Heboh aksi waria di Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel) menggeruduk rumah warga sambil membawa senjata tajam (sajam). Mereka dituding mengamuk lantaran fashion show untuk kaum waria yang sedianya digelar Juni 2022 lalu dibatalkan.
"Iya memang ada (waria geruduk rumah warga)," ujar Kasubag Humas Polres Sidrap AKP Zakaria saat dihubungi detikSulsel, Senin (4/7/2022).
Zakaria mengatakan peristiwa tersebut terjadi di Kompleks Pasar Tanru Tedong, Kabupaten Sidrap, Sabtu (2/7). Zakaria mengatakan pihaknya kini menangani kasus ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara kita tangani," katanya.
Menurutnya, insiden itu bermula saat wanita bernama Syamsuriah membuat postingan di Facebook yang membuat sejumlah waria tersinggung. Akhirnya sejumlah waria itu mendatangi rumah Syamsuriah.
"Dari pihak diancam ini dengan memberikan nada-nada hinaan kepada waria," kata Zakaria.
"Intinya terkait masalah penghinaan waria, dibilangi bos waria, mungkin gara-gara itu tersulut emosi akhirnya mendatangi yang posting itu, kemudian melakukan pengancaman," imbuhnya.
Tudingan Waria Mengamuk karena Fashion Show Mereka Dibatalkan
Untuk diketahui, kedatangan sejumlah waria ke rumah salah satu warga tersebut turut terekam CCTV. Video rekaman kamera pengawas kemudian viral di media sosial,
Dalam video beredar terlihat sejumlah orang masuk ke halaman rumah. Selanjutnya terlihat juga seseorang menghunus diduga badik yang kemudian dituding melakukan aksi pengancaman.
"Kami mendapatkan penyerangan komunitas waria yang dipimpin oleh saudara Ellu dan saudara kami yang bernama Zainuddin hampir mendapat bacokan," terdengar penjelasan seorang pria terkait kronologi kejadian dalam video yang viral.
Pria itu kemudian meminta polisi bertindak. Dia berharap polisi menangkap para waria yang melakukan penyerangan tersebut.
Selanjutnya pria dalam video itu menuding para waria itu tidak terima karena acara fashion show waria yang sedianya digelar 26 Juni lalu dibatalkan.
"Ini adalah bentuk daripada kami mengusulkan agar fashion show yang sedianya berlangsung pada 25 Juni itu dibatalkan oleh pihak Sekda Sidrap," katanya.
(hmw/nvl)