5 Hari Dicari, Buaya Resahkan Warga di Permukiman Muna Belum Ditemukan

Sulawesi Tenggara

5 Hari Dicari, Buaya Resahkan Warga di Permukiman Muna Belum Ditemukan

Marwan - detikSulsel
Jumat, 02 Sep 2022 18:58 WIB
Kemunculan buaya ke permukiman warga di wilayah Raha Muna, Sultra.
Foto: Kemunculan buaya di wilayah Raha, Muna, Sultra. (Dokumen Istimewa)
Muna -

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengaku kesulitan mencari kawanan buaya yang berkeliaran meresahkan warga di permukiman warga di Raha, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra). Sejak 5 hari terakhir pencarian, pihaknya terkendala saat menyisir lokasi.

"Lokasinya sangat luas kurang lebih dua hektare. Kemudian lokasi rawa yang dalam, dan bersemak-semak yang tinggi. Akhirnya menyulitkan kita untuk melokalisir keberadaan buaya itu," ucap Kepala Seksi BKSDA Wilayah I Baubau Priyatno kepada detikcom, Jumat (2/9/2022).

Priyatno menjelaskan, pihaknya mendapatkan laporan dari warga sejak Senin (29/8) lalu. Sembilan petugas BKSDA Sultra pun diturunkan untuk melakukan evakuasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sesuai SOP kami kan 5 hari, upaya evakuasi selama empat hari berupa mencari keberadaan buaya itu untuk kami tangkap. Ternyata selama kami di sana buaya itu tidak muncul kan," tuturnya.

Dalam upaya pencarian, BKSDA Sultra bersama Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Muna dan kepolisian setempat. Namun buaya yang meresahkan warga tersebut belum juga ditemukan meski jeratan dengan umpan sudah dipasang.

ADVERTISEMENT

"Kami masih ada anggota kami di sana untuk melakukan pemantauan terhadap kemunculan buaya," tutur Priyatno.

Pihaknya juga masih melakukan sosialisasi kepada warga untuk tetap waspada dengan tidak mendekati atau beraktivitas di areal kemunculan buaya tersebut. BKSDA Sultra juga sudah memasang papan peringatan di area rawan.

"Jadi kalau intensitas kemunculan buayanya ini lagi. Kami akan segera meluncur lagi. Dari tim rescue BKSDA Sultra. Kalau pemantauan hari ini. Belum ada aktivitas," imbuhnya.

Priyatno menambahkan, dirinya belum bisa memastikan jumlah buaya yang berkeliaran. Namu berdasarkan pengamatan timnya hanya ada satu ekor saja dengan panjang sekitar 2-3 meter.

"Kalau berdasarkan pengamatan kami di lapangan kemarin. Berdasarkan jejak-jejak yang kita temukan, perkiraan satu ekor saja," urai Priyatno.

Pihaknya menduga buaya yang berkeliaran di wilayah permukiman Raha hendak mencari makan. Apalagi dipengaruhi banyaknya sampah yang berada di habitatnya.

"Kemungkinan dia mencari makan. Mungkin makanannya di sana sudah kekurangan makanan. Apalagi di sekitar situ kan kami perhatikan banyak sekali itu orang buang sampah di situ," ujarnya.

Untuk diketahui kemunculan kawanan buaya di permukiman wilayah Raha pertama kali terjadi pada 27 Juli 2022. Saat itu buaya hanya terlihat sedang berjemur.

"Pas pertama kelihatan itu, hanya naik berjemur," kata Fatimah, seorang warga lainnya kepada detikcom, Kamis (1/9).

Menurut Fatimah, warga setempat awalnya merespons santai. Tapi belakangan warga menjadi khawatir karena buaya semakin kerap muncul masuk ke permukiman.

"Awalnya toh responsnya kaya biasa-biasa saja karena kan pas memang dia muncul cuma berjemur. Tapi pas naik di jalanan itu warga-warga takut," pungkasnya.




(sar/asm)

Hide Ads