Ortu Mahasiswa Unhas Ngaku Non-Biner Serahkan Surat Permohonan Maaf ke Kampus

Ortu Mahasiswa Unhas Ngaku Non-Biner Serahkan Surat Permohonan Maaf ke Kampus

Isak Pasa'buan - detikSulsel
Senin, 22 Agu 2022 15:24 WIB
Dekan Fakultas Hukum Unhas Hamzah Halim.
Foto: Dekan Fakultas Hukum Unhas Hamzah Halim. (Isak Pasa'buan/detikSulsel)
Makassar -

Orang tua Muhammad Nabil Arif Adhitya, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) yang heboh diusir dosen usai mengaku non-biner telah membuat surat permohonan maaf. Pihak kampus menyebut persoalan ini telah selesai.

"Saya sudah tiga kali ketemu dan terakhir tadi dengan orang tuanya beliau secara sukarela membawa surat pernyataan permohonan maaf kepada Unhas, kepada Fakultas Hukum dan kepada kedua dosen," kata Dekan Fakultas Hukum Unhas Hamzah Halim di Rektorat Unhas, Senin (22/8/2022).

Hamzah mengatakan pihaknya juga telah menegaskan untuk memberi garansi perlindungan kepada Nabil. Dia menyebut tidak boleh ada diskriminasi terhadap Nabil setelah kejadian ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sebagai dekan di Fakultas Hukum Unhas membuat pernyataan bahwa siapa pun di Fakultas Hukum Unhas yang diperlakukan diskriminatif saya garansinya tidak terjadi," terangnya.

Hamzah juga menjelaskan bahwa kejadian yang menghebohkan jagat maya ini merupakan kesalahpahaman. Menurutnya, ada persepsi yang tidak tuntas kemudian dimanfaatkan oleh segelintir orang tidak bertanggungjawab.

ADVERTISEMENT

"Saya kira kemarin apa yang terjadi itu hanya persepsi yang terpotong-potong kemudian banyak dielaborasi oleh banyak pihak. Kita tidak tahu kepentingannya," ungkap Hamzah.

"Tapi pada intinya persoalan ini sudah selesai dan pernyataan yang dibawa orang tua bersangkutan ke ruangan saya dibawa secara sukarela tanpa ada diminta. Itu sudah ada di sekretaris rektor (surat pernyataan)," lanjutnya.

Duduk Perkara Nabil Ngaku Non-Biner saat Ospek

Kejadian ini bermula ketika mahasiswa yang akrab disapa Nabil itu mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Fakultas Hukum Unhas. Kegiatan itu berlangsung di Baruga Prof Dr H Baharuddin Lopa, Jumat pagi (19/8).

Saat itu, Nabil hadir dengan menggunakan pakaian hitam putih dilengkapi dengan almamater merah Unhas. Dia kemudian menjadi perhatian dosen karena gelagatnya yang berbeda dari mahasiswa lainnya.

"Dia pake kipas angin jalan kaki terus dilarang. Terus ditanya laki-laki atau perempuan, terus dia bilang netral, bukan laki-laki bukan perempuan," kata Wakil Dekan III Fakultas Hukum Unhas, Hasrul saat dikonfirmasi detikSulsel, Sabtu (20/8).

Hasrul merupakan salah satu dosen yang ada di dalam video viral tersebut. Dalam video beredar, Hasrul bersama seorang dosen lainnya bernama Sakka Pati terlihat memperjelas jawaban dari Nabil yang mengatakan dirinya gender Netral.

"Kalau hukum kan harus riil, dia laki-laki atau perempuan karena hukum memang begitu," terang Hasrul.

Setelah Nabil menjawab dirinya gender netral, Hasrul kemudian meminta panitia untuk mengeluarkannya dari forum. Selanjutnya, Nabil dibawa ke salah satu ruangan dosen.

Nabil kemudian disebut mengakui dirinya siap menjadi laki-laki. Hanya saja, pada malam harinya Nabil justru berulah dengan membuat status di media sosial yang bersifat memojokkan hingga akhirnya viral.

"Terus kita amankan, kita amankan ke ruangan dosen. Dia terima ji, (Nabil bilang) 'saya siap pak jadi laki-laki'. Diterima mi dan pulang. Eh malamnya dia langsung mem-bully lewat sosmed (WhatsApp)," tutur Hasrul.




(asm/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads