretaris pribadi Raja Charles III mengungkapkan pemberitahuan itu sangat meresahkan. Namun dia menyampaikan bahwa staf tertentu yang dianggap selalu memberi dukungan, saran langsung, serta dekat dengan Charles dan Camilla akan tetap menjabat.

Sementara, menurut salah seorang juru bicara di Clarence House, staf yang cukup dianggap oleh Raja Charles III maupun Camilla mungkin akan ditawari pencarian pekerjaan alternatif di keluarga kerajaan. Atau diberi bantuan dalam mencari pekerjaan baru secara eksternal dan pembayaran redundansi yang ditingkatkan di luar batas minimum undang-undang.

"Setelah aksesi minggu lalu, operasi rumah tangga mantan Pangeran Wales dan Duchess of Cornwall telah berhenti dan, sebagaimana diwajibkan oleh hukum, proses konsultasi telah dimulai," katanya.

Kendati demikian, belum ada kepastian apakah Raja Charles III dan Camilla akan tinggal di Istana Buckingham. Sebab saat ini, hanya sebagian Istana Buckingham yang dapat dihuni karena sedang menjalani reservasi besar yang diperkirakan berlangsung bertahun-tahun.

Selain itu, sebuah spekulasi menyebutkan Raja Charles III dikabarkan tidak terlalu menyukai istana. Sehingga Raja Charles III hanya akan menggunakannya untuk tujuan resmi seperti resepsi, audiensi, penobatan dan perjamuan.

Clarence House akan tetap dipertahankan sebagai rumahnya di London. Namun jika itu nantinya diberlakukan, para pejabat memastikan bahwa Istana Buckingham akan tetap menjadi markas besar monarki dan rumah resmi kerajaan.

Sebagai informasi, Clarence House adalah rumah dinas Raja Charles III saat masih bergelar Prince of Wales. Kini ia menggantikan posisi Ratu Elizabeth II sebagai pemimpin di Kerajaan Inggris.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Kata Warga London soal Pangeran Harry Ingin Rekonsiliasi dengan Kerajaan"
[Gambas:Video 20detik]
(nui/nui)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads