Ricuh Demo Siswa SMAN 2 Rantepao Torut gegara Sekolahnya Terancam Digusur

Tim detikSulsel - detikSulsel
Selasa, 30 Agu 2022 07:20 WIB
Foto: Demonstrasi di Pengadilan Negeri Makale Toraja Ricuh (Rachmat Ariadi/detikSulsel)
Toraja Utara -

Massa demonstrasi yang mengawal sidang putusan sengketa lahan di Toraja Utara (Torut), Sulawesi Selatan (Sulsel) berakhir ricuh. Aksi unjuk rasa yang juga diikuti sejumlah siswa SMAN 2 Rantepao mengaku terlibat gegara sekolahnya terancam digusur.

"Sekolah kami terancam digusur. Makanya kami ikut bantu juga kakak-kakak mahasiswa untuk demo," ujar salah satu siswa SMAN 2 Rantepao, Syam saat ditemui detikSulsel di lokasi aksi, Senin (29/8/2022).

Diketahui massa aksi demonstrasi mengepung kantor Pengadilan Negeri (PN) Makale, Senin (29/8). Mereka berunjuk rasa mengawal putusan pengadilan terkait sengketa lahan Lapangan Gembira Toraja Utara.


Menurutnya, putusan sidang tersebut mesti dikawal. Pasalnya, putusan pengadilan menentukan nasib sekolahnya yang terancam digusur penggugat.

"Selama kasus ini kami tidak betah di sekolah karena ada ancaman penggusuran itu," ungkap Syam.

Foto: Mahasiswa dan siswa SMAN 2 Rantepao melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Pengadilan Negeri (PN) Makale Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel). (detiksulsel/Rachmat Ariadi)

Para siswa yang berdemo turun dengan masih menggunakan seragam pakaian hitam dan pita merah di lengan kiri sebagai bentuk perlawanan. Mereka datang beriringan menggunakan sepeda motor ke PN Makale.

Syam mengklaim, pihak sekolah mengizinkan mereka terlibat dalam aksi demonstrasi tersebut. Meski diakui temannya yang lain masih berada di sekoklah mengikuti pembelajaran.

"Iya ikut demo, sekolah perbolehkan. 10 siswa 1 kelas, yang lainnya ada di sekolah belajar," ucap Syam.

Massa Memaksa Masuk di Kantor PN Makale

Aksi demonstrasi yang digelar di pekarangan PN Makale sempat menimbulkan kemacetan hingga arus lalu lintas dialihkan 2 jam lamanya. Hal ini dikarenakan massa yang memblokir jalan dengan membakar ban di Jalan Poros Makale-Rantepao, Toraja Utara.

Kericuhan mulai terjadi saat sidang dinyatakan ditunda. Massa gabungan yang kecewa menunggu sejak pagi, berusaha menerobos pagar masuk pekarangan kantor PN Makale dengan cara mendobrak dan memanjat pagar.

Petugas yang melihat situasi tidak kondusif terpaksa menyemprotkan water canon ke arah massa aksi. Namun tindakan aparat dibalas dengan lemparan batu.

"Kenapa ini ditunda putusan sidangnya, kami tidak terima. Jangan-jangan hakim ada main dengan pihak penggugat," teriak Jendral Lapangan yang mengawal aksi demo, Jacky, Senin (29/8).

Akibat kericuhan itu, beberapa fasilitas kantor Pengadilan Negeri rusak, seperti pot bunga, dan pagar. Tidak sampai di situ, massa juga melakukan bentuk vandalisme dengan mencoret papan kantor Pengadilan bertuliskan 'PN Murahan'.

Diketahui sidang putusan sengketa lahan Lapangan Gembira Toraja Utara ditunda karena hakim yang seharusnya memimpin sidang berhalangan cuti.

Simak duduk perkara sengketa lahan di halaman selanjutnya.




(sar/asm)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork