Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Jamaluddin Jompa meminta maaf atas viralnya mahasiswa baru Fakultas Hukum diusir dosen gegara memilih gender netral. Jamaluddin mengatakan hal ini akan segera diperbaiki.
"Bahwa ini Unhas inklusif, iya. Bahwa ini Unhas terbuka untuk semua, iya. Tapi tentu, kita juga ya, terbuka peluang untuk ada hal-hal sedikit selip, kita perbaiki, kita minta maaf kalau perlu," kata Jamaluddin kepada wartawan, Sabtu (20/8/2022).
Sementara itu, Wakil Rektor I Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Unhas, Muhammad Ruslin mengatakan persoalan tersebut sudah selesai. Namun, ia tidak menjelaskan lebih jauh terkait bagaimana proses penyelesaian yang dimaksud.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Izin Pak Rektor, masalah itu sudah diselesaikan Bapak Dekan Fakultas Hukum tadi pagi. Jadi dengan orang tuanya, mahasiswanya, dosennya juga. Iya sudah selesai," ungkap Ruslin dalam kesempatan yang sama.
Sebelumnya diberitakan, peristiwa itu terjadi saat mahasiswa baru tersebut mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PPKMB) Fakultas Hukum. Saat itu, mahasiswa yang diketahui bernama Muhammad Nabil Arif Adhitya sempat ditegur karena gelagatnya.
"Dia pake kipas angin jalan kaki terus dilarang. Terus ditanya laki-laki atau perempuan, terus dia bilang netral, bukan laki-laki bukan perempuan," kata Hasrul saat dikonfirmasi detikSulsel, Sabtu (20/8).
Dalam hukum gender, kata Hasrul, laki-laki dan perempuan harus jelas. Makanya pada saat itu dia ngotot mempertanyakan status gender dari mahasiswa baru tersebut.
"Kalau hukum kan harus riil, dia laki-laki atau perempuan karena hukum memang begitu," ujarnya.
Nabil kemudian disebut sempat dibawa ke salah satu ruangan dosen. Selanjutnya Nabil disebut telah mengakui dirinya siap menjadi laki-laki.
Namun, lanjut Hasrul, Nabil berulah setelah pengakuan itu. Pada malam harinya Nabil membuat status di media sosial yang bersifat memojokkan hingga akhirnya viral di media sosial.
"Terus kita amankan, kita amankan ke ruangan dosen. Dia terima ji, (Nabil bilang) 'saya siap pak jadi laki-laki'. Diterima mi dan pulang. Eh malamnya dia langsung mem-bully lewat sosmed (WhatsApp)," ucap Hasrul.
Kendati begitu, Hasrul mengatakan kejadian ini telah diselesaikan. Mahasiswa baru itu disebut telah meminta maaf karena membuat nama baik kampus dan dosen tercoreng setelah kejadian ini viral.
"Tadi pagi dia datang minta maaf, dia merasa sudah merusak nama baik Unhas nama baik dosen, dia minta maaf tadi pagi," pungkasnya.
(asm/sar)