Pemprov Sulawesi Utara (Sulut) tengah melakukan upaya negosiasi terkait pemulangan anak buah kapal (ABK) asal Bitung, Sulut, bernama Devis Tumbel, termasuk 4 rekannya yang telantar di Somalia. Namun pihaknya menunggu kejelasan proses status ikatan kontrak kerja mereka dengan perusahaan.
"Mereka kan ada ikatan-ikatan kontrak, jadi kita masih menunggu dari proses penanganan dari Kemenaker (Kementerian Tenaga Kerja)," tutur Kepal Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sulut, Erny Tumundo kepada detikcom, Sabtu (20/8/2022).
Erny melanjutkan, selama melakukan koordinasi, pihak mendapati informasi bahwa pihak perusahaan masih mau mempekerjakan mereka. Hanya saja kelima ABK itu diminta untuk pindah kewarganegaraan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya perusahaan masih ingin mempekerjakan kembali dengan syarat pindah negara, itu informasi terakhir. Cuma dari tenaga kerja itu yang sudah tidak mau bekerja," ujarnya.
Menurut Erny masalah tersebut sebenarnya menjadi tanggung jawab pribadi serta perusahaan. Hanya saja pemerintah tidak bisa menutup mata dengan masalah warga negara yang membutuhkan bantuan dari pemerintah.
Makanya kepulangan mereka sedang dikoordinasikan dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Kemenaker. Apalagi ada warganya yang meminta pertolongan dipulangkan.
"Sebenarnya kalau seperti itu menjadi tanggung jawab perusahaan, karena dia melakukannya sendiri seharusnya menjadi tanggung jawab sendiri," ungkap Erny.
Sementara legislator DPRD Sulut, Fabian Kaloh juga memastikan bakal mendorong pemerintah berkaitan dengan proses pemulangan mereka. Menurutnya sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk mengembalikan ke negara terlebih khusus di Sulut.
"Ketika ada masalah di Somalia menjadi kewajiban kita mengurus dia memulangkan dia ke Sulut. Kan tugas kita itu melindungi segenap bangsa Indonesia. Termasuk Devis yang sedang berada di luar negeri," kata Fabian.
Fabian memastikan dirinya akan mendorong pemerintah provinsi dan pemerintah kota Bitung untuk segera menyelesaikan masalah tersebut. Kelima ABK segera dipulangkan ke Indonesia.
"Harus dibantu, pemerintah harus bantu, nanti saya koordinasi dengan gubernur dengan wali kota," ujar politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Diketahui sebanyak 5 ABK asal Indonesia dilaporkan meminta dipulangkan ke tanah air usai telantar di Somalia. Kelima ABK itu juga disebut belum menerima gaji sejak bekerja Mei 2022.
Permintaan itu viral di media sosial. Dalam rekaman video yang beredar, nakhoda kapal bernama Devis Tumbel mewakili keempat ABK berharap agar Gubernur Sulut, Olly Dondokambey dan Wali Kota Bitung Maurits Mantiri dapat membantu memulangkan mereka ke Indonesia.
"Kami mau minta bantuan dari bapak gubernur, dan wali kota agar kami dapat segera dipulangkan," kata Devis, ABK asal Bitung Sulawesi Utara (Sulut), seperti dilihat detikcom, Senin (15/8).
Selain Devis asal Sulut, keempat ABK lain yang minta dipulangkan, yakni orang asal 3 dari Jawa Tengah, 1 dari Jawa Timur dan 1 warga Bitung. Mereka direkrut sebagai ABK kapal sejak Mei 2022 lalu.
(sar/asm)