CSE Officer Rutgers Sanyulandy Leowalu, SKM, M.Sexol menjelaskan istilah nonbiner yang viral karena dilontarkan seorang mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar yang berujung diusir dosennya. Sanyu menuturkan istilah nonbiner merujuk pada seseorang yang tidak mengidentifikasi dirinya sebagai laki-laki atau perempuan.
"Biner atau non biner ini adalah identitas gender seseorang, artinya bagaimana seseorang merasakan dirinya sendiri terhadap gendernya," kata Sanyu kepada detikHealth, Minggu (21/8/2022).
"Dia tidak masuk dalam pengkategorian biner, tidak secara eksklusif maskulin atau feminin," sambung Master of Sexology dari CUrtin University ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Identitas gender bagi kebanyakan orang ditentukan berdasarkan jenis kelamin saat mereka lahir. Sehingga orang sering menganggap identitas gender hanya pria atau wanita.
Sanyu menjelaskan beberapa orang mungkin tidak dapat mengkonseptualisasikan identitas gender mereka dalam istilah biner. Namun memiliki perasaan yang kuat tentang jenis kelamin mereka tanpa pengenalan sebagai pria atau perempuan.
Ia pun menegaskan bahwa nonbiner ini tidak sama dengan orientasi seksual. Keduanya memiliki terminologi yang berbeda.
"Nonbiner ini bukan orientasi seksual, itu identitas gender," paparnya.
Sebelumnya viral di media sosial seorang mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar diusir dosen saat mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Fakultas Hukum. Mahasiswa tersebut dikeluarkan dari ruangan karena tidak bisa menentukan status gendernya.
Dalam video beredar seperti dilihat detikSulsel, mahasiswa baru tersebut dikeluarkan berawal dari dialognya dengan dua orang dosen. Seorang dosen wanita dalam video beredar mulanya menanyakan status jenis kelamin mahasiswa tersebut di KTP.
"Kau juga yang pertama dikasih keluar karena undang-undang tidak ada status laki-laki dan perempuan, harus ada pilihan. Di KTP mu apa, di KTP mu," kata dosen wanita dalam video tersebut.
Seorang dosen laki-laki kemudian menyambung pertanyaan tersebut dengan pertanyaan yang sama. Dosen tersebut mempertegas jenis kelamin mahasiswa itu di pada KTP-nya.
"Di KTP mu apa? Laki-laki toh? Di Kartu mahasiswa laki-laki atau perempuan?" tanya dosen tersebut.
Mahasiswa tersebut lantas menjawab dengan lugas jika status kelamin di KTP-nya ialah laki-laki. Selanjutnya, dosen itu kemudian kembali bertanya soal gender mahasiswa itu apakah laki-laki atau perempuan.
"Tidak keduanya, di tengah-tengah. Makanya gender netral, Pak," jawab mahasiswa dalam video.
Dosen laki-laki kemudian menimpali jawaban mahasiswa itu bahwa tak ada gender netral.
"Tidak ada netral. Kau ji netral sendiri itu," ucap dosen itu.
"Karena saya mengidentifikasi diri saya seperti itu, Pak," timpal mahasiswa itu.
Mendapat jawaban tersebut, dosen laki-laki itu kemudian meminta panitia untuk mengeluarkan mahasiswa baru itu dari forum.
"Halo, halo, halo, panitia ambil ini. Bawa ke sana. Ambil tas mu. Kita nda terima laki-laki atau perempuan di sini. Salah satunya ji diterima," sebutnya.
(hsr/tau)