Penjelasan Dosen Unhas yang Viral Usir Mahasiswa Baru gegara Gender Netral

Penjelasan Dosen Unhas yang Viral Usir Mahasiswa Baru gegara Gender Netral

Isak Pasa'buan - detikSulsel
Sabtu, 20 Agu 2022 13:42 WIB
Mahasiswa baru Unhas diusir dosen karena memilih gender netral viral di media sosial.
Foto: Mahasiswa baru Unhas diusir dosen karena memilih gender netral viral di media sosial. (dok. istimewa)
Makassar -

Wakil Rektor III Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) Hasrul menceritakan kronologi viral mahasiswa baru diusir saat mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PPKMB). Hasrul menyebut kejadian itu bermula dari gelagat mahasiswa baru tersebut saat mengikuti PPKMB.

"Dia pake kipas angin jalan kaki terus dilarang. Terus ditanya laki-laki atau perempuan, terus dia bilang netral, bukan laki-laki bukan perempuan," kata Hasrul saat dikonfirmasi detikSulsel, Sabtu (20/8/2022).

Hasrul mengatakan, dalam hukum gender, laki-laki dan perempuan harus jelas. Makanya pada saat itu dia ngotot mempertanyakan status gender dari mahasiswa baru tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau hukum kan harus riil, dia laki-laki atau perempuan karena hukum memang begitu," ujarnya.

Mahasiswa yang diketahui bernama M Nabil itu disebut sempat dibawa ke salah satu ruangan dosen. Selanjutnya Nabil disebut telah mengakui dirinya siap menjadi laki-laki.

ADVERTISEMENT

Namun, lanjut Hasrul, Nabil berulah setelah pengakuan itu. Pada malam harinya Nabil membuat status di media sosial yang bersifat memojokkan hingga akhirnya viral di media sosial.

"Terus kita amankan, kita amankan ke ruangan dosen. Dia terima ji, (Nabil bilang) 'saya siap pak jadi laki-laki'. Diterima mi dan pulang. Eh malamnya dia langsung mem-bully lewat sosmed (WhatsApp)," ucap Hasrul.

Kendati begitu, Hasrul mengatakan kejadian ini telah diselesaikan. Mahasiswa baru itu disebut telah meminta maaf karena membuat nama baik kampus dan dosen tercoreng setelah kejadian ini viral.

"Tadi pagi dia datang minta maaf, dia merasa sudah merusak nama baik Unhas nama baik dosen, dia minta maaf tadi pagi," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, dalam video beredar seperti dilihat detikSulsel, mahasiswa baru tersebut dikeluarkan berawal dari dialognya dengan dua orang dosen. Seorang dosen wanita dalam video beredar mulanya menanyakan status jenis kelamin mahasiswa tersebut di KTP.

"Kau juga yang pertama dikasih keluar karena undang-undang tidak ada status laki-laki dan perempuan, harus ada pilihan. Di KTP mu apa, di KTP mu," kata dosen wanita dalam video tersebut.

Seorang dosen laki-laki kemudian menyambung pertanyaan tersebut dengan pertanyaan yang sama. Dosen tersebut mempertegas jenis kelamin mahasiswa itu di pada KTP-nya.

"Di KTP mu apa? Laki-laki toh? Di Kartu mahasiswa laki-laki atau perempuan?" tanya dosen tersebut.

Mahasiswa tersebut lantas menjawab dengan lugas jika status kelamin di KTP-nya ialah laki-laki. Selanjutnya, Hasrul kemudian kembali bertanya soal gender mahasiswa itu apakah laki-laki atau perempuan.

"Tidak keduanya, di tengah-tengah. Makanya gender netral, Pak," jawab mahasiswa dalam video.

Dosen laki-laki kemudian menimpali jawaban mahasiswa itu bahwa tak ada gender netral.

"Tidak ada netral. Kau ji netral sendiri itu," ucap dosen itu.

"Karena saya mengidentifikasi diri saya seperti itu, Pak," timpal mahasiswa itu.

Mendapat jawaban tersebut, dosen laki-laki itu kemudian meminta panitia untuk mengeluarkan mahasiswa baru itu dari forum.

"Halo, halo, halo, panitia ambil ini. Bawa ke sana. Ambil tas mu. Kita nda terima laki-laki atau perempuan di sini. Salah satunya ji diterima," sebutnya.




(asm/sar)

Hide Ads