Raja Charles III Dikritik Tak Berperasaan Pecat 100 Pekerja Usai Naik Takhta

Berita Internasional

Raja Charles III Dikritik Tak Berperasaan Pecat 100 Pekerja Usai Naik Takhta

Tim detikNews - detikSulsel
Sabtu, 17 Sep 2022 19:37 WIB
King Charles III greets members of the public outside Clarence House in London after he was formally proclaimed monarch by the Privy Council, Saturday Sept. 10, 2022. ( James Manning/PA via AP)
Raja Charles III (Foto: AP/James Manning)
Jakarta -

Raja Charles III langsung memecat 100 staf setelah dirinya menjadi Pemimpin baru Monarki Inggris menggantikan Ratu Elizabeth II. Serikat pekerja layanan sipil mengkritik pemberitahuan pemecatan itu "tidak berperasaan" karena disampaikan pada saat masa berkabung Ratu Elizabeth II meninggal belum usai.

Dilansir dari detikNews yang mengutip dari The Guardian, Sabtu (17/9/2022), menyebutkan sekitar 100 karyawan yang dipecat merupakah staf yang selama ini bekerja untuk Raja Charles di Clarence House, bekas kediaman resminya pada saat masih menjadi Pangeran Wales. Beberapa diantara mereka bahkan telah bekerja di sana selama beberapa dekade.

Pemberitahuan itu menyampaikan para pekerja bisa saja kehilangan pekerjaan setelah Raja Charles III resmi naik takhta. Para pekerja di Clarence House diberitahu bahwa mereka bisa saja diberhentikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, para pekerja merasa tidak siap. Mereka menganggap pemberitahuan pemecatan itu sangat mendadak karena muncul hanya empat hari setelah wafatnya Ratu Elizabeth II.

Sekretaris jenderal Serikat Layanan Umum dan Komersial (PCS) Mark Serwotka, mengatakan usai wafatnya Ratu Elizabeth II beberapa perubahan di kerajaan memang pasti akan terjadi. Kendati demikian, pemberitahuan yang terlalu dini itu dianggapnya tidak berperasaan.

ADVERTISEMENT

"Sementara beberapa perubahan di seluruh keluarga kerajaan sudah diperkirakan, ketika peran di seluruh keluarga kerajaan berubah, tapi skala dan kecepatan di mana ini telah diumumkan, tidak berperasaan secara ekstrem," ujarnya.

Dia menambahkan untuk saat ini PCS yang mewakili beberapa pekerja istana berupaya untuk memastikan staf memiliki 'keamanan kerja penuh'. PCS berusaha meyakinkan agar staf kerajaan tidak terlalu khawatir dengan pengumuman pemberhentian itu. Meski kenyataannnya, para staf Clarence House diyakini tidak memiliki serikat pekerja yang diakui.

Untuk diketahui, Clarence House terletak di sebelah Istana St James di pusat kota London merupakan kediaman resmi Pangeran Wales dan Duchess of Cornwall di London. Usai wafatnya Ratu Elizabeth II, Kantor Raja Charles III dan Camilla akan pindah ke Istana Buckingham.




(nui/tau)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads